Breaking News:

Berita Viral

Rekan Kerja Kenang Dwinanda Levi: Sopan Sekali, Rutin Mencium Tangan Senior

Rekan kerja mengenang Dwinanda Levi sebagai sosok yang sangat sopan dan penuh hormat, bahkan terbiasa mencium tangan senior di kampus.

Youtube Tribun Sumsel
Rekan kerja mengenang Dwinanda Levi sebagai sosok yang sangat sopan dan penuh hormat, bahkan terbiasa mencium tangan senior di kampus. 

Rekan kerja mengenang Dwinanda Levi sebagai sosok yang sangat sopan dan penuh hormat, bahkan terbiasa mencium tangan senior di kampus.

TRIBUNTRENDS.COM - Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 atau Untag Semarang mengenang Dwinanda Linchia Levi (35) sebagai sosok dosen yang ramah, sopan, serta dikenal dermawan kepada rekan-rekannya.

Kabar kematiannya membuat lingkungan kampus berduka, sebab banyak yang merasa kehilangan figur muda yang sebelumnya aktif berinteraksi dengan mahasiswa maupun sesama dosen.

Levi ditemukan meninggal dunia di kamar nomor 210 sebuah kos-hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11/2025).

Saat itu, Levi berada dalam satu kamar bersama AKBP Basuki, yang kini telah ditahan di rumah tahanan Polda Jawa Tengah terkait kasus tersebut.

Salah satu dosen Untag yang merasakan duka mendalam adalah Eva Arief. Ia menceritakan bahwa dirinya mengenal Levi sejak tahun 2021.

Walaupun usia keduanya terpaut cukup jauh, Eva merasa dekat dengan Levi karena sikap Levi yang ramah dan mudah bergaul. Kepribadian itulah yang membuat Levi disukai dan dihormati oleh banyak orang di kampus.

"Hal yang paling saya ingat almarhumah itu dermawan, dia suka beli jajanan pedagang kecil seperti penjual jagung rebus dan yakult yang jualan di kampus lalu jajanan itu dibagikan ke para dosen lainnya," ujarnya kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: AKBP Basuki Sebut Levi Sebagai Pacar, Rekan Senior Kampus Sering Peringatkan

Eva Menunjukkan Meja Kerja Levi

KENANGAN - Meja kerja dosen Untag Semarang Dwinanda Linchia Levi Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025). Levi meninggal dunia saat satu kamar bersama polisi bernama AKBP Basuki.
KENANGAN - Meja kerja dosen Untag Semarang Dwinanda Linchia Levi Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025). Levi meninggal dunia saat satu kamar bersama polisi bernama AKBP Basuki. (Tribunjateng/Iwan Arifianto)

Eva sempat menunjukkan meja kerja dari Levi.

Laci meja itu sudah dalam kondisi kosong karena barang pribadi Levi sudah diambil kakak kandungnya. 

Di atas meja kerja itu kini hanya tinggal bunga plastik warna pink, kalender lipat, dan body lotion warna pink.

"Iya, ini meja kerja almarhumah. Dulu ada boneka kecil tapi sepertinya juga sudah diambil," terang Eva.

Eva menyebut, perbincangan terakhir sebelum meninggal dunia tejadi pada Jumat, 14 November 2025.

Namun, ia tidak menyangka, hari itu merupakan pertemuan terakhir dengan almarhumah.

"Terakhir ketemu ya biasa saja tidak menyangka ada peristiwa tersebut," bebernya.

Meskipun akrab dengan sosok dosen Levi, Eva mengaku tak mengetahui kehidupan pribadinya.

Ia juga tidak tahu kalau teman sejawatnya memiliki hubungan dengan seorang polisi berpangkat AKBP. 

"Kami juga beda generasi, saya dosen lama sedangkan Bu Levi dosen baru, jadi secara pribadi saya tidak tahu," terangnya.

Kendati demikian, lanjut Eva, korban selama mengajar di Untag dalam beberapa waktu terakhir beberapa kali mengeluhkan sakit.

Korban Mengeluhkan Penyakit Asam Lambung

Baca juga: Pakaian dan Aktivitas Terakhir Dosen Untag saat Bersama AKBP Basuki, Apa yang Terjadi di Kamar 210?

"Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali izin ke Bu Wulan kepala bagian hukum pidana, biasanya mengeluh sakit asam lambung," terangnya.

Dosen Untag lainnya, Edi Pranoto mengatakan, sosok dosen Levi merupakan dosen yang terkenal dengan sopan santunnya.

Sebagai dosen muda, ia ketika bertemu dengan seniornya selalu bersikap sopan dengan cara selalu mencium tangannya. 

"Almarhumah itu terkenal dengan sikap takzim ke orang yang lebih tua," ucapnya.

Rekan kerja mengenang Dwinanda Levi sebagai sosok yang sangat sopan dan penuh hormat, bahkan terbiasa mencium tangan senior di kampus.
Rekan kerja mengenang Dwinanda Levi sebagai sosok yang sangat sopan dan penuh hormat, bahkan terbiasa mencium tangan senior di kampus. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Selain sopan, kata Edi, almarhumah dikenal pula sebagai sosok dosen berprestasi. Atas prestasinya, Levi diangkat menjadi dosen tetap pada tahun 2022. 

Ia juga salut atas prestasi dari Levi yang aktif mengirim jurnal ilmiah hingga indeks science technology index (Sinta) mencapai angka di atas 300. 

"Dia juga mengajar di Undip dan sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Almarhum juga dikenal sebagai dosen favorit mahasiswa," ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag Semarang Farel mengatakan, dosen Levi merupakan dosen yang sangat ceria ketika mengajar. Ia tidak pernah memperlihatkan kesedihan sama sekali selama mengajar di kampus. 

"Dia dosen yang paling friendly, say hay kepada mahasiswa sehingga saya sangat sedih mendapatkan kabar almarhumah dengan kondisi seperti itu," katanya.

Mahasiswa Untag, Antonius Fransiskus Polu mengaku dosen Levi sangat berdedikasi dalam bidang hukum.

Hal itu ditunjukkan saat berdiskusi dalam organisasi kemahasiswaan (ormawa). 

"Saya meskipun mahasiswa fakultas ilmu sosial politik tapi kita sering ngobrol soal ormawa dan orangnya asik banget jadi di sini kami menyayangkan orang baik tapi mengalami kejadian seperti itu," ucapnya. (Iwn)

( TribunJateng.com | iwan Arifianto | TribunTrends.com | Noval Dwi Widya )

Tags:
AKBP BasukiUntag SemarangDwinanda Linchia Levi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved