Berita Viral
Warga Kalbar Syok, Sumur Keluarkan Minyak Mirip Pertalite, Pertamina Selidiki 'Dibakar Hidup Apinya'
Pertamina menurunkan tim selidiki sumur di Desa Dak Jaya, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar yang mengeluarkan minyak pertalite
Editor: Nafis Abdulhakim
Pengunggah video, Aji menjelaskan bahwa kejadian berawal dari adanya pengeboran sumur.
Pengeboran tersebut dilakukan lebih dari 100 meter.
"Awal mulanya dari gali sumur bor kedalaman 125 meter," kata Aji, dikutip dari Kompas.com.
Menruut Aji, ada bau menyengat dari sumur tersebut saat awal pengeboran.
Kemudian muncul semburan air yang bercampur gas dari sumur tersebut.
Baca juga: Diduga Keracunan Gas, Warga Aceh yang Mengungsi di Kantor Camat kini Sudah Kembali, Kondisi Normal
Mengandung Metana
Setelah itu, petugas Pertamina (PGN) untuk mengukur gas metana di sejumlah lokasi dekat tempat kejadian.
Dari hasil pengukuran, terdapat kandungan metana di atas 3882 ppm-m dan pengecekan selanjutnya terukur di atas 14.000 ppm-m.
"Diukur dengan alat deteksi gas milik BPBD terdapat kandungan H2S angka 0 s/d 1 tidak konsisten, combex angka 0 sampai dengan 5 tidak konsisten, dan CO2 angka 0 s/d 15 tidak konsisten," ungkap salah satu petugas, Jalal.
Menurut Jalal, gas alam tersebut menyembur dengan ketinggian mencapai 50 meter dari area kontrakan.
Semburan air dan gas itu juga diiringi suara berisik dan bau belerang yang sempat membuat warga panik.
Namun Jalal menyebutkan, tekanan dan suara semburan gas tersebut berangsur-angsur mulai mengecil.
Sementara untuk area permukiman atau kontrakan pun sudah dikosongkan untuk mencegah timbulnya korban.
"Belum kondusif dan penghuni kontrakan untuk saat ini di kosongkan karena area disterilkan.
Total korban terdampak dari hasil kaji cepat ada 39 pintu kontrakan dengan jumlah 52 jiwa dan kelompok rentan dua balita," ujarnya.
Diselidiki ESDM
Sementara itu, Kasi Bidang Pencegahan BPBD Kabupaten Bogor, Yudiman menyatakan, semburan air dan gas itu telah berhenti pada Kamis (12/10/2023) pukul 11.45 WIB.
"Sekarang sudah berhenti semburannya, total berhenti," ujar Yudiman, Kamis (12/10/2023).
Setelah berhenti, kata Yudiman, lokasi semburan air dan gas ini akan diteliti oleh Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral.
Kemudian, akan ada uji lab dan penelitian lapisan tanah termasuk untuk menentukan sumur tersebut aman untuk digunakan atau tidak.
Diolah dari artikel Kompas.com dan BanjarmasinPost
Sumber: Kompas.com
| Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim Bogor Tewaskan 3 Orang, Bangunan Bergetar Tiang Cor Hancur |
|
|---|
| Isu PHK Massal di Gudang Garam, Video Perpisahan Karyawan Viral, Laba Anjlok 87 Persen |
|
|---|
| Darah dan Amarah: Bocah SD di Koltim Tewas Digorok, Ayahnya Bersumpah Balas Dendam: Saya Cari Kau! |
|
|---|
| Jejak Pertemuan RH dan Bocah 10 Tahun di Kolaka Timur: Rumput Jadi Penghubung, Parang Jadi Pemutus |
|
|---|
| Rumah Jadi Abu, Nyawa Jadi Taruhan: Amarah Massa Usai Bocah 10 Tahun Dibunuh di Kolaka Timur |
|
|---|