'Jangan Sampai Istri & Anak Tahu' Rafael Alun Sembunyikan Rp37 M di Deposit Box, Bongkar Tabiat Ini
Rafael Alun mengaku ia menyembunyikan Rp37 M di deposit box tanpa sepengatahuan istri dan anak. Terbongkar tabiat istri saat tahu suami punya uang.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Pengungkapan Rafael Alun punya uang Rp37 M di deposit box menimbulkan pertanyaan baru.
Ternyata uang ini disembunyikan Rafael Alun dari istri dan anaknya.
Kenapa Rafael Alun tak ingin istri dan anaknya tahu soal hartanya ini?
Rafael Alun Trisambodo menjelaskan soal uang di dalam deposit box senilai Rp 37 Miliar.
Hal tersebut berhasil diamankan oleh PPATK dan KPK disebuah bank plat merah di Indonesia.
Mengenai hal tersebut, Rafael Alun mengaku jika uang tersebut merupakan uang hasil jual tanah dan reksadana.
Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini mengaku menyimpan uang dalam safe deposit box (SDB) untuk menyembunyikan harta dari istri dan anaknya.
Baca juga: Saya Gak Kenal Rafael Alun Buka Suara soal Artis R, Heboh Diduga Terseret Kasus Gratifikasi

Sebagai informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Rafael menerima gratifikasi puluhan miliar.
Jumlah itu mengacu pada uang dalam SDB berisi Rp 37 miliar yang telah disita KPK.
“Jadi memang saya sembunyikan.
Tujuannya, saya sembunyikan dari keluarga saya, jangan sampai istri dan anak saya tahu,” ujar Rafael dalam wawancara yang diunggah Kompas TV, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Rafael, anak dan istrinya kerap meminta membeli sesuatu atau berkunjung ke suatu tempat ketika mengetahui sang ayah memiliki uang dalam tabungan.
Di dalam keluarganya, tabungan memang harus terbuka.
Karena itu, ia memutuskan untuk membuka SDB atas namanya sendiri tanpa diketahui istri dan anaknya.
“Itu pasti mereka melihat, oh papa punya uang, yuk kita jalan ke sini, yuk kita beli ini,” kata Rafael.
“Untuk menghindari itu saya coba simpan uang saya dalam bentuk valuta asing saya sembunyikan di SDB,” tambahnya.
Rafael membantah tindakannya menyimpan valuta asing dalam SDB sebagai bentuk upaya menggelapkan asal usul hartanya.
Sebab, SDB itu tercatat atas namanya sendiri.
Pada kesempatan tersebut, Rafael mengaku tidak mengetahui pihak-pihak yang disebut memberikan uang kepadanya.
Ia mengeklaim tidak pernah menerima pemberian uang dari orang lain selama bekerja.
“Saya tidak pernah menerima dari pihak-pihak lain yang bekerja sama dengan kantor saya,” tuturnya.
Baca juga: Hotman Paris Tegaskan Bukan Raffi Ahmad Tak Terlibat Kasus Rafael Alun, Peringatkan: Pakai Gaya 3A

Menurut Rafael, uang dalam SDB itu bersumber dari penjualan aset tanah yang dihibahkan orangtuanya pada 2010.
Hasilnya, saat itu ia mendapatkan uang sebesar Rp 10 miliar untuk kemudian ditukarkan ke mata uang asing. Ia juga mengaku menjual aset yang dibeli seharga Rp 200 juta pada 1997.
Aset itu kemudian dijual pada 2010 dan hasilnya dimasukkan dalam SDB.
Kemudian, sumber SDB lainnya adalah penjualan aset di Jalan Pangandaran, Bukit Sentul, rumah di England Park Bukit Sentul, dan reksa dana senilai Rp 2,4 miliar di Bank mandiri.
“Kemudian saya jual di 2010 dan saya tukarkan dengan valuta asing. Jadi, meningkatnya nilai itu dengan valuasi sekarang itu juga karena ada peningkatan nilai kurs mata uang asing,” ujar Rafael.
Sebelumnya, KPK mengonfirmasi bahwa Rafael Alun Trisambodo telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi berupa uang.
Gratifikasi itu diduga diterima selama 12 tahun, sejak 2011 hingga 2023 dalam kapasitasnya sebagai pemeriksa pajak pada DJP, Kemenkeu.
Lembaga antirasuah menemukan dugaan tindak pidana tersebut dan mengantongi dua bukti permulaan yang cukup.
“Jadi ada peristiwa pidana korupsinya telah kami temukan, terkait dengan dugaan korupsi penerimaan sesuatu oleh pemeriksa pajak pada DJP, Kemenkeu tahun 2011 sampai 2023,” tutur Ali.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, gratifikasi yang diterima Rafael diduga mencapai puluhan miliar.
Jumlah itu mengacu pada isi safe deposit box (SDB) Rafael yang diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Saat ini, safe deposit box berisi Rp 37 miliar itu telah disita KPK. “Jumlahnya itu yang ada di SDB yang kita hitung tapi nanti dikonversi pasnya kisarannya puluhan lah. Nanti itu sendiri ya pada waktunya,” ujar Asep, Kamis (30/3/2023).
Sebelumnya Rafael Alun Trisambodo angkat bicara soal tas mewah istrinya ikut diamankan komisi pemberantasan korupsi (KPK) usai menggeledah rumahnya.
Adapun total ada 70 tas yang diamankan KPK dari kediaman Rafael Alun Trisambodo.
Menariknya, Rafael Alun Trisambodo menyebut kebanyakan tas yang diamankan KPK merupakan KW alias tak asli.
Dalam wawancaranya dengan Kompas TV, sabtu (2/4/2023) Rafael Alun Trisambodo menyebut 8 sampai 10 tas yang kemungkinan asli.
"Bicara nilai tas dari 70 tas, mungkin paling banyak 8 samoai 10 yang asli sisanya KW biarlah KPK yang melihat itu asli atau palsu," ujarnya.
Sebelumnya, diketahui Rafael Alun Trisambodo menyampaikan kekecewaannya saatKPK geledah rumah mewahnya di Simprug, Jakarta.
Awalnya Rafael mengaku ‘welcome’ atas kedatangan KPK untuk melakukan penggeledahan.
“Kami ada di rumah sekitar jam setengah 8 malam datang petugas KPK untuk melakukan penggeledahan,” ungkap Rafael, Jumat (31/3).
“Saya welcome, karena dalam pikiran saya tidak ada yang saya sembunyikan,” katanya saat diwawancara Kompas.TV
Rafael lantas merinci barang-barang yang disita KPK dari kediamannya, termasuk tas dan perhiasan milik istri Rafael.
“Tas istri saya, ada perhiasan istri saya, cincin dan gelang itu juga disita,” ungkapnya.
Rafael juga mengaku uang tunai milik dirinya senilai Rp40 juta ikut disita, padahal sudah disiapkan untuk membayar THR pegawai di rumah.
“Uang saya senilai 40 jutaan yang sebetulanya awalnya untuk pembayaran THR pegawai saya di rumah juga diambil,” ungkapnya.
Baca juga: Rafael Alun Klaim Tas Mewah yang Disita Banyak KW, Tanggapi Ulah Mario Dandy: di Luar Batas Normal

Akui Tindakan Mario Dandi di Luar Batas
Di bagian lain, Rafael Alun Trisambodo menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk meminta jalan damai kepada keluarga Cristalino David Ozora (17).
Rafael justru menyadari tindakan penganiayaan yang telah dilakukan anaknya, Mario Dandy Santriya (20), di luar batas.
Niatan Rafael mendatangi orang tua David sebelumnya untuk menyampaikan permintaan maaf sebagi bentuk tangung jawabnya sebagai orang tua.
"Awal saya menjumpai keluarga Ananda David itu tidak ada niatan saya untuk perdamaian."
"Saya menyadari bahwa yang dilakukan oleh anak saya itu memang di luar batas normal jadi saya juga menyadari itu, tapi saya meminta maaf apa yang sudah dilakukan karena ini ada kekhilafan di situ dan saya mungkin juga sebagai orang tua juga merasa ikut bersalah dan ikut merasa bertanggung jawab," kata Rafael, Sabtu (1/4/2023).
Rafael juga menampik permohonan maaf yang dikatakannya adalah upaya meringankan hukuman bagi Maro Dandy.
"Saya menyampaikan permintaan maaf itu agar anak saya dapat dihukum sesuai apa yang dia lakukan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Harapan saya seperti itu," ucap Rafael.
Bertemu Mario Dandy
Rafael mengaku telah beberapa kali bertemu dengan putranya Mario Dandy Satrio.
Sebagai seorang ayah, Rafael telah memaafkan Mario Dandy atas kondisi yang kini menimpa dirinya dan keluarga.
"Saya itu beberapa kali bertemu Mario. Ketika saya bertemu ya memang saya peluk dia, dia menangis itu pertama kali tapi saya ucapkan kata-kata bahwa saya sudah memaafkan dia.
Apapun yang telah dia lakukan dan dampak yang terjadi terhadap keluarganya itu sudah menjadi konsekuensi saya sebagai orang tuanya dan saya bisa menerima itu," kata Rafael, Sabtu (1/4/2023).
Rafael berharap anaknya tidak berkecil hati atas kejadian yang terjadi.
"Jangan membuat Mario merasa berkecil hati atau merasa selalu bersalah. Yang sudah terjadi, ya sudahlah saya maafkan," ujar Rafael.
Ke depan, dirinya hanya berharap, Mario Dandy bisa mendapatkan hukuman yang sesuai atas perbuatanya.
"Dan saya berharap anak saya bisa mendapatkan hukuman yang tentunya sesuai apa yang dia lakukan bukan ditambah-tambahkan atau diberat-beratkan, tidak sesuai fakta apa yang dia lakukan," ujar Rafael.
Minta Mario Dandy Bertaubat
Rafael menitipkan sebuah pesan khusus kepada Mario selama di penjara.
Sebagai seorang ayah, Rafael meminta Mario harus melakukan pertobatan atas perbuatannya dengan bersungguh-sungguh di hadapan Tuhan.
Juga mendoakan kondisi korban yang dianiaya yaitu David Ozora segera pulih.
"Saya juga sampaikan bahwa kepada Mario dia harus melakukan pertobatan."
"Kamu (Mario) harus bertobat panggil namanya (David) dalam hatimu sebut namanya dalam hati, minta maaf bilang kamu (Mario) akan menjadi sahabatnya, akan menjadi temannya dan meminta Ananda David untuk bangun segera sadar," kata Rafael.
Rafael pun berharap anak petinggi GP Ansor itu dapat segera sehat dan pulih sedia kala.
"Saya yakin kalau Mario bertobat dengan sungguh-sungguh maka David akan bisa bangun dan semua seperti semula. Itu saya sampaikan," harap Rafael.
(TribunSumsel.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pengakuan Rafael Alun Soal Uang Rp 37 M Deposit Box, Disimpan Agar Istri Tak Tahu, Hasil Jual Tanah.
Sumber: Tribun Sumsel
Baubau Geser Bombana dan Konawe Selatan, Ini Wilayah dengan Kemiskinan Terkecil di Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Ini 4 Wilayah Paling Tertinggal di Sulawesi Selatan, Terparah di Jeneponto, Kota Kuda Suku Makassar |
![]() |
---|
5 Kabupaten Paling Maju di Sulsel, Nomor 2 Enrekang Melebihi Sidrap dan Daerah Penghasil Beras |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Titipkan Pesan Khusus untuk 75 Anggota Paskibraka Kabupaten Klaten |
![]() |
---|
4 Kabupaten Paling Banyak Dikunjungi Pelancong di Jawa Timur, Nomor 3 Pasuruhan Disusul Mojokerto |
![]() |
---|