Berita Viral
Memanas! Momen Saat Penyanyi Aisha Retno Sebut Batik dari Malaysia di Panggung Internasional
Awal mula Aisha Retno sebut Batik berasal dari Malaysia, iai memberikan ke aktris internasional, Ariani Grande dan Cynthia Ervio, hingga memanas.
Editor: Sinta Darmastri
Ringkasan Berita:
- Nama Aisha Retno mencuri perhatian semua mata terutama netizen Indonesia
- Ia memberikan sebuah kain batik ke Ariana Grande dan menyatakan kalau batik asal dari Malaysia
- Aisha pun dalam komentarnya tetap membenarkan kalau batik berasal dari Malaysia
TRIBUNTRENDS.COM - Nama penyanyi Aisha Retno mendadak menjadi pusat perbincangan panas di kalangan warganet Indonesia belakangan ini.
Hal ini dipicu oleh sebuah momen mengejutkan di Singapura, di mana penyanyi berbakat tersebut menyebut bahwa batik yang ia berikan sebagai hadiah berasal dari Malaysia.
Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok @aisharett.
Video itu menampilkan pertemuan eksklusif Aisha Retno dengan dua aktris internasional pemeran film Wicked, yakni Cynthia Ervio dan Ariana Grande.
Setelah menyanyikan sebuah lagu bersama, Aisha lantas memberikan suvenir spesial kepada kedua bintang Hollywood tersebut.
Saat menyerahkan hadiah tersebut, Aisha Retno dengan lugas memperkenalkan bawaannya:
"I have something for u guys, its a batik from Malaysia," ujar Aisha.
"Its like a handkerchief but its quite long, they can do it as like a suprise," jelasnya.
Aisha kemudian menyerahkan dua hadiah berwarna hijau dan merah muda, yang identik dengan ciri khas visual film Wicked.
Ariana dan Cynthia menyambut hadiah itu dengan antusiasme dan ucapan terima kasih.
Baca juga: Aisha Retno, Artis Malaysia yang Digeruduk Netizen, Usai Sebut Batik dari Malaysia ke Ariana Grande
Reaksi Keras Netizen dan Pembelaan Aisha
Aksi ini segera menjadi sorotan tajam, khususnya bagian pengenalan batik yang diklaimnya dari Malaysia.
Gelombang kritik deras pun tak terhindarkan, memicu perdebatan sengit dan menyasar penyanyi keturunan Indonesia tersebut.
"Batik is from Indonesia Aisha," tulis salah satu netizen, mengungkapkan kekecewaan mereka.
"Kata 'batik' sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu amba (menulis) dan titik (titik/menitik). Dengan PD nya bilang 'batik' from Malaysia," ujar warganet lain, menuntut akurasi historis.
Akibat viralisasi kronologi ini, akun Instagram Aisha Retno pun diserbu oleh komentar-komentar negatif, terutama di unggahan yang disematkan.
Meskipun banyak warganet yang menyuarakan ketidaksetujuan, ada pula pihak yang membela Aisha.
Penyanyi itu sendiri kemudian memberikan penjelasan di kolom komentar bahwa batik yang ia berikan adalah batik orisinal yang memang berasal dari Malaysia.
Ia menekankan keragaman budaya ini:
"Listen carefully and watch the kind of batik that i handed to them differentiate between batik Indonesia dan batik Malaysia, also batik from Brunei etc, batik is diverse," tulis Aisha.
Baca juga: Sosok Aisha Retno, Viral Konser Musiknya di Malaysia Dibatalkan Gegara Tiket Cuma Terjual 98 Lembar
Batik dan Status Warisan Budaya UNESCO
Terlepas dari perdebatan yang dipicu oleh Aisha Retno, isu mengenai asal-usul batik apakah dari Malaysia atau Indonesia memang bukanlah topik baru.
Penting untuk dicatat, seperti dilansir dari Kompas.com, batik telah diakui secara resmi sebagai warisan budaya dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau UNESCO.
Notty J Mahdi, seorang Antropolog dan pemerhati batik Indonesia, pernah menjelaskan sejarah panjang batik.
Ia menyebut bahwa batik adalah hasil percampuran yang harmonis antara berbagai budaya asing yang masuk ke Nusantara dengan budaya asli Indonesia.
Menurut Notty, jejak kain yang menyerupai batik sudah ada jauh sebelum itu:
"Pada abad ke 7-8, masyarakat sudah mengenakan kain yang menyerupai batik, khusus untuk upacara-upacara keagamaan," ujar Notty.
Istilah ambatik, yang berarti menghias kain dengan motif-motif tertentu seperti motif kawung untuk kegiatan keagamaan, sudah dikenal sejak abad ke-11 Masehi.
Notty memperkirakan istilah ambatik ini yang digunakan di kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Tengah, sebelum kemudian berevolusi menjadi kata "mbatik."
Meskipun kerajinan menghias kain ini juga ditemukan di negara lain, seperti China dan Srilanka, terdapat ciri khas krusial yang membedakan batik Indonesia.
Ciri khas tersebut adalah penggunaan malam (lilin) sebagai perintang warna, serta alat tradisional canting untuk mengaplikasikannya.
Notty menegaskan bahwa penetapan UNESCO yang menyebut batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia didasarkan pada proses membatik yang menggunakan malam dan canting, teknik yang secara unik hanya ada di Indonesia.
(TribunTrends.com/Grid.ID)
Jangan lewatkan berita-berita TribunTrends.com tak kalah menarik lainnya di Google News, Threads, dan Facebook
Sumber: Grid.ID
| Cinta Terlarang Dosen Untag Semarang: Terungkap, Korban Satu KK dengan Istri Sah Perwira Polisi |
|
|---|
| Identitas Wanita Bertudung Hitam yang Meludahi Al Quran Diburu! Terancam Dijebloskan ke Penjara |
|
|---|
| Viral! Gaji Minimum UMP Jawa Barat 2026 Berpotensi Naik Rp186.255, Pekerja Wajib Tahu |
|
|---|
| Momen Lucu dan Menegangkan Sekaligus! Pria Takut Terbang, Pramugari dengan Sabarnya Menenangkan |
|
|---|
| Dedikasi 57 KM Dibalas Tirani Birokrasi: Guru Nur Aini Tuduh Kepala Sekolah Rekayasa Absen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/aisha-grande.jpg)