Berita Viral
ASTAGA 3 Kapal Nelayan di Tasikmalaya Karam, Dihantam Gelombang Tinggi, Berharap Bantuan Pemprov
Gelombang setinggi sampai 3 meter terjadi di pesisir Pantai Selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Selasa (15/8/2023) sampai dengan hari ini
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Gelombang tinggi melanda pesisir Pantai Selatatan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Akibatnya, ada tiga kapal nelayan yang harus karam.
Diketahui gelombang setinggi tiga meter ity terjadi sejak Selasa (15/8/2023) sampai Jumat (18/8/2023).
Baca juga: INNALILLAHI Rumah Nelayan di Bali Hangus Terbakar, Tabungan Rp 30 Juta Lenyap untuk Acara Sunatan
Gelombang setinggi sampai 3 meter terjadi di pesisir Pantai Selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak Selasa (15/8/2023) sampai dengan hari ini, Jumat (18/8/2023).
Fenomena itu membuat tiga kapal nelayan yang terparkir di pinggir pantai karam terbawa arus gelombang laut di Pelabuhan Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat pagi.
Tim gabungan SAR bersama para nelayan dan warga setempat pun berupaya menyelamatkan kapal nelayan itu ke tepian pinggir pantai.
"Gelombang tinggi terjadi di Pantai Selatan Tasikmalaya sejak tanggal 15 Agustus (2023) sampai hari ini menyebabkan tiga kapal nelayan karam.
Kapal-kapal nelayan yang terparkir banyak di Pelabuhan TPI Pamayang terombang-ambing oleh ombak besar sampai hari ini," jelas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi kepada Kompas.com, Jumat pagi.
Dedi menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum ada bantuan apapun di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Baca juga: GANAS! Buaya Mangsa Nelayan, Ditembak Mati, Isi Perut Bikin Syok, Muncul Badan Manusia yang Terpisah
Proses penyelamatan kapal karam pun dilakukan gotong royong oleh para nelayan dan masyarakat sekitar.
"Kami tentunya mengharapkan adanya bantuan dari Pemprov Jabar terkait fenomena ini yang menyebabkan para nelayan tak bisa melaut," ungkap dia.
Dedi pun telah mengimbau para nelayan di wilayahnya supaya tidak memaksakan melaut mencari ikan karena akan membahayakan jiwa para nelayan.
Saat ini, para nelayan hanya berharap gelombang tinggi akan segera mereda dan bisa melaut kembali mencari nafkah untuk masing-masing keluarganya.
"Kami saat ini hanya bisa menunggu saja supaya gelombang tinggi cepat berlalu dan bisa mencari nafkah lagi dengan melaut lagi cari ikan," pungkasnya.
INNALILLAHI Rumah Nelayan di Bali Hangus Terbakar, Tabungan Rp 30 Juta Lenyap 'untuk Acara Sunatan'
Sumber: Kompas.com
| Momen Alot Rebut Bilqis! Suku Anak Dalam Minta Ganti Rugi Rp 85 Juta, Temenggung Pakai Uang Pribadi |
|
|---|
| Penyidikan Massal di SMAN 72: Polisi Periksa 46 Siswa, Serpihan Ledakan dari Tubuh Korban Disita |
|
|---|
| Ahmad Sahroni Membangun Ulang Rumah di Tanjung Priok yang Dijarah Massa dan Ini Harapan Baru |
|
|---|
| Terbongkar! Identitas Asli dan Profesi 'Sister Hong dari Lombok' yang Menghebohkan Jagat Maya |
|
|---|
| Polemik Suksesi Takhta Keraton Solo: Keterkejutan Maha Menteri Tedjowulan dan Minta Nunggu 40 Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Kepala-nelayan-yang-terparkir-di-Pelabuhan-TPI-Pamayangsari-Cipatujah.jpg)