Breaking News:

Berita Viral

ASTAGA Nenek di Surabaya Divonis 5 Tahun Penjara, Ternyata Ulah Anaknya, Titip Paket Ganja 17 Kg

Asfiyatun seorang nenek berusia 60 tahun menangis saat dirinya divoniis 5 tahun penjara karena dititipi ganja 17 kg oleh anaknya

Kolase Tribun Trends/Tribun Jatim
Asfiyatun warga Surabaya, Jawa Timur divonis 5 tahun penjara gegara terima paket berisi ganja milik anaknya yang menjadi tahanan Lapas Semarang. 

Kejadian yang menimpa nenek Asfiyatun bermula saat ia menerima kiriman paket dari Lampung yang datang ke rumahnya pada bulan Januari 2023 lalu.

Sang pengirim tak memberitahukan isi yang berada di dalam paket tersebut.

Rupanya, di dalam paket tersebut berisi narkoba jenis gaja seberat 17 kilogram.

Paket tersebut pesanan putranya bernama Santoso yang kini masih ditahan di Lapas Semarang.

Ia menjadikan rumah yang dihuni oleh ibu kandungnya sebagai tempat pengiriman barang haram yang dipesannya dari Lampung.

Meski berada di dalam lapas, rupanya Santoso masih masih melakukan kontrol jual beli ganja.

Santoso pun sempat dihadirkan dalam persidangan ibunya untuk menjadi saksi.

Saat itu, Santoso mengaku tak tahu menahu jika ganja yang dikirimkan tersebut dititipkan kepada ibunya dirumah.

Nahas, dua hari kemudian rumah sang nenek penjual gorengan ini didatangi polisi dan ia pun diangkut oleh petugas hingga diadili di meja hijau.

Sementara terkait dengan vonis tersebut, penasihat hukum Asfiyatun, Abdul Geffar mengatakan, akan mengajukan banding.

Ia menilai, banyak fakta yang tidak digunakan sebagai bahan pertimbangan hakim.

"Kami akan mengajukan banding, karena banyak fakta persidangan yang tidak dijadikan pertimbangan oleh hakim," ungkapnya.

"Klien saya sebenarnya tidak tahu paketnya isi apa, cuma tahu kalau pengirimnya dari anaknya yang sudah dipenjara karena kasus narkoba." kata dia. (*)

Diolah dari artikel TribunBogor

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
berita viral hari iniSurabayanenekganja
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved