Breaking News:

Berita Kriminal

Pegawai Magang Jadi Korban Pemukulan, Polisi Panggil Kabid BKD Lampung, Dalami Motif dan Modus

Kepolisian memanggil Kepala Bidang Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung berinsial DRZ terkait laporan pemukulan terhadap pegawai magang

Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi penganiayaan. Pegawai magang di BKD Provinsi Lampung, diduga didianiaya oleh Kabid BKD Lampung. 

TRIBUNTRENDS.COM - Pegawai magang di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung dilaporkan menjadi korban penganiayaan.

Ia diduga dipukul oleh DRZ Kepala Bidang (Kabid) Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Lampung.

Polisi mengatakan, pemanggilan terhadap DRZ ini bagaian dari penyelidikan yang sedang dilakukan.

Baca juga: NEKAT! Pelajar MTs di Jember Aniaya Siswa SMP, Sampai Muntah Darah, Tak Terima Ortu Pacarnya Diejek

Kepolisian memanggil Kepala Bidang (Kabid) Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung berinsial DRZ terkait laporan pemukulan terhadap pegawai magang di instansi itu.

Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra mengatakan pemanggilan terlapor DRZ ini bagian dari penyelidikan yang sedang dilakukan pihaknya.

AF, pegawai magang di BKD Provinsi Lampung, diduga didianiaya oleh Kabid BKD Lampung. AF menjalani perawatan di rumah sakit, Rabu (9/8/2023).()
AF, pegawai magang di BKD Provinsi Lampung, diduga didianiaya oleh Kabid BKD Lampung. AF menjalani perawatan di rumah sakit, Rabu (9/8/2023).() (Kompas.com/DOK. warga)

Dennis mengatakan laporan nomor LP/ B / 1160 / VIII / 2023/ SPKT / POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG TGL 09 Agustus 2023 itu masih dalam penyelidikan.

Sejauh ini dalam proses penyelidikan satreskrim telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan observasi.

Kemudian satreskrim juga telah memeriksa enam orang saksi yang mengetahui serta mengalami peristiwa tersebut.

"Kita akan mengundang yang dilaporkan untuk mengidentifikasi peristiwa pidana yang terjadi," kata Dennis di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (11/8/2023).

Dennis menambahkan, status DRZ masih saksi terlapor atas dugaan penganiayaan terhadap korban AF.

"Kita masih dalami motif dan modus dari peristiwa pidana ini.

Tapi, yang jelas kami melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi," kata Dennis.

Terkait dugaan adanya pelaku lain, Dennis mengatakan hanya DRZ yang dilaporkan telah menganiaya korban.

"Hanya 1 yang dilaporkan (DRZ). Nanti akan ada proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut terkait kasus ini," kata Dennis.

Baca juga: Nestapa Guru di Bengkulu, Bola Mata Pecah, Kini Dilaporkan Siswa Atas Kasus Penganiayaan: Ditendang!

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com)

Diberitakan sebelumnya, pasca pemeriksaan Inspektorat terkait kasus pemukulan terhadap pegawai magang, Kepala Bidang (Kabid) Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung dicopot dari jabatannya.

Inspektur Inspektorat Lampung Fredy membenarkan Kabid Mutasi berinisial DRZ itu telah di-nonjob-kan dari jabatan strukturalnya.

Fredy mengatakan DRZ dicopot langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi setelah peristiwa pemukulan terhadap pegawai magang berinisial AF.

ANIAYA Lansia di Malang, Polisi Kantongi Identitas Pelaku, Batu dan Paving Jadi Barang Bukti

Pilu seorang lansia dikeroyok oleh beberapa orang di Kota Malang.

Polisi kini berhasil mendapatkan salah satu identitas pelaku.

Akibat dari pengeroyokan itu korban harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Pierre Gruno Diduga Terlibat Penganiayaan, Terungkap Kronologi, Saksi: Operasi Patah Tulang Hidung

Polisi telah mengantongi salah satu identitas pelaku pengeroyokan salah sasaran terhadap lansia di Kota Malang, Jawa Timur, bernama Henny Djoko Prasetyo (65).

Beberapa saksi dalam peristiwa yang terjadi di Jalan Kepundung, Kota Malang, itu juga telah dimintai keterangan.

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com)

Kapolsek Klojen Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mencari tahu penyebab dari peristiwa tersebut.

"Tapi enggak tahu letupannya karena apa, persoalan pribadi dan sebagainya kita belum tahu, harus kita dalami dulu semua saksi-saksinya," kata Syabain pada Rabu (2/8/2023).

Polisi juga telah meminta keterangan dari salah satu saksi korban dan beberapa lainnya yang berada di lokasi kejadian.

"Satu pelaku yang teridentifikasi, kalau yang lain masih kita dalami.

Tapi kita memeriksa saksi-saksi terlebih dahulu.

Kita kumpulkan dari korban maupun saksi yang ada di lokasi," katanya.

Baca juga: ASTAGA! 2 Hari Hilang, Pria di Pasuruan Ternyata Tewas, Mayat dalam Karung, Ada Bekas Penganiayaan

Sejauh ini jumlah pelaku belum pasti atau diperkirakan masih sekitar 10 orang.

"Ada yang menyebut antara 10, kurang dari 10, lebih dari 10, tapi kan kita belum pastikan, kalau sudah kena satu otomatis kita fikskan, antara saksi dulu informasinya," katanya.

Polisi juga telah mengumpulkan barang-barang bukti dari lokasi kejadian.

Di antaranya seperti batu, paving dan rekaman video dari CCTV.

Ilustrasi pembacokan atau penganiayaan
Ilustrasi pembacokan atau penganiayaan (Tribunnews.com)

"Barang bukti di TKP, ada batu, paving dibuat pukul Pak Hanny, sandal yang tertinggal, CCTV juga sudah ada," katanya.

Untuk kondisi korban Henny masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan kondisi yang stabil.

Namun, pihaknya belum meminta keterangan kepada korban Henny karena menunggu sembuh terlebih dahulu.

"Tapi kita kan enggak etis minta keterangan di rumah sakit, selesaikan sembuh, dokter memperbolehkan pulang baru nanti kita panggil bertahap," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya keributan kembali, polisi melakukan patroli secara intensif di sekitar lokasi kejadian.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat seperti perangkat RT dan RW untuk meredam situasi.

Menurutnya, dugaan persoalan perebutan lahan parkir yang menjadi pemicu aksi pengeroyokan sebenarnya sudah diselesaikan pada 26 Juni 2023 lalu. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Henny menjadi korban pengeroyokan dan mengalami luka parah.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kepundung, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (30/7/2023) malam.

Anak korban, Hendra Satya Putra (38) mengatakan, bapaknya menjadi korban pemukulan yang salah sasaran.

Saat itu, Djoko ingin melerai adanya perkelahian sejumlah pelaku terhadap satu orang soal lahan parkir.

"Posisi ayah saya baru bangun tidur, tahu ada ribut-ribut mencoba melerai.

Ternyata, pelaku ini kemudian malah mengeroyok ayah saya," kata Hendra saat diwawancarai pada Selasa (1/8/2023). (*)

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inipolisiLampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved