Breaking News:

Berita Viral

Diduga Lakukan Kekerasan Asusila ke 41 Santriwati, Pimpinan Ponpes di Sikur Ditahan 'Korban Trauma'

Polisi kembali menahan pimpinan pondok pesantren lainnya berinisial HSN (50), di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Selasa (16/5/2023) pukul 20.30 Wita

ISTIMEWA
Ilustrasi korban kekerasan asusila. Pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, ditahan karena diduga melakukan kekerasan asusila terhadap 41 santriwatinya. 

"Jumlah korban yang mencapai puluhan, itu mungkin hanya informasi ya, yang pasti melapor ke kami dua orang korban," ujar dia.

Dia berharap kasus ini tidak dikaitkan dengan pondok pesantrennya, karena ini merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oknum.

Baca juga: Direstui Nabi Modus Pimpinan Ponpes di NTB, Rudapaksa Santriwati, Korban Lapor Tak Kuat Melayani

"Saya imbau pada masyarakat bahwa ini adalah tindakan pribadi, jadi tidak ada kaitannya dengan pondok pesantren. Sama ketika ada oknum institusi kami berbuat, itu oknum, bukan institusi kami," kata Herry.

Herry juga menerangkan tindakan pimpinan ponpes ini tidak ada kaitannya dengan ajaran sesat.

Meski setiap melakukan perbuatanya pimpinan ponpes ini mengiming-imingi korbannya akan masuk surga jika mengikuti kemauan bejat pelaku atau tersangka.

Saksi-saksi telah diperiksa dan untuk kasus dengan tersangka LM, telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Lombok Timur, untuk segera disidangkan.

'Saya Takut' Tangis Santriwati, 5 Kali Dirudapaksa Pimpinan Ponpes: Saya Diancam Disiksa di Akhirat

Beberapa santriwati mengaku telah dirudapaksa oleh pemimpin Pondok Pesantren di Kecamatan Sikur, Lombok Timur.

Salah satu santriwati yang menjadi korban kebejatan LM (40) sang pemimpin pondok pesantren adalah AD.

Gadis 17 tahun ini mengaku sudah lebih dari lima kali digagahi oleh pemimpin pondok pesantren tersebut.

Kepada Kompas.com, AD mengatakan bahwa LM membawa-bawa agama disertai ancaman yang membuat dirinya ketakutan.

Baca juga: Direstui Nabi Modus Pimpinan Ponpes di NTB, Rudapaksa Santriwati, Korban Lapor Tak Kuat Melayani

Ilustrasi pelecehan -
Ilustrasi pelecehan - (Yonhap News)

"Saya diminta bersedia (melayani), maka dijanjikan surga.

Jika tidak saya dan keluarga diancam akan disiksa di akhirat, saya takut, saya tak berdaya," kata AD, Senin (8/5/2023).

Dilakukan lebih dari 5 kali

AD mengatakan, mulanya dia belajar dengan lancar di pondok pesantren yang dipimpin LM.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniponpesLombok Timurkekerasan asusila
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved