Breaking News:

'Tolong Kami' Tangis Histeris Anak-anak, Sekolah Al-Fakhoora di Gaza Dibom Israel, Mayat Berserakan

Setelah rumah sakit, kini Israel membobadir Sekolah Al-Fakoora. Tangis dan teriakan minta tolong anak-anak memilukan. Mayat-mayat berserakan.

Editor: Monalisa
MAHMUD HAMS / AFP/tangkap layar video Middle East Eye dan Al Jazeera
Ilustrasi tangis anak Palestina, sekolah dibom Israel 

TRIBUNTRENDS.COM - Tak cukup menyerang rumah sakit, kini Israel meledakkan bom di Sekolah Al-Fakhoora di Gaza, Sabtu (18/11/2023).

Dengan menggunakan jet tempurnya, Israel menghancurkan Sekolah Al-Fakoora di Gaza yang dikelola oleh lembaga PBB untuk pengungsi Palestina di Gaza Utara.

Tangisan dan teriakan minta tolong anak-anak yang tak berdosa terdengar begitu memilukan.

Mayat-mayat pun berserakan di area sekolah tersebut.

Baca juga: TRAGIS Jenazah Menumpuk di RS Al-Shifa Gaza Jadi Santapan Anjing Liar, Israel Tak Izinkan Pemakaman

Seorang pria berjalan di antara mayat-mayat yang terbungkus kafan dari mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Deir Balah di Jalur Gaza tengah, di rumah sakit Shuhada Al-Aqsa di kota yang sama pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Seorang pria berjalan di antara mayat-mayat yang terbungkus kafan dari mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Deir Balah di Jalur Gaza tengah, di rumah sakit Shuhada Al-Aqsa di kota yang sama pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Diperkirakan lebih dari 50 pengungsi yang merupakan anak-anak perempuan tewas.

Saat Israel membombardir Sekolah al-Fakhoora, sekolah tersebut digunakan sebagai shelter pengungsi untuk berlindung sejak Israel terus melancarkan gempuran udara dan artileri ke Gaza.

Para saksi menggambarkan kehancuran besar-besaran di Sekolah al-Fakhoora pasca pengeboman oleh jet tempur Israel.

“Pemandangannya sangat mengerikan.

Mayat perempuan dan anak-anak tergeletak di tanah.

Yang lain berteriak minta tolong,” kata Ahmed Radwan, korban selamat yang terluka ketika diwawancarai oleh kantor berita Associated Press melalui telepon.

Baca juga: Rumah Sakit di Gaza Dibombardir Israel, Bantuan Tertahan, PBB: Jika Ada Neraka di Dunia, Itu di Gaza

Selain menargetkan sekolah al-Fakhoora, Israel juga melancarkan serangan ke satu sekolah lainnua di Tal al-Zaatar, Gaza.

Beberapa ratus orang diyakini berlindung di kedua sekolah tersebut, menghindari serangan Israel yang tiada henti.

Serangan terhadap al-Fakhoora terjadi pada dini hari, sedangkan serangan terhadap Tal al-Zaatar terjadi pada sore hari.

“Serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum tampaknya sedang menjadi tren saat ini," kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera.

“Beberapa serangan udara menimbulkan kerusakan parah di kedua sekolah,” imbuhnya.

Pasca kejadian itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk kembali pemboman Israel terhadap Sekolah al-Fakhoora, dan menyerukan “penyelidikan internasional yang mendesak dan penyelidik independen untuk menyelidiki penargetan Israel terhadap sekolah dan rumah sakit di Gaza”.

Kamp pengungsi Jabalia telah menjadi sasaran serangan udara selama berminggu-minggu, karena Israel mengklaim kamp tersebut menampung kelompok militan Palestina Hamas.

Total 200 Tewas

Serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum “tampaknya sedang menjadi tren saat ini”, kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan.

Beberapa serangan udara menimbulkan kerusakan parah di kedua sekolah.

“Hampir 200 orang tewas dalam serangan ini dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak orang yang tertimbun reruntuhan.

Orang-orang menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali orang,” jelasnya.

Beberapa ratus orang diyakini berlindung di kedua sekolah tersebut, menghindari serangan Israel yang tiada henti.

Serangan terhadap al-Fakhoora diyakini terjadi pada dini hari, sedangkan serangan terhadap Tal al-Zaatar terjadi pada sore hari.

Orang-orang memeriksa jenazah para korban yang tewas dalam pemboman Israel saat mereka terbaring di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 8 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Orang-orang memeriksa jenazah para korban yang tewas dalam pemboman Israel saat mereka terbaring di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 8 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP/ Dawood NEMER)

“Mayat ada dimana-mana dan tim medis berusaha mengevakuasi korban luka,” kata Tareq Abou Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan tentang sekolah al-Fakhoora.

Dia mengatakan dengan berlanjutnya pertempuran di tengah serangan darat Israel di Gaza utara, banyak warga Palestina terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mendapatkan perlindungan.

“Orang-orang yang berlindung di Sekolah al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya yang memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana.

Namun tentara Israel sepertinya mengirimkan pesan: Melarikan diri ke selatan Jalur Gaza,” katanya.

Militer Israel juga berulang kali menyerang sekolah dan fasilitas yang dikelola PBB.

Perangnya di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelGazaPalestinasekolah Al-Fakoora
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved