Berita Viral
ASTAGA Nenek di Surabaya Divonis 5 Tahun Penjara, Ternyata Ulah Anaknya, Titip Paket Ganja 17 Kg
Asfiyatun seorang nenek berusia 60 tahun menangis saat dirinya divoniis 5 tahun penjara karena dititipi ganja 17 kg oleh anaknya
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Pilu seorang nenek di Surabaya, harus mendekam di penjara selama lima tahun.
Ini karena ulah anaknya sendiri.
Nenek malang tersebut dititipi oleh sang anak ganja seberat 17 kilogram.
Baca juga: TEMUAN Baru Kasus Yoo Ah In, Sang Aktor Positif Kokain & Ketamine setelah Terbukti Propofol & Ganja
Asfiyatun seorang nenek berusia 60 tahun menangis saat dirinya divoniis 5 tahun penjara.
Hal itu dikarenakan ia menerima paket ganja seberat 17 kilogram milik anaknya.
Padahal, anaknya saat ini masih berada di dalam penjara.
Meski diduga dijebak, nenek Asfiyatun tetap divonis bersalah.
Diketahui nenek Asfiyatun menerima paket berisi ganja seberat 17 kilogram yang dikirim ke rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur.
Tak ada yang menyangka nenek 60 tahun itu menerima paket ganja tersebut.
Diketahui nenek Asfiyatun dikenal sebagai sosok sederhana yang kesehariannya hanya berjualan gorengan.
Namun, kini nasib malang menimpa dirinya usai paket itu datang ke rumahnya.
Ketua Majelis Hakim, Parta Bargawa menyimpulkan bahwa Asfiyatun melanggar Pasal 111 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Ia dinyatakan tebrukti bersalah karena melakukan tindak pidana.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Asfiyatun Bu As Binti Abdul Latif terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan," Ketua Majelis Hakim, Parta Bargawa dalam sidang vonis di Pengadilan Negeri Surabaya pada Rabu (26/7/2023).
"Melakukan tindak pidana dalam dakwaan Alternatif Kedua Penuntut Umum melanggar Pasal 11 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009," sambungnya.
Dalam pasal tersebut hakim menjatuhkan vonis pidana terhadap nenek Asfiyatun selama 5 tahun penjara dan denda Rp2 miliar.
"Menjatuhkan pidana selama 5 tahun dan denda Rp 2 miliar subider 4 tahun penjara," terangnya.
Tangis Nenek Penjula Gorengan
Melansir Surya.co.id. tangis nenek Asfiyaut tak terbendung saat mendengar vonis majelis hakim yang dijatuhkan kepadanya.
Tak main-main, hakim menjatuhkan vonis 5 tahun penjara dan denda Rp 2 Miliar subsider 4 tahun.
Mata nenek Asfiayatun pun masih berkaca-kaca saat keluar dari ruang Kartika 1 Pengadilan Negeri Surabaya.
Asfiyatun mengaku bahwa dirinya merasa dijebak oleh anaknya sendiri.
Pasalnya, dalam sidang agenda pembacaan dakwaan serta mendengarkan keterangan saksi yang digelar beberapa waktu lalu, Asfiyatun yang duduk di kursi pesakitan pun tak kuasa menahan tangis.
Asfiyatun yang sehari-hari berjualan gorengan keliling kampung itu mengaku tidak tahu apa itu ganja.
Kepolosannya itu justru dimanfaatkan oleh sang anak.
Syafi'i, saudara Santoso pun yakin jika Asfiyatun tidak bersalah.
Menurutnya, selama ini Asfiyatun disebutnya hanya hidup sederhana.
Ia pun tak percaya bahwa Asfiyatun menjadi kurir narkoba.
"Santoso memang tega, di dalam penjara masih buat susah ibu." tegasnya.

Kronologi Kejadian
Kejadian yang menimpa nenek Asfiyatun bermula saat ia menerima kiriman paket dari Lampung yang datang ke rumahnya pada bulan Januari 2023 lalu.
Sang pengirim tak memberitahukan isi yang berada di dalam paket tersebut.
Rupanya, di dalam paket tersebut berisi narkoba jenis gaja seberat 17 kilogram.
Paket tersebut pesanan putranya bernama Santoso yang kini masih ditahan di Lapas Semarang.
Ia menjadikan rumah yang dihuni oleh ibu kandungnya sebagai tempat pengiriman barang haram yang dipesannya dari Lampung.
Meski berada di dalam lapas, rupanya Santoso masih masih melakukan kontrol jual beli ganja.
Santoso pun sempat dihadirkan dalam persidangan ibunya untuk menjadi saksi.
Saat itu, Santoso mengaku tak tahu menahu jika ganja yang dikirimkan tersebut dititipkan kepada ibunya dirumah.
Nahas, dua hari kemudian rumah sang nenek penjual gorengan ini didatangi polisi dan ia pun diangkut oleh petugas hingga diadili di meja hijau.
Sementara terkait dengan vonis tersebut, penasihat hukum Asfiyatun, Abdul Geffar mengatakan, akan mengajukan banding.
Ia menilai, banyak fakta yang tidak digunakan sebagai bahan pertimbangan hakim.
"Kami akan mengajukan banding, karena banyak fakta persidangan yang tidak dijadikan pertimbangan oleh hakim," ungkapnya.
"Klien saya sebenarnya tidak tahu paketnya isi apa, cuma tahu kalau pengirimnya dari anaknya yang sudah dipenjara karena kasus narkoba." kata dia. (*)
Diolah dari artikel TribunBogor
Sumber: Tribun Bogor
Pegawai Tempat Gadai di Semarang Lecehkan Pelanggan, Beri Syarat Harus Ngamar, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Misteri Sesosok Mayat Membusuk di Mobil Mewah Penyanyi D4vd, Gadis 15 Tahun Hilang Sejak 2024 |
![]() |
---|
Tips Ubah Foto Biasa Jadi Keren Mengenakan Pakaian Adat Jawa, Pakai Prompt Gemini AI Ini |
![]() |
---|
Foto di depan Kabah Jadi Impian, Ini Cara Mudah Mewujudkannya, Pakai Prompt Gemini AI |
![]() |
---|
Prompt Gemini AI Bisa Buat Foto Pasangan Terlihat Keren Pakai Jas di dalam Lift, Ini Caranya |
![]() |
---|