Penahanan Paman PKL di Bogor Berbuntut Panjang, Polisi Beber Kronologi, Singgung soal Pengeroyokan
Buntut panjang dari penahanan seorang PKL di Pasar Bogor, seorang wanita curhat ke Jokowi hingga viral. Polisi beber kronologi, singgung pengeroyokan.
Editor: Suli Hanna
"Kasus itu saya dengar ribut sesama PKL, rebutan lapak, akhirnya pengeroyokan, ada yang lapor polisi, sempat peninjauan ulang kalah juga makanya dia (Ujang) ditahan," kata Muzakkir.
Muzakkir menekankan pihaknya sudah berulang kali menertibkan lapak liar milik Ujang.
"Kalau kemarin seakan menangis ngomong ke Jokowi itu, pedagang pasar ilegal yang ditertibkan Satpol PP selalu melawan, saya punya videonya," katanya.
Muzakkir menjelaskan Ujang Sarjana terlibat keributan dengan oknum yang diduga adalah preman.
Ia tak memungkiri bahwa di luar Pasar Bogor memang masih marak pungli, terutama pada PKL yang tidak terdaftar di Pasar Bogor.
Baca juga: VIRAL Oknum Polisi Hajar Bocah SD, Tak Terima Mobilnya Disenggol Sepeda, Aksinya Terekam CCTV
Baca juga: NASIB Penjual Pentol Dihajar Oknum Polisi, Babak Belur Wajah Bonyok, Pelaku Kini Dapat Balasannya

"Sudah dari dulu lapor polisi, kategori pungli itu," katanya.
Sementara itu kuasa hukum Ujang Sarjana, Emiral Rangga Ranggono mengatakan cekcok yang melibatkan kliennya terjadi pada 26 November 2021.
"Proses hukumnya sudah pemeriksaan di persidangan baru agenda tanggapan atas eksepsi yang disampaikan," kata Emiral.
Emiral menjelaskan kliennya merupakan pedagang di Pasar Bogor.
"Yang pasti dia punya lapak, keseharian dagang buah setiap hari di sana berjualan, bersama keponakan, kakak dan saudaranya," kata Emiral.
Kronologi versi Ujang, kata Emiral, berawal ketika sekelompok orang diduga preman menjual air mineral hingga plastik secara paksa.
Kedua barang itu pun dijual dengan harga tak normal pada PKL.
"Katanya Ujang, mencegah, jangan melakukan itu kalau mau jualan jangan maksa. Dicegah setelah itu ujang menyahut menegur," kata Emiral.
Penuturan Ujang Sarjana, tindakan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun di Pasar Bogor.
"Dari situ memantik kemarahan, mereka (preman) membawa sebilah golok, tapi berhasil dilerai sama pak Ade Kanafi. dari pihak mereka memukul salah satu pedagang," katanya.