Berita Kriminal
NGERI Pria di Gresik Dibunuh Secara Sadis, Pisau Masih Tertancap di Tubuh, Korban Dikenal Tertutup
AS (30), ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di kamar rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Misteri pembunuhan sadis seorang pria di Gresik kini masih diselidiki polisi.
Pria berusia 30 tahun tersebut ditemukan tak bernyawa dengan tubuh penuh luka di kamar rumahnya.
Dari keterangan tetangga, korban merupakan sosok yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.
Baca juga: TRAGIS! Mayat-mayat Hangus Menumpuk & Membusuk di RS Indonesia di Gaza, Israel Tak Izinkan Pemakaman
AS (30), ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di kamar rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (28/11/2023) dini hari.
Kondisi pria 30 tahun tersebut terungkap saat korban AS tak bisa dihubungi oleh sang kakak sejak Minggu (26/11/2023).
Kakak korban kemudian berinisiatif mengunjungi rumah korban di Dusun Glindung, RT 04, RW 02, Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik pada Senin (27/11/2023) malam.

Tetangga korban, Subakir (62) mengatakan pada Selasa (28/11/2023) dini hari, pintu rumahnya diketuk oleh kakak korban yang memberitahu bahwa AS meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
"Tadi malam saya juga tidak mendengar adanya teriakan atau ramai-ramai. Hanya saya dibangunkan saudaranya, pintu rumah diketuk oleh saudaranya itu pukul 01.30 WIB," tutur Subakir.
Saat itu diketahui pagar rumah korban dalam kondisi terbuka. Sementara motor korban Honda PCX tidak ada di lokasi.
Menurut Subakir, dua hari sebelum kejadian tersebut, ia melihat korban bersama temannya di dalam rumah.
Dikenal tertutup
Subakir mengaku menempati rumah di kawasan tersebut sejak 14 bulan terakhir.
Sementara korban, baru menempati rumah berukuran 6x10 meter per segi sejak delapan bulan lalu.
"Korban jarang bersosialisasi, hampir tidak pernah main ke rumah saya juga. Padahal kita bertetangga, rumah juga bersebelahan. Selama ini korban tinggal sendirian, tapi sering bawa teman. Rata-rata temannya itu laki semua," ujar Subakir, saat ditemui awak media di kediamannya, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, AH adalah sosok tertutup. Selain itu, ia mengaku tak pernah mendengar suara keributan dari rumah korban.
"Kesehariannya, kalau perasaan saya korban ini orangnya jarang ngomong, jarang ketemu juga. Setelah pulang kerja langsung masuk rumah, pagarnya dikunci," kata dia.
Ada pisau dan luka tumpul di kepala
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengaku pihaknya mendapat laporan dari masyarakat sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat dicek di lokasi, korban sudah dalam kondisi tewas dengan pisau menancap di bagian tubuhnya.
“Ada pisau dapur menancap di mulut korban," ujarnya.
Jasad korban baru dievakuasi dari rumahnya di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik sekitar pukul 09.00 WIB.

Dugaan sementara, AS merupakan korban perampokan disertai pembunuhan. Sebab, motor milik korban hilang.
"Barang berharga sepeda motor milik korban hilang. Korban ini seorang diri (tinggal di rumah tersebut), bekerja sebagai petugas cleaning service di salah satu rumah sakit,” kata Aldhino.
Kasus pembunuhan di Menganti Gresik ini bisa dikatakan sadis karena korban juga mengalami luka di kepala akibat benda tumpul.
Diduga luka diakibatkan pukulan palu dan paving block yang juga ditemukan di tempah kejadian perkara.
"Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul," tegas Adhino.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa tiga saksi.
“Dua saksi kakak dan adik korban, satu saksi tetangga korban. Kakak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik,” tegasnya
Sedangkan barang bukti yang diamankan berupa pisau, palu dan paving blok.
ASTAGA Bocah SD di Pekalongan Akhiri Hidup Usai Ponsel Disita Ortu, Ibu Histeris Lihat Mayat Anaknya
Seorang bocah SD di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan nekat mengakhiri hidupnya.
Bocah SD yang berusia 10 tahun itu ditemukan tewas gantung diri usai ponselnya disita oleh orang tuanya.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (23/11/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Betul, itu kejadiannya kemarin sore. Kami mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB," kata AKP Isnovim.
Baca juga: Sepasang Kekasih asal Sulsel Ditemukan Tewas di Kos, Nekat Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat untuk Ortu

Kejadian itu terjadi, ketika korban yang sekolah kelas 5 SD sedang bermain handphone, kemudian orang tua korban meminta handphone tersebut.
Lalu, korban masuk kamar dan menguncinya dari dalam.
"Sore hari ibu korban mengetuk pintu bermaksud membangunkan korban untuk pergi mengaji, akan tetapi tidak dijawab oleh korban.'
"Lalu ibu korban mengintip dari celah pintu dan melihat korban sudah menggantung di jendela kamar dengan menggunakan selendang," imbuhnya.
Selanjutnya, ibu korban langsung berteriak dan masuk ke kamar melalui jendela.
"Saat ditemukan, korban sudah tergeletak di kasur dengan tali masih menempel dileher," ucapnya.
Isnovim mengungkapkan, melihat itu korban langsung dibawa ke Puskesmas Doro 1. Setelah diperiksa oleh petugas puskesmas setempat, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Dari hasil pemeriksaan ditemukan, luka seperti jeratan dileher, pupil mata melebar, keluar fases dari anus korban, badan kaku dan pucat," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Ipung Sunaryo mengatakan, bahwa ia mendapatkan informasi tersebut pada malam harinya.
"Saat itu, kita langsung kesana untuk memastikan kabar tersebut. Ternyata kejadian tersebut benar adanya," katanya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya prihatin dan berharap peristiwa tersebut adalah pertama dan terakhir yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.
"Keterangan dari para guru, korban anaknya ceria, di sekolah pun tidak ada persoalan apapun, dan bermain bersama teman-temanya," imbuhnya.
Ipung menjelaskan, peristiwa itu terjadi karena emosional sesaat anak, dan tanpa bisa memikirkan akibatnya.
"Pasca kejadian ini, menjadi menjadi PR kita semua, tidak hanya guru, peran orangtua, lingkungan, sangat penting untuk sedikit demi sedikit memberikan edukasi yang ramah pada anak-anak, agar tidak candu dalam bermain handphone hingga melupakan segalanya," jelasnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia.
Diolah dari artikel Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|