Wanita Huni Rumah Mewah di Tepi Makam, Kagum Ada Jenazah Dikubur Tengah Malam, Pelayat Tetap Banyak

Makam-makam itu dikubur oleh sanak saudara di tempat lain.

Tapi kuburan ini masih ada di sini," kata Sang.

Mengacu pada identitas orang yang terbaring di kuburan, wanita berusia hampir 90 tahun itu mengatakan bahwa Co adalah seorang pedagang kain terkenal di kota itu.

Pada usia 43 tahun, ia melahirkan putri bungsunya dan sayangnya meninggal dunia.

Keluarganya menguburkannya di kuburan.

“Anak-anaknya tinggal di sekitar sini, putri bungsu di jalan Nguyen An Ninh.

Setahun, mereka mengunjungi kuburan dan membakar dupa dua kali di Tahun Baru Imlek dan Thanh Minh.

Banyak orang bertanya kepada saya apakah saya takut hidup dengan orang-orang negatif.

Jujur, saya sudah terbiasa.

Baca juga: Viral Video Pilu Anjing Tangisi Kematian Majikannya, Bak Menangis, Melolong di Samping Kuburan

Saya menganggap makam Co seperti kerabat yang sudah meninggal," kata Sang.

Sejak dia tinggal di sini, Sang sendiri menyuruhnya untuk merawat kuburan dengan hatihati, agar Nenek Co tidak merasa kedinginan saat tinggal bersamanya.

Jadi selama beberapa dekade terakhir, dia mengurus semua asap untuk Co.

“Ketika kakek saya masih hidup, dia melukis kuburan itu setiap tahun.

Sedangkan saya, saya bertugas menyalakan dupa atau membakar dupa buah pada hari bulan purnama, hari pertama.

Nanti dia meninggal, saya akan menyalakan 4 batang dupa setiap hari, berharap Ya akan memberkati saya dengan kebaikan kesehatan.

Secara umum, saya sudah lama di sini, jadi saya sudah terbiasa, saya tidak merasa takut sama sekali.

Banyak orang dari jauh tahu bahwa saya berada di kuburan yang sama dan datang ke rumah saya untuk "melihat pasar".

Awalnya saya tidak suka mereka mengganggu hidup saya.

Tapi lambat laun saya tidak peduli, siapa pun yang ingin datang, saya akan menyambut dengan baik karena saya tahu orang tidak penasaran dengan hal-hal aneh di dunia," kata wanita Can Tho itu.

Meski sudah tua, ia masih tetap tajam dan sehat.

Dia dapat mengingat kembali ingatan yang terkait dengan kuburan selama beberapa dekade "hidup bersama".

Dia mengatakan kepada siapa saja yang datang berkunjung, ingin belajar atau mendengarkan cerita Co, mereka bersedia menceritakan apa yang mereka ketahui.

Dia juga mendorong orang untuk tidak merasa takut atau menyeramkan ketika seseorang menyebutkan bahwa dia 'tinggal bersama' kuburan.

Baca juga: Suami Ngeyel Balapan, Istri Sindir Beri Kue Ultah Bentuk Kuburan & Buku Yasin: Biar Dia Ingat Mati

“Aku sudah sendirian di sini sejak kakekku meninggal.

Saya pergi ke pasar sendiri, memasak sendiri, dan ketika tetangga saya punya waktu luang, saya datang membantu.

Saya sudah tua, gigi saya lemah, saya tidak bisa makan banyak, jadi saya tidak memiliki kebutuhan hidup yang tinggi," kata Sang.

Pemimpin bangsal An Cu membenarkan bahwa cerita yang terkait dengan Sang benar-benar akurat.

Mereka membenarkan bahwa area di sekitar rumah lelaki tua itu dulunya adalah kuburan, mengubur banyak orang mati.

Setelah itu, kuburan dipindahkan, dijadikan tanah untuk masyarakat dan hanya kuburan Co yang masih "terletak" di sana.

Pemimpin juga mengatakan bahwa Sang tinggal di kuburan yang sama, tetapi hidupnya tidak berbeda dengan orang biasa, kesehatan yang baik.

Meski memiliki banyak anak dan cucu, ia lebih memilih untuk hidup sendiri.

Setiap tahun pada liburan Tahun Baru, pemerintah memberikan hadiah dan uang banuntuk para lansia.

(TribunTrends.com/Tiara/Nafis)