Berita Viral
Siswi SMA Anak Polisi Pelaku Bullying di Langkat Akhirnya di-DO dari Sekolah, Ortu: Maafkan Kami
Nasib siswi SMA anak dari Iptu Boirin, dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat, Langkat usai membully teman kelasnya.
Editor: jonisetiawan
TRIBUNTRENDS.COM - Siswi SMA di Langkat yang merupakan anak dari Iptu Boirin, dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat usai membully teman kelasnya.
Diketahui kasus bullying yang terjadi di SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara itu sempat viral di media sosial.
Pelaku bullying ini berinisial BNQ, FDM, dan MS merupakan siswi yang duduk di bangku kelas XII (3) IPS.
Kabar dikeluarkannya pelaku bullying ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin ketika kembali menggelar pertemuan dengan wali murid yang bersangkutan, pada Kamis (18/10/2023).
Baca juga: Fakta Baru Aksi Bullying Siswa di Langkat, Berteman Sejak SMP, Kondisi Terkini Korban: Masih Takut

"Ini hasil putusan rapat dengan orangtua siswa pihak sekolah dan komite sekolah, berkenaan dengan peristiwa bullying atau perundungan yang terjadi pada tanggal 13 Oktober 2023 di SMAN 1 Stabat," ujar Nano dilansir dari TribunbMedan.com, Jumat (20/10/2023).
Nano juga mengatakan jika pihak orang tua korban bullying mengajukan permohonan pada orang tua siswi pelaku perundungan untuk dikelaurakn oleh SMAN 1 Stabat.
"Pihak pelaku dari para siswi yang membully menerima permohonan pihak korban, dan pihak SMAN 1 Stabat akan memproses perpindahan siswi para pelaku ke sekolah lain," ujar Nano.
Dengan dikeluarkannya siswa yang melakukan pembullya, pihak keluarga mengatakan tak akan mengungkin masalah tersebut di berbagai media.
"Pihak korban berjanji akan berusaha meminta kepada seluruh keluarga untuk menghentikan membuat berita terkait masalah bully yang dilakukan oleh pihak pelaku di berbagai macam media," ujarnya.
Selain itu, orang tua korban juga mengatakan masalah ini tidak akan dibawa ke ranah hukum, dengan syarat pelaku harus dikeluarkan dari sekolah.
"Pihak pelaku, korban, dan sekolah menyatakan bahwa segala tuntutan yang dibuat pada hasil keputusan rapat berkaitan dengan peristiwa perundungan di SMAN 1 Stabat, yang dihadiri pihak korban, pelaku, sekolah, dan pengurus Komite SMAN 1 Stabat pada 16 Oktober 2023, bertempat di ruangan perpustakaan dinyatakan gugur atau tidak berlaku lagi," ungkapnya.
Terpisah, Ketua Komite SMAN 1 Stabat, Afrizal Khan mengatakan, pengelurana pelaku adalah solusi terakhir yang diambil pihak sekolah setelah melakukan beberapa kali pertemuan dan rapat sekolah.
"Ini solusi, udahlah daripada nanti ada trauma syndrome dan segalanya, yang penting anak-anak bisa bersekolah," ujar Afrizal.
Afrizal juga mengutarakan soal kepindahana siswi yang melakukan bullying akan dibantu pihak sekolah jika mengalami kesulitan.
"Meski begitu, kita berusaha membantu andai ada kesulitan, terlebih kita minta melalui Kacabdisdik Wilayah II Binjai-Langkat, atau kepala Dinas Pendidikan agar para pelaku diterima di sekolah barunya nanti," ungkap Afrizal.
Reaksi Orang Tua Pelaku
Iptu Boirin, oknum perwira polisi yang anaknya menjadi salah satu pelaku bullying atau perundungan terhadap seorang siswi berinisial A, tak mempermasalahkan anaknya mendapat sanksi dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat.
Adapun identitas anak Iptu Boirin yakni berinisial FDM dan duduk di kelas XII SMAN 1 Stabat.
Baca juga: Awalnya Garang saat Bully Teman Sekelas, Anak Oknum Polisi Tertunduk Lesu Minta Maaf: Cuma Bercanda
Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Langkat itu mengaku apa yang terjadi akan menjadi pelajaran bagi anaknya dan juga siswa-siswa lain untuk tidak melakukan bullying.
"Sekali lagi saya berterimakasih kepada pihak keluarga A yang telah bisa memaafkan kami, dengan komitmen kami seperti yang dibacakan tadi (keputusan sekolah) kami sangat terima.
Bagaimana pun ya sudahlah, yang penting semua masih bisa berjalan, jangan kita perkeruh," ujar Boirin dalam pertemuan dengan orang tua korban di ruang perpustakaan SMAN 1 Stabat, Kamis (19/10/2023).

Boirin menyebut dirinya menerima keputusan yang diambil pihak sekolah sesuai permohonan keluarga korban.
"Atas kerelaan dari keluarga A, saya juga berterima kasih dan memohon maaf.
Karena tujuan bapak-bapak bukan untuk yang enggak-enggak, hanya sebagai contoh agar tidak terjadi kedepannya lagi di sekolah-sekolah Kabupaten Langkat," sambungnya menanggapi pemohonan keluarga korban agar para pelaku dikeluarkan dari sekolah.
FDM tak sendirian, dua orang pelaku lainnya berinisial BNQ keponakan salah satu anggota DPRD Langkat dan MS, juga dikeluarkan dari SMA N 1 Stabat.
Sebelumnya, pihak SMAN 1 Stabat kembali mempertemukan antara orang tua korban dan pelaku bullying di sekolah pada Kamis (19/10/2023).
Hasil pertemuan itu diputuskan bahwa Tiga siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat sekaligus pelaku yang membully korbannya berinisial A yang tak lain kawan sekelasnya, akhirnya dikeluarkan dari sekolah.
Pelaku Minta Maaf
Pasca viral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.
Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.
Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.
Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.
"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.
Baca juga: NASIB Guru yang Bully Siswa Anak Petani, Di-blacklist Murid & Dilarang Mengajar: Pindah Kelas Lain!
Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutny, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.
"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.
Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.
"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.

Ngaku Cuma Bercanda
Dikutip Instagram @seputaran.binjai, Senin (16/10/2023), dalam video klarifikasinya, ketiga pelaku ini meminta maaf kepada korban.
Para pelaku mengaku hal itu dilakukannya hanya sekedar candaan saja dan tidak bermaksud untuk membully temannya sendiri.
"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial, video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud membully teman saya," ucap salah satu pelaku.
Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal
Kendati begitu, akibat aksinya tersebut pelaku meminta maaf kepada kroban dan Kepala Sekolah serta orangtunya.
Ketiganya berjanji untuk tidak mengulangi kesalah tersebut.
"Dengan ini kami memohon maaf kepada teman saya, kepada bapak Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan dan terkhusus orangtua kami dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi lagi mulai hari ini dan seterusnya," terangnya.
Setelah menyampaikan permohonan maaf, para pelaku akhirnya memeluk korban.
***
Artikel ini diolah dari TribunMedan
Sumber: Tribun Medan
Mbah Tarman Beri Cek Rp 3 M ke Sheila Arika, Istri Bantah Palsu, "Kapan Bisa Dibuktikan?" |
![]() |
---|
Unik! Siswa Bawa Puthul Goreng Jadi Lauk MBG, Serangga Musiman Primadona Warga Gunungkidul |
![]() |
---|
Daftar Prompt Gemini AI, Bisa Ubah Foto Bareng Pasangan Jadi Prewedding Keren di Studio |
![]() |
---|
Benarkah Dianiaya? Tersangka Pencurian Tewas Usai Ditangkap, Mapolres Lumajang Dirusak Warga |
![]() |
---|
Terendus Aneh! Cek Mahar Tarman Mirip dengan Cek Palsu Tahun 2009, Nomor Seri dan Tanda Tangan Sama |
![]() |
---|