Breaking News:

Berita Kriminal

DUDUK Perkara Anggota TNI Dikeroyok 4 Orang di Jaktim, Korban Terluka di Kepala, Pelaku Ditangkap

Seorang anggota TNI babak belur dikeroyok empat warga sipil di Jalan Kramat Ganceng, kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

Kolase Aro/Grid Oto/ist
Ilustrasi anggota TNI dan pengeroyokan. Seorang anggota TNI babak belur dikeroyok empat warga sipil di Jalan Kramat Ganceng, kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur 

TRIBUNTRENDS.COM - Duduk perkara anggota TNI di Cipayung, Jakarta Timur dikeroyok empat orang.

Akibatnya korban mengalami luka-luka di kepala hingga kaki.

Kini keempat pelaku sudah diamankan polisi dan akan diproses hukum.

Baca juga: Penganiayaan Siswi SMP di Sragen, Pemicunya Sepele, Pelaku Sudah Tak Sekolah, Palak Uang Korban Juga

Seorang anggota TNI babak belur dikeroyok empat warga sipil di Jalan Kramat Ganceng, kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, hari ini, Selasa (10/10/2023).

Kobran berinisial Serma S, mengalami luka-luka di kepala, perut dan kakinya.

Ilustrasi anggota TNI
Ilustrasi anggota TNI (Sonora/ist)

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Gunarto, menjelaskan duduk perkaranya.

"Benar, terjadi pengeroyokan terhadap anggota TNI," kata Gunarto ketika dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023), dikutip dari TribunnewsDepok.

Mulanya, pengeroyokan dipicu dari saling bersenggolan saat berkendara di jalan.

Dari senggolan itu berujung pengeroyokan.

"Motifnya karena permasalahan di jalan. Saat mengendarai, kendaraan pelaku menyenggol kendaraan korban," ujarnya.

Gunarto mengatakan pihaknya sudah mengamankan empat pelaku tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: ASTAGA Anggota TNI di Lamongan Jadi Korban Pengeroyokan, 1 Terduga Pelaku Ditangkap Ada Bukti Kuat

Selanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer Kodam (Denpom) Jaya, karena korban merupakan anggota TNI.

Proses hukum pun diurus pihak Polres karena pelaku merupakan sipil.

"Pelaku sudah kami amankan empat orang. Kami sudah kordinasi juga dengan Denpom Jaya terkait ini. Pelaku akan kami proses di Polres Jakarta Timur," pungkasnya.

Penganiayaan Siswi SMP di Sragen, Pemicunya Sepele, Pelaku Sudah Tak Sekolah, Palak Uang Korban Juga

Kasus perundungan kembali terjadi di kalangan siswi sekolah.

Kali ini korban perundungan merupakan seorang siswi SMP di Sragen, Jawa Tengah.

Korban berinisial S dianiaya oleh teman perempuannya.

Aksi perundungan tersebut terjadi pada Agustus 2023 dan baru viral usai diunggah di media sosial.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengatakan S tidak dapat mengingat tanggal dirinya dipukul hingga ditendang pelaku.

"Peristiwa tersebut saya tanya anaknya, Nduk kira-kira itu kapan peristiwanya? Bulan Agustus katanya, tanggalnya lupa," ungkapnya, Rabu (4/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Kasus perundungan terjadi di Jembatan Pajang, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

Baca juga: Pemicu Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Korban Ngaku-ngaku Anggota Geng, Diduga Tantang Geng Lain

Ilustrasi - siswi SMP di-bully teman-temannya
Ilustrasi - siswi SMP di-bully teman-temannya (ISTIMEWA)

Sedangkan pelaku perundungan merupakan perempuan berinisial A yang dulu sempat satu sekolah dengan korban. 

Pelaku A sudah tidak sekolah setahun lalu karena mengundurkan diri.

Terkait motif perundungan, pelaku A marah saat korban meliriknya di jalan.

Pelaku menganggap korban menantangnya sehingga terjadilah aksi perundungan.

Selain melakukan perundungan, pelaku juga meminta uang milik korban yang saat kejadian hanya membawa uang Rp10 ribu.

