Breaking News:

Berita Viral

Profil GKR Timoer Rumbai: Putri Sulung PB XIII yang Menolak Penobatan Raja Keraton Solo

Sosok GKR Timoer Rumbai yang mencuri perhatian banyak orang belakangan ini karena yang selalu vokal atas penolakan penobatan KGPH Hangabehi.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/Tangkapan Layar Instagram @gkrtimoer
Sosok GKR Timoer Rumbai yang mencuri perhatian banyak orang belakangan ini karena yang selalu vokal atas penolakan penobatan KGPH Hangabehi. 

TRIBUNTRENDS.COM - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani mendadak menjadi sorotan utama publik. 

Dikenal dengan sikapnya yang tegas dan berwibawa, GKR Timoer kini menjelma menjadi figur penting yang berdiri di garis depan untuk menjaga tradisi dan memastikan suksesi kepemimpinan yang sah di lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Penolakan kerasnya terhadap penobatan KGPH Hangabehi sebagai raja baru telah membuka kembali lembaran masa lalunya yang kini ramai diperbincangkan.

Menyingkap Silsilah GKR Timoer Rumbai

Siapakah sosok yang berani menantang proses suksesi ini?

GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, atau yang akrab disapa GKR Timoer, adalah putri sulung dari Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan istri pertamanya, Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdyah (Nuk Kusumaningdyah). 

Ia merupakan salah satu dari tiga putri yang lahir dari pernikahan pertama PB XIII.

Melansir dari Kompas.com, Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, yang lebih dikenal dengan nama GKR Timoer, adalah putri pertama dari Pakubuwono XIII dan Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdyah (Nuk Kusumaningdyah).

Ia memiliki dua saudara kandung perempuan: Gusti Raden Ayu Devi Lelyana Dewi dan Gusti Raden Ayu Dewi Ratih Widyasari.

Seperti diketahui, sejarah pernikahan Pakubuwono XIII terbilang kompleks. Semasa hidup, beliau menikah sebanyak tiga kali, yang menghasilkan total tujuh keturunan:

- Istri Pertama (Endang Kusumaningdyah): Menghasilkan tiga putri, termasuk GKR Timoer.

- Istri Kedua (Winari Sri Haryani/Kanjeng Raden Ayu Winari): Melahirkan tiga anak, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Mangkubumi, Gusti Raden Ayu Sugih Oceania, dan Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum.

- Istri Ketiga (Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono): Melahirkan putra tunggal, GRM Suryo Aryo Mustiko atau Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Puruboyo.

Di antara semua putranya, KGPH Purbaya telah ditetapkan oleh Pakubuwono XIII sebagai putra mahkota pada tahun 2022. 

Ia dipersiapkan secara resmi untuk menjadi penerus takhta Keraton Surakarta di masa depan, menyandang gelar KGPAA Hamangkunegoro.

Baca juga: Ancaman Nyawa di Balik Dualisme Raja Keraton Solo, Adik PB XIII: Nggak Kuat Bisa Sakit atau Mati

Momen Rekonsiliasi Setelah Bertahun-tahun Merenggang

Kehidupan GKR Timoer dan ayahandanya, Pakubuwono XIII, sempat diwarnai ketidakharmonisan yang panjang. Hubungan ayah-anak ini merenggang selama kurang lebih delapan tahun.

Namun, pada 2 Juli 2017, momen yang mengharukan terjadi. GKR Timoer akhirnya kembali bersimpuh di hadapan Sri Susuhunan. 

Momen sungkeman ini, yang menjadi bagian dari acara halal bihalal sekaligus perayaan ulang tahun ke-69 Pakubuwono XIII, menandai rekonsiliasi yang emosional.

GKR Timoer mengungkapkan betapa lamanya ia tidak melakukan tradisi sungkeman tersebut.

"Kemarin saya juga ikut sungkeman kepada Sinuhun (PB XIII), sama seperti adik-adik beliau, dan abdi dalem lainnya," ungkap GKR Timoer, Senin (3/7/2017), dikutip dari TribunJogja.com.

"Aduh, sampai lupa kapan terakhir sungkeman, mungkin ya 7-8 tahun lalu ya kalau ga salah," imbuhnya.

Baca juga: Momen Pidato Raja Baru Keraton Solo Pakubuwono XIV Hamangkunegoro, Perintahkan Ini ke Abdi Dalem!

Penolakan Keras di Tengah Penobatan

Ketegangan terbaru mencuat ketika Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo mengambil langkah mengejutkan. 

Mereka menetapkan putra pertama PB XIII, KGPH Hangabehi, sebagai Pakubuwono XIV pewaris takhta dalam sebuah upacara yang digelar di Sasana Handrawina pada Kamis (13/11/2025).

Penetapan ini segera menuai keberatan keras dari sejumlah saudara kandung, yang dipimpin langsung oleh GKR Timoer Rumbai.

Proses penobatan tersebut berlangsung tegang. GKR Timoer Rumbai, didampingi beberapa adiknya, tiba-tiba datang dan menerobos masuk ke Sasana Handrawina. 

Kehadiran mereka bukan tanpa alasan; GKR Timoer merasa bahwa pengangkatan KGPH Hangabehi tidak sesuai dengan kesepakatan internal dan komunikasi yang telah dibangun dalam keluarga besar.

Situasi memanas hingga terjadi adu argumen sengit antara GKR Timoer dan Ketua LDA, GKR Wandansari (Gusti Moeng), yang tak lain adalah adik kandung Pakubuwono XIII sendiri.

"Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka sebelumnya."

"Saat ini masih terjadi perdebatan antara Gusti Timoer dan Gusti Moeng," jelas putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, dikutip dari TribunSolo.com.

Aksi tegas GKR Timoer Rumbai ini menegaskan posisinya sebagai penjaga prinsip dan komunikasi dalam keluarga Keraton, siap melawan keputusan yang dianggapnya tidak sah demi integritas suksesi.

(TribunTrends.com/Grid.ID)

Sumber: Grid.ID
Tags:
GKR Timoer RumbaiPakubuwono XIIIKeraton Solo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved