Breaking News:

Berita Viral

'Direstui Nabi' Modus Pimpinan Ponpes di NTB, Rudapaksa Santriwati, Korban Lapor Tak Kuat Melayani

Pemimpin pondok pesantren di Lombok Tengah, NTB tega rudapaksa sejumlah santriwati. Terungkap usai korban melapor sudah tak kuat dipaksa melayani.

Editor: Monalisa
YouTube TribunJateng/ ist
Ilustrasi sejumlah santriwati dirudapaksa pimpinan pondok pesantren di Lombok Tengah, NTB 

Diketahui belasan santri yang masih berusia di bawah umur menjadi korban pemerkosaan Wildan.

Aksi bejat itu dilakukan Wildan dari tahun 2019 sampai tahun 2023.

Awalnya, polisi mencatat sebanyak 15 santri menjadi korban Wildan.

Namun saat ditanya Ganjar, Wildan mengaku ada dua alumni santrinya juga menjadi korban.

Ganjar Pranowo marah saat bertemu langsung pengasuh ponpes yang cabuli santriwati
Ganjar Pranowo marah saat bertemu langsung pengasuh ponpes yang cabuli santriwati (Pemprov Jateng)

"Berarti 17 korban, ada lagi tidak.

Jujur saja," desak Ganjar. Ganjar mengaku marah dengan peristiwa itu.

Baginya ini merupakan kasus yang sangat serius di dunia pendidikan.

"Tentu kami marah.

Apalagi korbannya masih anak-anak.

Bagi kami, ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apa pun.

Kami akan langsung terjunkan tim, membuka posko dan trauma healing pada korban," kata Ganjar.

Kata Santriwati yang Menjadi Korban

Seorang santriwati yang menjadi korban pencabulan berinisial S (16) menjelaskan modus yang digunakan pengasuh pondoknya.

Menurutnya pengasuh ponpes menikahi para santriwati secara siri agar dapat mencabuli para korban.

Pelaku mengincar para santriwati yang berparas cantik untuk dijadikan istri siri.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
pondok pesantrenLombok TengahNTBsantriwatirudapaksa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved