Breaking News:

Berita Viral

Curhat Ibu Hamil Ikut Cegah Stunting di Depok, 2 Jam Antre Cuma Dapat 3 Potong Nugget, Tak Ada Minum

Curhatan ibu hamil di Depok viral usai mengikuti program pencegahan stunting. 2 jam antre cuma diberi 3 potong nugget, tak ada air minum

Editor: jonisetiawan
Kolase Tribun Trends/Ist
Ibu hamil curhat menu makanan cegah stunting di Depok hanya 3 potong nuget, tak dapat air minum. 

Para kader Posyandu, lanjut Yeti, malu untuk membagikan makanan tambahan kepada keluarga sasaran stunting karena makanan yang jauh dari nilai gizi.

"Ini yang menjadi keluhan para kader Posyandu. Apalagi mereka setiap hari keliling untuk membagikan makanan tambahan ini," papar anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini.

Yeti meminta Dinas Kesehatan Kota Depok untuk mengevaluasi dan mengawasi program pembagian makanan tambahan ini.

"Kalau kita mau bikin program mengurangi stunting, seharusnya tahu makanan bergizi itu seperti apa," imbuhnya.

Reaksi Dinas Kesehatan Depok

Keluhan warga terkait program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting di Kota Depok direspon dinas kesehatan.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pemberian makanan tambahan ini sudah sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.

"PMT ini sudah sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes. PMT ini harus pangan lokal. Jadi kita tidak memberi PMT dari pabrikan seperti biskuit, susu dan lain-lain," kata Mary di Kantor PWI Kota Depok, Jl. Melati Raya No.3, Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Rabu (15/11/2023).

Dia menjelaskan PMT harus diolah dari pangan untuk dikonsumsi balita yang mengalami persoalan gizi.

"Pemberian PMT lokal ini disertai edukasi. Kita kerja sama dengan Ocan Bananas (Ojek Cantik Bawa Makanan untuk Balita Stunting) untuk distribusinya," paparnya.

Dengan menggandeng Ocan Bananas, Mary berharap bisa memberikan edukasi kepada orang tua penderita stunting.

"PMT lokal ini terdiri dari 6 hari kudapan dan 1 hari menu makanan lengkap. Pada hari ketujuh, menu makanannya lebih lengkap Kita kumpulkan balita dan ibunya untuk diberiakan edukasi terkait stunting," tuturnya.

Menurut Mary, warga keliru memahami PMT ini karena berharap menu makanan lengkap setiap hari. Karena itu, ketika menu yang datang berupa kudapan seperti tahu, olahan kentang, otak-otak maka banyak yang protes.

"Persepsi ini yang perlu diluruskan di masyarakat. PMT yang kita berikan berupa menu makanan lengkap sekali seminggu dan kudapan 6 kali seminggu. Kudapan ini bisa diberikan disela waktu antara waktu makan utama," ucapnya.

Dia berharap setelah PMT dilaksanakan selama 28 hari (10 November-7 Desember 2023), para ibu balita stunting sudah mengerti cara menyiapkan makanan bergizi bagi anaknya.

"Dengan program ini, kita ingin program Indonesia Emas tahun 2045 terwujud. Program ini harus dimulai dari mengatasi stunting anak-anak balita saat ini agar memiliki daya saing dengan negara lain," tegas Mary.

Baca juga: Apa Arti Stunting Istilah Viral TikTok? Sebutan Gitasav pada Netizen Disayangkan Anji, Ini Maknanya

Mary menjelaskan PMT ini digelar karena Pemkot Depok mendapat dana insentif dari pemerintah pusat melalui Wakil Presiden.

"Wapres memberikan penghargaan kepada kota/kabupaten yang angka stuntingnya dibawah angka nasional," imbuhnya.

Angka stunting nasional ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024. Sementara angka stunting Kota Depok sebesar 12,6 persen pada 2022.

Program PMT ini menyasar 9.882 balita stunting di Depok dengan nilai Rp 18.000 per orang. Program ini dilaksanakan selama 28 hari dengan anggaran mencapai Rp 4,9 miliar.

"Alokasi anggaran per balita ini termasuk biaya pajak, administrasi di aplikasi, transportasi, kemasan dan sebagainya," tandas Mary.

***

Artikel ini diolah dari TribunDepok

Tags:
ibu hamilstuntingDepok
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved