ANAK Kiai Jombang sudah Ditangkap, Bagaimana Kondisi Ponpes Shiddiqiyah? Sepi Ditinggalkan Santri?
Anak kiai Jombang telah ditangkap polisi. Lantas bagaimana kondisi terkini Ponpes Shiddiqyah? Ada kabar bahwa ponpes sepi ditinggal para santri.
Editor: Suli Hanna
"Tak ketinggalan asas kebangsaan dan asas kemaslahatan. Asas kemaslahatan ini tidak terwujud, terjadi berlawanan dengan kenyataan. Sehingga, Kemenag RI mencabut izin operasional pesantren termasuk PKPS," katanya.
Dalam waktu dekat perwakilan Kemenag Jatim akan mengunjungi pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Desa Losari Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Hal ini bertujuan untuk menanyakan keberlangsungan atau keberlanjutan pondok pesantren pasca penangkapan Mas Bechi.
"Kami akan meminta penjelasan dari Pak Kyai ini seperti apa, akan kami tanyakan. Memang, untuk pendidikan kesetaraan pondok pesantren ditutup, namun pembinaan agama tidak hanya itu saja. Banyak kegiatan rutin disana seperti pengajian," katanya, ketika ditemui di Kanwil Kemenag Jatim, Jumat (8/7/2022).
Menurutnya, walau izin operasional sudah dicabut, tidak menutup kemungkinan tempat tersebut akan dibuka lagi.
Tentunya melewati pengujian selama beberapa guna memastikan stakeholder disana sudah memahami azas kemaslahatan pesantren.
"Tetap kami pantau perkembangan kondisi terkini. Untuk pendidikan di PKPPS dilakukan lewat pengawasan Pendidikan Agama Islam pada sekolah pengawas," tegasnya.
Masih kata As'adul Anam, pihaknya bekerja sama dengan RMI karena hampir 90 persen pondok di Jatim milik NU. Tujuannya menciptakan pesantren nil kekerasan, baik itu fisik psikologi verbal dan non verbal.
"Kami memiliki partner, ada RMI, penyuluh dan pengawas. Jadi untuk lembaga pendidikan yang menyelenggarakan PKPPS. Dijalankan oleh pengawas pendidikan agama islam pada sekolah rutin," imbuhnya.
Disinggung soal korban, kata dia, semalam pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan pendampingan atas kasus tersebut.
"Total korban, informasi yang kami terima Satu korban. Kepastian santri atau bukan masih belum ada statement yang jelas. Yang ditangkap kemarin apakah itu santri atau orang yang mengaji masih belum tahu," ungkapnya.
"Karena yang ditangkap itu usianya sudah dewasa.
"Ya nanti, saya antar ke sana. (Ke Polda) Iya. (Kapan) habis setelah selesai acara ini acara pelantikan. Iya nanti. (Mas Bechi) iya nanti," ujar MM dihadapan AKBP Moh Nurhidayat berseragam dinas luar polisi berompi warna hitam itu.
Proses upaya penangkapan paksa terhadap MSAT dilakukan oleh pasukan dari jajaran Ditreskrimum Polda Jatim sejak pukul 07.30 WIB, Kamis (7/7/2022).
alau ada santri, Polisi tidak serta merta, untuk menahan anak-anak. Hak hak anak atas pendidikan akan kami perhatikan," tuntasnya.
Sang Kyai Tidak Ditindak

Di bagian lain, penyidik Polda Jatim tidak akan menindak Kiai Muchamad Muchtar Mu'thi, ayah Mas Bechi sekaligus pimpinan Pesantren
Hal ini ditegasan Kabod Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat menjawab pertanyaan wartawan dalam rilis yang digelar di Mapolda Jatim, Jumat (8/7/2022).
"Selama ini kami berkomunikasi baik dengan beliau. Alhamdulillah berkat beliau tersangka bisa kita amankan sampai sekarang," katanya.
Sebelumnya, saat insiden pengepungan oleh petugas polisi, Kiai Muchamad Muchtar Mu'thi sempat berjanji akan menyerahkan sendiri Mas Bechi.
"Ya nanti, saya antar ke sana. (Ke Polda) Iya. (Kapan) habis setelah selesai acara ini acara pelantikan. Iya nanti. (Mas Bechi) iya nanti," ujar MM dihadapan AKBP Moh Nurhidayat berseragam dinas luar polisi berompi warna hitam itu.
Hal serupa dilakukan Kiai saat polisi mendatangi pesantrennya pada Minggu (3/7/2022).
AKBP Muh Nurhidayat, bertemu dan bertatap muka langsung dengan MM selaku petinggi dari ponpes yang berlokasi di Ploso, Jombang tersebut.
Dalam video berdurasi 1 menit 55 detik yang beredar di medsos itu, MM menyampaikan kepada AKBP Moh Nurhidayat yang duduk bersila dengan sikap tawadu', bahwa kasus yang menyeret nama anaknya itu, tak ubahnya sebatas fitnah yang terjadi di dalam keluarganya.
Penegasan itu, disampaikan berulang kali dengan nada suara yang terdengar pelan dan mantab. Bahkan, MM juga menghendaki pihak kepolisian segera kembali ke tempat atau markasnya masing-masing.
"Demi untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya. Masalah ini, masalah keluarga. Untuk keselamatan kita bersama, untuk kebaikan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini fitnah ini masalah keluarga, masalah keluarga," ungkap MM, melalui microphone pengeras suara.
"Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri, mengambil anak saya yang kena fitnah ini, semua itu adalah fitnah, Allahuakbar cukup itu saja," pungkasnya.
(Surya.co.id/ Luhur Pambudi)
Artikel ini diolah dari Surya.co.id yang berjudul KONDISI TERBARU Pesantren Shiddiqiyah setelah Anak Kiai Jombang Ditangkap, Bantah Ditinggal Santri.