Breaking News:

Berita Kriminal

PILU Karyawan Perusahaan Sawit, Tewas Diterkam Buaya 4 Meter Saat Berburu Burung, Tubuh Terkoyak

Kembali terjadi konflik manusia dan buaya, seorang pekerja perusahaan sawit meninggal di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter.

Kolase Cufbi/pexels
Seorang pekerja perusahaan sawit meninggal di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nasib nahas seorang karyawan perusahaan sawit yang tewas diterkam buaya saat berburu burung.

Korban meninggal dunia di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter.

Tubuh korban mengalami luka koyak setelah diselamatkan.

Lantas bagaimana kronologi selengkapnya?

Baca juga: ASTAGA! 2 Hari Hilang, Pria di Pasuruan Ternyata Tewas, Mayat dalam Karung, Ada Bekas Penganiayaan

Kembali terjadi konflik manusia dan buaya, seorang pekerja perusahaan sawit meninggal di dalam kanal setelah diseret buaya sepanjang 4 meter.

Korban serangan buaya adalah karyawan PT Kaswari Unggul bernama Ahmad Jumadi (23) yang tinggal di mes perusahaan di Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.

ilustrasi buaya mengintai di sungai
ilustrasi buaya mengintai di sungai (pexels.com)

"Buaya yang menyerang cukup besar, sekitar 3-4 meter. Korban diserang saat berburu burung di dekat kanal perusahaan sawit," kata Camat Dendang, Surya Aldian melalui sambungan telepon, Rabu (28/6/2023).

Ia menuturkan Dendang memang daerah dengan populasi tertinggi di Tanjab Timur.

Dengan adanya degradasi sungai dan rendahnya pasokan makanan memicu buaya menyebar ke dalam kanal-kanal yang dibuat perusahaan.

Lokasi kejadian bukan di sungai alami, melainkan dalam kanal perusahaan. Artinya dengan populasi tinggi, buaya telah menyebar ke berbagai tempat.

Pemerintah, kata Surya sebenarnya telah memasang papan pengumuman daerah rawan buaya di banyak titik sungai dan kanal.

Kronologi

Peristiwa seorang warga diterkam buaya bermula pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, Ahmad Jumadi memikat atau mencari burung di kanal G.2 milik PT Kaswari Unggul.

Lokasinya berada di belakang mes perusahaan kelapa sawit, masuk dalam wilayah Desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Baca juga: Tolong Anak Kita Dibawa Buaya Putih Racauan Pilu Ibu, 2 Balitanya Tenggelam,1 Ketemu Tinggal Jasad

Tidak seperti biasa, korban hingga pukul 18.00 WIB belum pulang ke mes dari memikat burung.

Keluarga atau adik kandung korban Muhammad Fauzan (29) dan rekannya Hendro Sapito kemudian mencari di sekitar kanal.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Freepik)

Setelah sampai di tempat kejadian perkara (TKP) adik korban melihat speaker atau alat pemikat burung ruak-ruak masih menyala.

Janggal dengan hal tersebut, para saksi pun meneliti bekas kepeleset seorang yang masuk ke dalam kanal.

Dengan menggunakan senter, para saksi melihat korban sedang digigit buaya dan dibawa ke dasar kanal.

Para saksi pun berusaha melepaskan dengan memukul-mukul air kanal dengan pelepah sawit.

Berjarak 3 meter dari saksi melihat korban yang sudah dalam mulut buaya, para saksi menusuk-nusuk kanal dan adik korban merasakan ada benda keras dalam kanal.

"Karena malam, keadaan kanal gelap. Setelah ada merasa benda keras dalam kanal, para saksi pun terjun dan menyelam," kata Surya.

Penyelaman itu berbuah hasil, saksi mendapati korban sudah tak bernyawa dari dasar kanal.

Setelah dievakuasi dari TKP, hasil pemeriksaan di tubuh korban mengalami luka robek di lengan kiri, luka gores di dada sebelah kiri dan terluka di bagian pelipis sebelah kiri.

Dengan menggunakan mobil ambulans RSUD Nurdin Hamzah Muara Sabak, korban dibawa ke Kabupaten Tebo, Kelurahan Purwoharjo, untuk disemayamkan di kampung halamannya.

'Tolong Anak Kita Dibawa Buaya Putih' Racauan Pilu Ibu, 2 Balitanya Tenggelam,1 Ketemu Tinggal Jasad

Seorang ibu di Surabaya pingsan berkali-kali lantaran dua balitanya tenggelam di Sungai Brantas, Minggu (25/6/2023).

Sumiarti tak henti-hentinya mengigau soal keberadaan dua balitanya, LF (2) dan SN (3).

Dalam kondisi setengah sadar, Sumiarti menyebut dua balitanya tersebut tengah dibawa buaya putih.

Ia pun meminta agar sang suami segera mencari dan menyelamatkan anak mereka.

Baca juga: DOKTER Nyerah, TKW Wiji Lestari Meninggal, Keluarga Diminta Siapkan Ini Agar Jenazah Tak Dikremasi

Salah satu anak Sumiarti sempat terekam CCTV sebelum tenggelam di sungai Brantas
Salah satu anak Sumiarti sempat terekam CCTV sebelum tenggelam di sungai Brantas (YouTube TribunJatim)

Namun sayang, takdir berkata lain.

Menjelang sore, Sumiarti harus menerima kenyataan salah satu anaknya ditemukan tinggal jasadnya saja.

LF, telah ditemukan tewas mengapung di dekat pintu air sungai di Gunungsari, sekitar pukul 16.20 WIB.

Jasad korban sekarang berada di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Korban rencananya akan dimakamkan pada Senin (26/6/2023).

Ibu asal Kedurus Pasar Lama ini ketika ditemui di rumahnya terlihat pingsan berkali-kali.

Ketika sadar, ibu berusia 40 tahun ini mengingau.

"Pak, tolong anak kita dibawa buaya putih," ucap Sumiarti dengan suara merintih.

Suamiarti berkali-kali pingsan dan mengingau soal 2 balitanya
Suamiarti berkali-kali pingsan dan mengingau soal 2 balitanya (TribunJatim/Tomy Hermawan)

Kondisi suami Sumiarti, Sutrisno, terlihat tidak jauh berbeda.

Kekalutan hatinya terlihat dari matanya yang merah.

Sesekali Sutrisno terlihat sibuk menelepon keluarganya di kampung memberi tahu soal kabar duka itu.

Pasangan suami istri ini masih enggan bercerita.

Informasi dari sejumlah tetangga, tragedi ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Siang itu, dua korban bermain di pinggir sungai bersama NS, sang kakak.

Sang kakak lalu meninggalkan adik-adiknya di lokasi untuk beli bakso di ujung gang.

Baca juga: INNALILLAHI Mahasiswi Undip Tewas di Gunung Lawu, Diduga Alami Hipotermia di Pos 4 Ikut Fun Hiking

Namun ketika kembali, dia tidak melihat adik-adiknya ada di lokasi sebelumnya.

Ia semula mengira adiknya sudah pulang ke rumah.

NS saat itu lantas pulang.

Namun, ternyata dugaannya salah.

NS dan Sumiarti, sang ibu lantas keliling kampung sembari memanggil nama kedua korban.

Ternyata tidak ada satupun tetangga yang mengetahui keberadaan dua korban itu.

Akhirnya, Sumiarti mendatangi rumah Nyoman, Ketua RT setempat untuk memeriksa CCTV.

"Di CCTV itu kelihatan jam 13.00 WIB lewat lapangan dekat sungai.

Terus sekitar setengah jam kemudian kakaknya lewat sendirian arah balik ke rumah," kata Ridho, warga sekitar.

Korban sempat terekam CCTV jalan-jalan sendirian tanpa kakak dan ibunya
Korban sempat terekam CCTV jalan-jalan sendirian tanpa kakak dan ibunya (YouTube TribunJatim)

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi dan tim SAR Surabaya.

Sekitar pukul 16.20 WIB, LF ditemukan tewas mengambang di jarak 100 meter dari lokasi dua korban bermain.

Lokasi penemuannya mendekati pintu air sungai di Gunungsari.

Sementara itu, pencarian SN, balita yang tenggelam di Sungai Brantas wilayah Kedurus, Surabaya, dilanjutkan pada Senin (26/6/2023) pagi.

Sehari sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan melakukan pencarian selama delapan jam.

Penyisiran saat itu berhenti karena hari sudah terlalu gelap.

Pada pencarian yang dilakukan pada pukul 07.00 WIB, terlihat ada penambahan jumlah perahu karet.

Jika satu hari sebelumnya 5 unit, sekarang menjadi 7 unit.

Komandan Tim Basarnas Surabaya, Oktavino mengatakan, tim memperbanyak perahu karet karena radius pencarian korban diperluas.

Jika kemarin, fokus mencari korban di jarak 100 meter dari dugaan awal kecelakaan terjadi, kini bertambah menjadi 800 meter.

Baca juga: JAUH Kuliah ke Malang, Mahasiswa NTT Pulang Tinggal Jasad, Dilempar Paving & Dikeroyok Hingga Tewas

"Prediksi kami tubuh korban tersangkut di eceng gondok dekat pintu air Gunungsari," kata Oktavino.

Skenario pencarian dilakukan dengan tiga cara.

Regu satu bertugas menyibak eceng gondok dari atas perahu. Regu kedua berenang di air terbuka.

Sedangkan, regu ketiga menyelam di dasar sungai.

"Kendala kami jarak pandang di dalam sungai sangat gelap.

Makannya, untuk pencarian di dasar sungai, penyelam kami harus melakukan teknik meraba," ungkap Oktaviano.

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan  TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inibuayakaryawantewas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved