INVASI Rusia, Inggris & Amerika Mulai Campur Tangan, Siapkan Pasukan Khusus Jemput Presiden Ukraina
Mulai campur tangan di tengah invasi Rusia, Inggris dan Amerika Serikat siap evakuasi Presiden Ukraina dengan pasukan khusus
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Mulai campur tangan di tengah invasi Rusia, Inggris dan Amerika Serikat siap evakuasi Presiden Ukraina dengan pasukan khusus.
Saat ini pasukan khusus Amerika Serikat dan Inggris sedang mempersiapkan evakuasi terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Volodymyr Zelensky akan dijemput anggota pasukan elite AS dan komando SAS untuk mengantisipasi kemungkinan Presiden Ukraina ini menjadi sasaran pembunuhan.
Pasukan dari Inggris, AS, dan Ukraina dilaporkan berkumpul di pangkalan terpencil di Lituania untuk merencanakan misi berbahaya itu.
Baca juga: Bantu Lawan Rusia, Donasi Aset Kripto Mengalir ke Ukraina, Nominalnya sampai Rp 157 Miliar
Baca juga: Permintaan Ukraina Ditolak, Internet Rusia Tak Bakal Diblokir Total, ICANN Merasa Bukan Tugasnya
Pasukan khusus Spetsnaz Rusia sekarang dikatakan menargetkan Zelensky dan dia telah selamat dari tiga upaya pembunuhan dalam seminggu setelah plot digagalkan oleh agen ganda.
Demikian berita terkini Wartakotalive.com, bersumber dari mirror.co.uk sore ini.
Presiden Ukraina Tolak Tawaran Penyelamatan

Presiden Ukraina yang pemberani juga telah menolak tawaran penyelamatan, dengan mengatakan: "Saya butuh amunisi, bukan tumpangan."
Dia menanggapi rencana kedatangan pasukan Amerika Serikat untuk mengevakuasi dirinya.
Zelensky mengonfirmasi bahwa dia berbicara dengan Presiden AS, Joe Biden, membahas keamanan, dukungan keuangan, dan kelanjutan sanksi terhadap Rusia.
"Sebagai bagian dari dialog terus-menerus, saya melakukan percakapan lain dengan Presiden," tulis Zelensky di Twitter.
Sekitar 70 tentara elite Inggris dan 150 Angkatan Laut AS sedang berlatih untuk misi penyelamatan bersama pasukan Ukraina, The Sun melaporkan.
“Opsi yang paling masuk akal adalah memindahkan Zelensky keluar dari Kyiv (Kiev) di mana dia bisa dijemput.
"Kami memiliki pesawat tetapi jarak sangat penting," kata seorang sumber senior.
Itu terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sanksi Barat mirip dengan deklarasi perang, ketika pasukannya menekan serangan mereka ke Ukraina pada hari Sabtu untuk hari ke-10.
