Berita Viral
Kisah Bilqis: Pengakuan Tak Terduga Selama Menginap di Kawasan Suku Anak Dalam, Banyak Anak Kecil
Kisah Bilqis si anak usia 4 tahun yang menjadi korban penculikan dan kini kembali ke pelukan orang tua dengan selamat dan sehat, banyak ceritanya.
Editor: Sinta Darmastri
“Perubahannya hanya itu lebih agresif. Seperti kalau ada yang dia inginkan lebih agresif daripada sebelumnya. Misalnya itu kalau minta mainan,” ujar Dwi memaparkan.
Baca juga: Anak Sendiri Jadi Pancingan: Pelaku Sri Yuliana Suruh 2 Anaknya Panggil Bilqis Main Sebelum Diculik
Upaya Pemulihan Trauma Korban
Menanggapi kondisi psikologis Bilqis, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar dengan sigap berkunjung ke rumah korban untuk memberikan pendampingan.
Langkah ini merupakan upaya awal untuk pemulihan trauma dan kondisi psikologis korban.
Kepala DP3A Makassar, Ita Isdiana Anwar, mengatakan bahwa timnya telah memulai asesmen dan konseling tahap awal demi mendalami bagaimana kondisi kejiwaan Bilqis saat ini.
“Penanganan trauma healing lebih kepada pendekatan ke anak, jangan sampai ada trauma. Ini tahap pertama, kita tadi asesmen, kemudian kami konseling juga,” terang Ita.
Meskipun demikian, hasil dari tahap pertama ini belum dapat dijadikan acuan final mengenai kondisi psikologis Bilqis. Ita menekankan perlunya beberapa tahapan lanjutan dalam proses pemulihan.
“Tetapi (hasilnya) belum bisa kami jawab sekarang karena namanya anak-anak, kita tidak bisa paksakan, ada tahap-tahap selanjutnya,” jelasnya.
Baca juga: Menguak Sisi Keji Sri Yuliana: Sebelum Jual Bilqis Rp 80 Juta, Pelaku Pernah Jual Anaknya Sendiri
Kronologi Panjang Perjalanan Bilqis Hingga Ditemukan
Sebelum ditemukan oleh polisi di pedalaman Jambi, bocah 4 tahun ini telah menjalani perjalanan yang panjang dan melelahkan selama hampir sepekan.
Kejadian bermula saat Bilqis sedang bermain di dekat ayahnya yang melatih tenis di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada Minggu (2/11/2025).
Ayah Bilqis, Dwi, sesekali memanggil anaknya yang bermain di sekitar lapangan. Namun, sekitar pukul 10.00 WITA, Bilqis tiba-tiba menghilang.
“Saya sedang melatih di lapangan tenis, anak saya main di pinggir lapangan. Setelah izin mau main di sebelah, saya panggil lagi sudah tidak ada,” kata Dwi, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Setelah pencarian mandiri tidak membuahkan hasil, Dwi akhirnya melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Panakkukang pada Senin (3/11/2025).
Dari rekaman CCTV, Bilqis terlihat digandeng oleh seorang wanita bersama dua anak lain. Wanita ini kemudian berhasil ditangkap oleh polisi di Makassar.
Penangkapan ini membuka fakta bahwa Bilqis telah dijual kepada pelaku lain di Yogyakarta. Pelaku kedua pun segera dibekuk.
Sayangnya, Bilqis kembali berpindah tangan. Dari Yogyakarta, ia dijual lagi kepada sepasang suami istri bernama Ade Friyanto Syaputera dan Mery Ana di Jambi.
Sumber: Grid.ID
| Sosok Pendakwah Muda Gus Elham Yahya, Dikecam Publik Karna Cium Anak Kecil, Kini Beri Klarifikasi |
|
|---|
| Anak Sendiri Jadi Pancingan: Pelaku Sri Yuliana Suruh 2 Anaknya Panggil Bilqis Main Sebelum Diculik |
|
|---|
| Menguak Sisi Keji Sri Yuliana: Sebelum Jual Bilqis Rp 80 Juta, Pelaku Pernah Jual Anaknya Sendiri |
|
|---|
| Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Lukai Diri Sendiri? Polisi Curiga FN Ingin Akhiri Hidup |
|
|---|
| Emosi Ayah Korban Ledakan SMAN 72: Anak Luka Parah Justru Dicurigai Pelaku, Rumah Nyaris Digeledah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Penderitaan-Bilqis-selama-diculik-mengaku-hanya-diberi-cemilan-dan-mi-instan.jpg)