Teguh Hartadi menyatakan korban perundungan merupakan siswi kelas 9 SMP.

"Ada sebuah video viral, di mana video tersebut sudah tersebar ke masyarakat."

"Kemudian, saya memberi penjelasan, dari video tersebut, kalau yang dibully memang anak (didik) saya," paparnya.

Diketahui, potongan foto kasus perundungan diunggah di akun Instagram @icws_infocegatanwilayahsragen pada Senin (2/10/2023) lalu.

Baca juga: SOSOK MK Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Dikenal Agamis di Medsos, Ternyata Masuk Daftar Hitam

Siswi SMP di Sragen di-bully temannya
Siswi SMP di Sragen di-bully temannya

Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto menyatakan masih mendalami dan menelusuri lokasi perundungan.

Ia belum dapat menyimpulkan lokasi perundungan masuk ke wilayah Sragen atau Provinsi Jawa Timur.

"Mohon maaf, ini masih mencari informasi," jelasnya, Selasa (3/10/2023).

Sementara itu, Kasi SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Muhammad Farid Wajdi mengaku baru mengetahui adanya kasus perundungan pelajar di Sragen setelah viral.

Hingga kini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari sekolah setempat agar kasus perundungan dapat segera ditindaklanjuti.

"Menunggu informasi dari sekolah dulu. Belum ada keterangan dari pihak sekolah, mohon maaf," terangnya.

Dalam potongan foto yang diunggah di akun Intagram terdapat keterangan sebagai berikut:

"Kiriman dari netizen..
Infonya video bvll**ng tsb terjadi si jembatan panjang yang terletak di perbatasan Jateng-Jatim.
Lokasi persisnya dekat lapangan Gringging, Sambungmacan, Sragen.
Dalam video durasi kurang lebih 50 detik itu, sekelompok remaja perempuan mengeroyok 1 remaja perempuan yang terlihat pasrah sama sekali.
Bahkan pada akhir video, sekelompok remaja tersebut menertawakan korban sambil mengump4t.

Kejadiannya sekitar awal bulan September 2023. Menurut info yg beredar, para pelaku masih sekolah di salah satu SMP di G*ondang Sragen.

Menurut info dari pengirim juga, para pelaku ini berulang kali melakukan kekerasan pada orang lain & sudah diselesaikan secara kekeluargaan, tapi masih kerap mengulangi perbuatannya lagi."

Bocah Berkebutuhan Khusus di Balikpapan Di-bully di Masjid, Dihajar hingga Nangis, Hanya karena Foto

Kasus bullying kembali terjadi hingga membuat korban trauma.

Kali ini bullying dialami seorang bocah di Balikpapan yang di-bully di masjid.

Penyebab bullying pun cukup sepele.

Berdasarkan keterangan polisi, korban juga merupakan anak berkebutuhan khusus.

Menurut polisi, kejadian itu berlangsung saat korban meminta sebuah foto kepada para pelaku namun tak diberi.

Hingga akhirnya terjadi kasus pembullyan tersebut.

Adapun korban dari perundungan tersebut adalah AA (13), seorang pelajar kelas 8 di salah satu SMP swasta di Balikpapan, sementara pelaku perundungan adalah KD (13) dan MR (13).

Baca juga: Pemicu Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Korban Ngaku-ngaku Anggota Geng, Diduga Tantang Geng Lain

Tangkapan layar aksi perundungan yang dilakukan siswa SMP di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia menjadi korban perundungan atau bullying yang dilakukan oleh sejumlah temannya di sebuah masjid.
Tangkapan layar aksi perundungan yang dilakukan siswa SMP di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia menjadi korban perundungan atau bullying yang dilakukan oleh sejumlah temannya di sebuah masjid. (instagram @ahmadsahroni88)

Perundungan ini terjadi pada Sabtu (23/9/2023) pekan lalu di Masjid Darussalam, RT 26, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Balikpapan.

Dalam video berdurasi 27 detik tersebut, korban AA mengalami perlakuan yang tidak manusiawi dari pelaku, sementara AA hanya bisa menangis dan memegangi kepalanya.

Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani, mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak, yakni keluarga korban dan pelaku, telah sepakat untuk berdamai.

"Iya tadi sudah mediasi dan sepakat damai. Orangtua korban tidak akan melanjutkan kasus ini," jelas Bitab.

Bitab Riyani juga menyebut bahwa perundungan terhadap AA bermula saat korban meminta sebuah foto kepada kedua pelaku.

Karena ketidaksetujuan pelaku terhadap permintaan tersebut, tindakan perundungan pun terjadi. 

Berakhir Mediasi

Kasus bullying yang terjadi di Balikpapan yang kini viral di media sosial tengah ditangani oleh Mapolsek Balikpapan Utara.

Kasus tersebut kini telah berakhir damai melalui preoses mediasi.

Proses mediasi kasus ini terjadi di Mapolsek Balikpapan Utara.

Mediasi ini dihadiri oleh Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik; keluarga korban dan pelaku; dan Kabid Perindungan Anak DP3AKB Balikpapan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan permintaan maaf atas insiden perundungan yang dialami siswa SMP swasta di kota ini.

"Kami sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi," tutur Irfan.

Baca juga: Kondisi Korban Bully di Cilacap Memilukan, Patah Tulang Rusuk, Polri Siap Bantu Biaya Pengobatan

Viral aksi bullying di Balikpapan, seorang bocah dianiaya teman-temannya di masjid.
Viral aksi bullying di Balikpapan, seorang bocah dianiaya teman-temannya di masjid. (Kolase Instagram)

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan personel dari DP3AKB untuk memberikan pendampingan kepada korban perundungan jika diperlukan.

Terkait sanksi yang akan diberikan kepada pelaku oleh sekolah mereka, Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut masih perlu dipertimbangkan.

"Nanti akan dilihat ke depan. Yang jelas, pendekatan persuasif akan kami kedepankan," ujarnya.

Selain itu, Irfan Taufik juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan sosialisasi di seluruh sekolah di Balikpapan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.

Kasusnya Viral

Sebelumnya kasus bullying kembali viral di media sosial. Bahkan kasus bullying ini sampai diviralkan oleh anggota DPR RI Ahmad Sahroni 

Dalam akun instagramnya @ahmadsahroni88, korban tampak dilakuan tak manusiawi.

Dalam video viral yang dibagikan Ahmad Sahroni, terlihat jelas detik-detik bocah berbaju merah dihajar oleh temannya.

Punya ukuran tubuh yang lebih kecil, bocah berbaju seragam pramuka itu secara membabi buta memukuli korban.

Bahkan bocah tersebut sampai memiting leher korban seraya mendorongnya.

Ia pun menendang kepala korban saat terjatuh ke lantai.

Diperlakukan kasar secara bertubi-tubi, bocah berbaju merah hanya bisa meringis kesakitan.

Dengan suara tangisan yang keras, korban bak meminta pertolongan kepada bocah yang ada di sana.

Namun semua bocah termasuk pelaku hanya tertawa melihat korban menangis.

Salah seorang bocah yang menghajar korban sempat memaksa korban untuk berbicara.

Karenanya diduga korban adalah anak berkebutuhan khusus lantaran sama sekali tidak memenuhi permintaan pelaku.

"Ngomong aja, jangan begitu lu," pinta bocah yang menghajar.

Baca juga: SOSOK MK Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Dikenal Agamis di Medsos, Ternyata Masuk Daftar Hitam

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Trubunnews.com/ist)

Fakta Kejadian

Mengunggah video memilukan tersebut, Ahmad Sahroni menyebut peristiwa pembullyan yang tengah viral itu terjadi di Samarinda.

Namun setelah ditelusuri TribunnewsBogor.com, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

Dikutip dari Kompas.com, terkuak fakta mengenai TKP tempat segerombolan bocah melakukan pembullyan tersebut.

Diduga kejadian itu terjadi di Masjid Kawasan KM 0,5 Balikpapan pada Kamis (28/9/2023). 

Diolah dari artikel di TribunJakarta, Tribunnews.com dan TribunSumsel.com

Tags:
berita viral hari inianggota TNIJakarta Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved