Breaking News:

Berita Kriminal

Ketiga Anaknya Sakit, Ibu di Lampung Bingung Cari Biaya, Minta ke Suami Malah Dianiaya, Miris!

Sedih ketiga anaknya sakit, ibu di Pesisir Barat, Lampung malah dianiaya suami karena minta uang untuk berobat.

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Ilustrasi penganiayaan, istri di Pesisir Barat, Lampung dianiaya suami karena minta uang untuk berobat anak. 

TRIBUNTRENDS.COM - Ya Tuhan! Tega sekali seorang suami berinisial UM (47) di Pesisir Barat, Lampung ini.

Dia tega menganiaya istrinya sendiri gegara sang istri meminta uang untuk biaya berobat anaknya.

Sebagai seorang ibu, dia tak tega melihat ketiga anakanya sakit.

Dia pun berinisiatif membawa anaknya untuk berobat.

Namun sayang, bukannya diberi uang, korban justru dianiaya oleh suaminya sendiri hingga lebam.

Baca juga: Leon Dozan jadi Tersangka, Ini Motif Aniaya Rinoa Sang Kekasih, Ibu Membela, Willy Dozan: Mohon Maaf

Ilustrasi pria tangannya diborgol, seorang suami di Lampung ditangkap karena menganiaya istri.
Ilustrasi pria tangannya diborgol, seorang suami di Lampung ditangkap karena menganiaya istri. (Freepik)

Unit Tekab 308 Presisi Polsek Pesisir Tengah Polres Pesisir Barat Polda Lampung berhasil mengamankan UM tersangka kasus Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra melalui Kasi Humas Polres Pesisir Barat Ipda Kasiyono mengatakan, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dirumahnya yang ada di Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah, Rabu (22/11/2023).

"Saat dibekuk pelaku tidak memberikan perlawanan," ungkapnya.

Dijelaskan, tindakan KDRT yang dilakukan oleh UM kepada istrinya tersebut terjadi pada Sabtu (11/11/2023) sekira Pukul 19.00 WIB.

Saat itu korban mendatangi pelaku memberitahukan bahwa ketiga anaknya sakit dan butuh biaya berobat.

Selanjutnya korban menyuruh pelaku untuk menjenguk anaknya tersebut.

"Tetapi pelaku langsung emosi marah terhadap korban dan menuduh yang tidak-tidak," jelasnya.

Ilustrasi istri di Lampung dianiaya suami karena minta uang untuk berobat anak.
Ilustrasi istri di Lampung dianiaya suami karena minta uang untuk berobat anak. (shutterstock)

Pelaku kemudian, menampar mulut satu kali dan memukuli wajah korban sebanyak tiga kali.

Selain itu pelaku juga memukul mata kiri, mata kanan dan telinga sebelah kiri korban.

Pelaku juga kata dia, sempat membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak dua kali.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami mata sebelah kiri dan kanan lebam serta menghitam sedangkan bola matanya memerah.

Pangkal hidung mengalami luka lebam, telinga kiri mengalami kurang pendengaran.

Semantara itu kepala bagian kiri bengkak dan luka lebam di belakang telinga sebelah kiri.

Selain itu juga terdapat luka lecet di siku tangan sebelah kanan, luka lebam di bahu sebelah kiri dan sakit di bagian perut sebelah kiri.

Baca juga: Dianiaya Pengasuh, Rahang Balita Patah, Tak Bisa Makan Hingga Lambung Kosong Kini Tewas, Ibu Pilu

Atas perbuatan suaminya itu korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pesisir Barat untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Pelaku sudah kita amankan ke Mako Polres Pesisir Barat," bebernya.

"Pelaku akan dikenakan pasal 44 UU nomor 23 Tahun 2024 dan terancam pidana penjara paling lama 5 Tahun atau denda paling banyak Rp 15 juta dan pidana paling lama 10 Tahun atau denda paling banyak Rp 30 juta", pungkasnya.

Kasus Serupa: Wanita di Cirebon Dianiaya Suami hingga Rumah Dibakar, Diancam Dibunuh

Seorang wanita di Cirebon bernasib nahas, dianiaya suami hingga rumahnya dibakar.

Akibat penganiayaan itu, beberapa bagian tubuh korban mengalami memar.

Tak hanya itu, korban juga sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari pelaku.

Baca juga: Sering di KDRT Suami, Dokter Qory Ternyata Sempat Buat Wasiat untuk Anak, Berencana Cabut Laporan

Seorang ibu rumah tangga berinisial SY (38) di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Tak hanya memukuli korban, Hudi (39) suami korban, juga nekat membakar rumah korban hingga luluh lantak. Polisi memburu pelaku yang kabur usai melakukan kejahatan. 

SY menunjukan luka memar di tangan kiri korban KDRT yang dilakukan Hudi suaminya sendiri, saat memberikan keterangan di Mapolsek Gegesik, Selasa (21/11/2023)
SY menunjukan luka memar di tangan kiri korban KDRT yang dilakukan Hudi suaminya sendiri, saat memberikan keterangan di Mapolsek Gegesik, Selasa (21/11/2023) (Kompas.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

Wajah SY masih tampak trauma saat mendatangi kantor Polsek Gegesik, Polresta Cirebon, pada Selasa (21/11/2023) siang.

Dia memberikan sejumlah keterangan kepada penyidik yang menangani kasusnya. Pasalnya, tak sekadar melukai fisik, pelaku juga tega merusak satu-satunya tempat tinggal SY bersama anaknya.

Kepada petugas, SY menceritakan secara bertahap apa yang dialaminya Sabtu dini hari (18/11/2023). SY juga menunjukkan bukti kekerasan fisik berupa luka memar di tangan kiri, tangan kanan, dan leher. Hudi juga melempar gelas ke badannya hingga luka.

Usai menceritakan kronologi pada petugas, SY memberikan keterangan kepada sejumlah media di lokasi.

SY mengungkapkan, saat itu dirinya bersama Hudi usai makan malam sekitar pukul 01.00 WIB. Hudi menawarkan SY minuman dingin dengan membelikannya ke warung.

Namun saat pulang dari warung, mereka cekcok. 

“Dia belikan es di warung, terus datang, nyerahin es ke saya. Saya keluar rumah duduk di teras. Terus dia ga karuan ngomong, ada maksud apa kamu duduk di situ (teras)? Marah-marah. Kan kalau habis makan ga boleh langsung tidur. Tapi dia ga percaya, udahlah kamu tuh ada maksud lain?” kata SY menceritakan percekcokan yang terjadi saat itu kepada Kompas.com di lokasi.

SY menilai, kecurigaan Hudi kepada dirinya sangat tak beralasan. Pasalnya SY mengaku tidak melakukan apapun yang dapat memicu perselisihan.

Dia pun mengalah masuk kembali ke dalam rumah. Tiba-tiba Hudi marah-marah dengan membawa ikat pinggang.

Lau Hudi menyabetkan ikat pinggang ke tangan kiri, tangan kanan, hingga keduanya memar hitam. Hudi juga mencekik leher SY hingga kesakitan. Beberapa barang yang ada di sekitar pun dilempar ke tubuh SY hingga luka-luka.

“Tuh main tangan, KDRT, tangan digigit, disabet sabuk, dicekik sama tangan dan dilemparin gelas yang ada teh manis, terus dia ngomong, aku akan bunuh kamu, aku bakar rumah kamu,” tambah SY.

Ilustrasi kdrt
Ilustrasi kdrt (freepik.com)

Awalnya, SY menganggap itu hanya ancaman. Namun dirinya sangat kaget, saat tiba-tiba seseorang membawa satu kantong plastik berisi bensin dan diberikan kepada Hudi.

Hudi menerima dan membuka plastik lalu melumuri tubuh SY dan juga sekitar rumahnya dengan bensin. Ia pun melontarkan ancaman akan membakar dan membunuhnya.

Hudi berusaha membakar tubuh SY, namun beruntung korek api yang digunakan Hudi tidak menyala. Begitupun saat hendak membakar beberapa bagian perabot rumahnya.

Hingga akhirnya, momen itu SY manfaatkan untuk melarikan diri mencari perlindungan ke rumah Kepala Desa Gegesik Kulon. Dia juga membawa anaknya serta seorang cucu.

Tiba-tiba, pada Sabtu sore, SY mendengar rumahnya terbakar hebat hingga beberapa perabot hangus tak tersisa.

SY merasa sangat terpukul lantaran rumah satu-satunya tempatnya berlindung bersama anak dan cucunya, hancur luluh lantak.

Kepada polisi, SY memohon agar segera menangkap pelaku karena dirinya merasa selalu dalam ancaman pelaku. SY juga memohon petugas memberikan hukuman seberat-beratnya yang telah melakukan KDRT dan membakar rumahnya.

Baca juga: Willy Dozan Bantah Leon Dozan Aniaya Pacar, Duga Video Diedit, Sebut Rinoa Cewek Kasar: Suka Nampar

Kapolsek Gegesik Polresta Cirebon, AKP Suheryana menyampaikan, pelaku merupakan residivis beberapa kasus kriminal dan dikenal sebagai preman kampung.

Polisi sebut, tindakan jahat Hudi kepada SY diduga karena terbakar api cemburu. Polisi sedang memburu pelaku yang kini melarikan diri.

“Serse melakukan pengejaran kepada tersangka, disinyalir pelaku pembakaran rumah itu suaminya sendiri. Latar belakang mungkin ada kecemburuan hingga emosi yang berlebihan. Dan betul, sebelum pembakaran ada tindakan KDRT,” kata Suheryana saat ditanya Kompas.com di rumah korban.

Sejumlah petugas juga melakukan pemasangan garis polisi, dan melakukan pengejaran kepada pelaku.

***

Artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id 

Sumber: Tribun Lampung
Tags:
LampungPesisir Baratdianiaya
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved