Berita Kriminal
TEGA Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Khoiri Ternyata Sudah Ditinggal Istri 10 Tahun, Sering Sewa PSK
Sisi lain Khoiri, mertua yang bunuh menantunya akhirnya terungkap. Ternyata sikap pelaku berubah sejak istri meninggal 10 tahun lalu.
Editor: Monalisa
TRIBUNTRENDS.COM - Sisi lain dari Khoiri, mertua yang tega bunuh menantunya akhirnya terungkap. Sikapnya berubah ternyata sejak sang istri meninggal dunia 10 tahun lalu.
Diketahui Khoiri (52) tega membunuh menantunya Fitria (23) lantaran memaksa ingin berhubungan intim.
Khoiri yang ditolak menjadi gelap mata hingga nekat menggorok Fitri sampai tewas.
Padahal diketahui Fitri tengah mengandung tujuh bulan.
Baca juga: PILU Sueb, Kabar Baik Buat Istri Tak Pernah Sampai, Fitria Tewas Dibunuh Mertua karena Tolak Asusila

Menurut polisi, tingkah Khoiri berubah semenjak istrinya meninggal dunia 10 tahun lalu.
Setelah itu, Nafsu Khoiri yang masih tinggi dilampiaskan dengan sering menyewa PSK.
Fakta Khori sering menyewa PSK diungkap Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz.
Hal ini lantaran nafsu bercinta Khoiri masih tinggi, sedangkan sang istri sudah meninggal 10 tahun lalu.
“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK.
Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut. Penyidik akan dalami lebih lanjut,” ucap Hari Aziz, dikutip dari Tribunnews.
Hari Aziz mengatakan, jika motif pembunuhan itu karena korban menolak diajak berhubungan badan.
Saat itu, korban sedang berdua dengan pelaku di rumah mereka, Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.
Korban sedang istirahat di kamar setelah selesai mandi.
Baca juga: SUDAH Terlambat! Satir Menyesal Bunuh Menantunya yang Hamil 7 Bulan, Akui Tak Bisa Tahan Nafsu
Pelaku Khoiri lalu menghampiri korban dan berusaha merudapaksa korban.
Khoiri pun akhinrya mengakui jika dirinya hendak merudapaksa sang menantu yang sedang hamil tersebut.
Namun korban, Fitria melawan hingga membuat Khoiri marah dan melukai leher korban.
"Pembunuhan tersebut dilakukan di dalam rumahnya dengan cara melukai leher korban menggunakan sebilah pisau dapur," ungkap Hari Aziz, Kamis (2/11/2023).
Ditanya saat konferensi pers, Khoiri mengaku kalap dan gelap mata.
Ia mengaku pikirannya dipenuhi setan.
"Setan di pikiran (saya), sudah gelap," kata Khoiri kepada polisi, dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/11/2023).
Ia menyiksa Fitria hingga meregang nyawa saat berada dalam kamar rumah suaminya, di Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Tubuh Fitria bersimbah darah dengan luka parah di bagian leher akibat sayatan pisau dapur.
Kepada polisi, Khori menyesali perbuatannya.
Mulanya saat diperiksa di Polsek Purwodadi, Khoiri mengaku pusing karena anaknya punya utang menumpuk.

Sebagai orang tua ia berusaha membantu melunasi utang dengan menjual TV.
"Tidak laku-laku buat bayar-bayar, bingung saya," kata Khoiri.
Khoiri lantas melampiaskan kemarahan pada menantunya itu.
Ia menyalahkan Fitria karena merasa membuat anaknya memiliki utang di mana-mana.
Pihak kepolisian tak langsung percaya dan mendalami motif lain hingga terjadi pembunuhan sadis tersebut.
Keterangan Khoiri berubah saat diperiksa di Polres Pasuruan.
Khoiri telah ditetapkan tersangka dan ditahan di rumah tahanan Polres Pasuruan.
Ia dijerat Pasal 338 KUHP dan/atau pasal 351 ayat (3) KUHP tentang Pembunuhan.
Baca juga: Gelagat Ibu Hamil 7 Bulan Sebelum Dibunuh Mertua jadi Firasat, Ibu Beber Kondisi Jasad: Wajah Senyum
"Ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun," pungkas dia.
Tak hanya itu, Khoiri juga sering mabuk-mabukan.
Hal itu terungkap saat dirinya dinterogasi oleh anggota Polsek Purwodadi.
Anggota polisi yang mengintrogasi Khori mengatakan jika pelaku sering mabuk.
“Aku eroh penggaweanmu mabok aku eroh. (Aku tahu kerjaanmu mabuk itu aku tahu),” ucap anggota polisi.
"Penggean sak jane ono, cuma sampean penggean abot sitik gak gelem. Mergo sampean minum. (Pekerjaan sebenarnya ada, cuma kamu kalau ada pekerjaan berat sedikit gak mau.
Kenapa gak mau? Karena kerjaanmu ya minum, mabuk),” tutur polisi tersebut.
Khoiri pun membenarkan ucapan polisi di depannya.
Polisi itupun mengatakan jika ia tahu lokasi Khoiri sering mabuk.
Sementara itu, sosok Fitri semasa hidup diungkap ibunya, Nurul Afini.
Diketahui jika Fitria merupakan sosok yang pendiam patuh ke orangtua dan jago masak.
Fitria bahkan disebut rajin gemar membantu pekerjaan rumah tangga selama di rumah.
Hal tersebut diungkap oleh Nurul Afini saat ditemui awak media di kediamannya kawasan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Rabu (1/11/2023).

Perempuan berkerudung merah itu, mengatakan, anaknya itu merupakan sulung dari tiga bersaudara.
Adik korban yang kedua berinisial SN telah rampung menuntaskan SMA, dan sedang menempuh kuliah di kampus swasta Surabaya.
Sedangkan, adik korban yang ketiga berinisial NA, masih sekolah dasar (SD).
Sebelum menikah pada Mei 2023, sosok Fitria dikenal sebagai gadis yang pendiam, menurut perkataan orangtua dan rajin membantu membereskan pekerjaan di rumah.
Termasuk juga membantu orangtua melayani pembeli air mineral kemasan gelas, botol dan galon yang biasa dipajang di area teras rumah.
Selain itu, Fitria juga memiliki kemampuan mumpuni untuk mengolah makanan.
Sehingga sang ibu yang merupakan kepala sekolah swasta di Gubeng, itu masih sibuk dengan urusan pekerjaan kantor, ia yang mengambil alih urusan masak memasak di dapur.
"Pendiam. Gak neko neko. Kalau soal makan dia pilih pilih, karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami," ujar Nurul Afini.
Apalagi perihal urusan asmara. Nurul Afini mengungkapkan, anaknya itu tak pernah aneh-aneh dalam menjalin hubungan asmara dengan seorang cowok.
Benar, selama ini, sang anak tidak pernah berpacaran dengan siapapun. Namun, bukan berarti tak ada yang menaksir cantiknya paras dan keanggunan perilaku sang anak.
Menurutnya selama kurun waktu dua tahun lalu, ada dua lelaki yang mendekati sang anak.
Nurul tak melarang sang anak pacaran akan tetapi ia agak selektif.
Terutama dalam hal pemilihan metode berpacaran. Ia tak berkenan sang anak keluar bersama cowok yang baru dikenal dan berpacaran di tempat-tempat yang mustahil dijangkau pengawasan.
Nurul, meminta anaknya menyuruh gebetannya untuk berpacaran dengan cara bertamu dan ngobrol di dalam rumah.
Hingga akhirnya untuk mengenalkan dengan sosok laki-laki yang akhirnya benar-benar berhasil menjadi suami dari anak sulungnya yakni Sueb.
Baca juga: PILU Ibu Fitria Kenang Anak, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan, Syukuran 7 Bulanan Tinggal Rencana
"Kalau pacaran, saya suruh datang ke rumah. Ada 2 orang yang suka anak saya, saya suruh datang ke rumah. Jadi dia ini menurut. Nah dia ini saya jodohkan. Yang menjodohkan adik saya (paman korban)," jelasnya.
Setelah memastikan kecocokan diantara keduanya, pernikahan antara Sueb dan Fitria pun resmi digelar, pada Mei 2023.
Nurul Afini mengungkapkan, anaknya itu tengah mengandung calon cucu pertamanya dengan usia kandungan menginjak tujuh bulan, per tanggal 1 November 2023 hari ini.
Seandainya insiden nahas ini tak pernah terjadi, dua pekan mendatang, tepatnya Senin (13/11/2023).
Ia bersama keluarga besar sang besan berencana menggelar acara doa bersama sebagai penanda rasa syukur atas kehamilan seorang ibu yang telah memasuki masa kandungan tujuh bulan atau lazim disebut dalam tradisi adat jawa; Tingkeban.
"Iya tanggal 13 November 2023 rencananya mau acara Tingkeban," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Sumber: Tribun Jateng
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|