Breaking News:

Sangat Tenang, Eks Kabareskrim Soroti Sikap Janggal Ferdy Sambo: Secara Logika, Itu Tidak Mungkin

Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi mengungkap adanya kejanggalan dari sikap Irjen Ferdy Sambo 

Baitur Rohman/Kompas.tv
Tersangka pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan 

"Kita juga kan harus melihat apakah betul kejadian itu benar atau tidak. Sesuai norma ya," urainya.

Kemudian dari segi logika, kata dia, peristiwa di Magelang ini kan menyambung sampai ke Saguling.

Baca juga: Uji Kejujuran, Ferdy Sambo dan Istri Akan Diperiksa Pakai Lie Detector, Dirtipidum: Iya Terjadwal

Jenderal bintang 3, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi menanggapi Polri akan menggunakan lie detector guna mengejar kejujuran dari Putri Candrawathi. Tak hanya itu, mantan Kabareskrim itu juga meyinggung soal cara Uya Kuya dalam membuat orang lain mengakui perbuatannya yaitu dengan cara menghipnotis.
Jenderal bintang 3, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi menanggapi Polri akan menggunakan lie detector guna mengejar kejujuran dari Putri Candrawathi. Tak hanya itu, mantan Kabareskrim itu juga meyinggung soal cara Uya Kuya dalam membuat orang lain mengakui perbuatannya yaitu dengan cara menghipnotis. (youtube channel TvOneNews)

"Di Saguling kita sudah melihat bahwa dari CCTV yang ada, pada saat Pak FS masuk, bertiga bersama ajudan dan anggota dokes untuk PCR," kata dia.

Kemudian, lanjutnya, disusul rombongan Putri Candrawathi termasuk almarhum Brigadir J.

"Masuknya santai, kalau saya jadi orang yang istilahnya tahu istri saya diperlakukan dengan tidak senonoh, mungkin begitu masuk pintu pagar sudah saya lakukan tindakan kekerasan. Logikanya kan," ungkapnya.

Ia pun menyoroti aktivitas rombongan saat berangkat menuju ke rumah dinas yang jadi TKP pembunuhan Brigadir J.

"Tapi ini kemudian sampai setelah di-PCR, Ibu PC keluar dengan tenang, diikuti oleh almarhum juga, kemudian baru bapak FS keluar. Tiba-tiba kemudian masuk ke Duren Tiga yang tidak ada CCTV," tutur dia.

Menurut dia, sikap Ferdy Sambo yang tenang itu tak masuk dalam logikanya.

"Secara logika, kalau orang dalam keadaan marah besar, itu tidak mungkin saat di dalam rumah pribadi tadinya itu dia tidak apa-apa, tiba-tiba di rumah Duren Tiganya dia muncak kemarahannya," kata dia.

"Padahal kan menurut cerita itu dilaporkan kejadiannya di Magelang yang ada tenggang waktu dari rumah Magelang ke Saguling," urainya.

Menurutnya, yang disarankan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu merupakan penyelidikan.

"Tentunya kalau penyelidikan itu kan boleh saja ada satu yang harus dilakukan, orang bercerita.

Tapi sebelum ini naik ke penyidikan, kalau sudah penyidikan ya mungkin sudah ditemukan alat bukti.

Tapi sudah dibantah oleh timsus bahwa di Magelang tidak ada CCTV, kemudian tidak ada laporan polisi dan tidak ada permintaan visum et repertum," tuturnya.

Hasil Jujur, Bharada E, Kuat Maruf, dan Bripka RR Tuntas Lewati Lie Detector, Ini Kata Dirtipidum

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiIto SumardiKabareskrim Komjen PolJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved