Update Kasus Perceraian Safitri dan Suami PPPK, Kades Siti Ambia Terseret, Ceritakan Kronologinya
Ini update kasus perceraian Melda Safitri dengan JS suami PPPK, Aswalun, Kepala Desa Kampung Siti Ambia ikut terseret, ceritakan kronologinya
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Ini adalah update terbaru mengenai kasus perceraian Melda Safitri dengan JS, suaminya yang akan dilantik PPPK.
- Dalam kasus ini, Aswalun, Kepala Desa Kampung Siti Ambia, ikut terseret karena keterlibatannya dalam beberapa hal terkait.
- Kronologi lengkapnya menunjukkan rangkaian peristiwa yang membawa Aswalun dan pihak-pihak lain ke dalam sorotan publik.
TRIBUNTRENDS.COM - Aswalun, Kepala Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, akhirnya buka suara mengenai keterlibatannya dalam kasus perceraian Melda Safitri dengan JS, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Aceh Singkil.
Ia mengungkapkan bahwa pihak desa sebenarnya telah berulang kali mencoba menyelamatkan rumah tangga Melda Safitri sebelum keputusan perceraian akhirnya diambil.
Upaya itu dilakukan dengan tujuan mencari jalan tengah agar pasangan tersebut bisa rukun kembali.
“Itu ribut rumah tangga, maksudnya kita mediasilah untuk kebaikan.
Beberapa kali kita mediasi, orang tuanya juga sudah kita libatkan.
Tapi kita tidak tahu bagaimana komunikasi mereka di rumah," ujar Aswalun, dikutip Tribungayo.com.
Menurut Aswalun, mediasi awal dilakukan secara langsung antara Melda dan suaminya.
Setelah itu, pihak desa juga melibatkan kedua orang tua dari masing-masing pihak untuk mencari solusi terbaik bagi rumah tangga mereka.
“Pertama kita mediasi antara keduanya, lalu saya juga mediasi antara anak dengan mertuanya, supaya semua tahu duduk persoalannya," jelas Aswalun lagi.
Meski sudah dilakukan berbagai upaya mediasi, Melda Safitri dan suaminya tetap memutuskan untuk berpisah.
“Langsung lah di situ buat surat. Makanya dalam dokumentasi yang saya kirimkan itu ada foto dan tanda tangan wali dari pihak perempuan di Kantor Desa. Kami hanya menjadi mediator," tutur Aswalun.
Setelah surat pernyataan ditandatangani oleh keluarga kedua belah pihak, proses perceraian dilanjutkan ke Mahkamah Syar’iyah (Pengadilan Agama) di Aceh Singkil.
“Setelah orang tua (Melda dan suami) buat surat terakhir, ada wali lengkap semua, dokumentasi pun ada.
Kemudian yang laki-laki ini mengurus ke Mahkamah,” ungkap Aswalun. Proses ini memakan waktu sekitar dua minggu hingga surat resmi resmi ditandatangani.
Lebih lanjut, Aswalun menceritakan bahwa Melda sempat berpamitan dengannya sebelum pulang ke kampung halamannya.
“Dia datang ke rumah pas Magrib. Katanya mau pulang ke kampung besok. Saya suruh dia pamitan dulu ke mertuanya karena mau bawa anak. Awalnya menolak, tapi akhirnya dia pergi juga," tuturnya.
Ekonomi Jadi Penyebab
Aswalun mengatakan bahwa permasalahan rumah tangga Melda Safitri dan suaminya lebih banyak dipicu oleh faktor ekonomi.
Ia menegaskan bahwa selama mengenal keluarga tersebut, sang suami dikenal baik dan tidak pernah melakukan kekerasan.
“Saya tanya, pernah kau pukul istrimu? Dia bilang tidak. Selingkuh pun tidak, sepengetahuan saya begitu,” ujar Aswalun.
Sementara itu, Melda Safitri dikenal sebagai sosok pekerja keras.
Ia memiliki usaha kecil di rumah, menjual sayur dan gorengan untuk membantu kebutuhan keluarga.
“Dia agak rajin juga, jualan di rumahnya, kadang ke pasar. Pagi jual sayur, malam jual gorengan,” tambahnya.
Melda dan suaminya diketahui memiliki dua anak perempuan yang masih kecil.
Keduanya menikah di Kota Fajar, kampung halaman Melda, dan baru menetap di Kampung Siti Ambia selama dua tahun terakhir sebelum perceraian itu terjadi.
BKPSDM Turut Buka Suara
Sementara, sebelumnya Kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil, Rabu (23/10/2025), JS menyebut bercerai dengan Melda Safitri dilakukan pada 14 September 2025.
Saat itu perceraian dihadiri kepala desa dan keluarga kedua pasangan itu.
Namun, proses perceraian tidak sesuai dengan regulasi aparatur sipil negara (ASN).
“Jadi perceraian biasa, tidak mengikuti mekanisme perceraian ASN. Kalau ASN cerai kan harus ada izin atasan, proses mediasi baru persidangan di pengadilan,” ujar Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman, saat dihubungi, Jumat (23/10/2025).
Menurut Azman, istri JS, Melda Safitri, juga hadir dalam pertemuan keluarga yang digelar di Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.
Dalam rapat keluarga itu, ada surat pernyataan juga ditandatangani istrinya.
"Jadi, tidak jika disebut dua atau tiga hari jelang pelantikan PPPK diceraikan,” kata Azman.
Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman, mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi, perceraian tersebut tidak terjadi mendadak menjelang pelantikan PPPK seperti yang ramai diberitakan.
Ia menambahkan, tim penegakan disiplin BKPSDM Aceh Singkil masih memproses klarifikasi dan mediasi terkait kasus tersebut untuk memastikan semuanya sesuai aturan.
“Tim penegakan disiplin masih akan ada proses klarifikasi dan mediasi. Memetakan masalah dengan utuh. Kami ingin pastikan seluruhnya sesuai regulasi ASN,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Melda Safitri sempat viral di media sosial setelah disebut diceraikan suaminya dua hari sebelum pelantikan PPPK.
Dalam video yang beredar, Melda terlihat meninggalkan rumah kontrakan mereka untuk pulang ke kampung ibunya di Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, yang kemudian mengundang simpati warganet.
Diketahui, Safitri mengaku diceraikan suami pada 15 Agustus 2025, sementara suaminya dilantik sebagai PPPK Satpol PP Aceh Singkil pada 17 Agustus 2025.
Padahal Safitri rela membelikan atribut korpri sang suami jelang pelantikan dari hasil jualannya, namun tak disangka ia justru diceraikan suami.
Alasan Suami Ceraikan Safitri
Sementara diakui Safitri bahwa JS bersikeras ingin bercerai dengannya karena sifatnya yang keras kepala dan susah diatur.
"Saya tanya ke dia apa alasan kamu ceraikan saya, dia bilang saya keras kepala, tidak bisa diatur," kata Melda Safitri dilansri YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Minggu (26/10/2025).
Safitri pun mengakui mungkin dirinya banyak salah, namun yang membuatnya kecewa diceraikan jelang suami dilantik PPPK.
Padahal ia menemani suami dari nol namun kini justru ditinggalkan.
"Mungkin saya memang istri yang kurang sempurna, saya banyak salah. Cuma saya kecewanya setelah saya temani dari nol tapi pas dia sudah sukses dia tinggalin," kata Safitri.
Lebih lanjut, Safitri mengaku kini status rumah tangganya akan bercerai karena Jakfar Sidik tetap bersi keras meminta akan bercerai.
"Akan bercerai karena kami sudah buat surat pernyataan, disaat dia kembalikan saya ke orang tua saya, orang tua saya datang ke Singkil bersama adik saya dari pihak keluarga menghubungi mantan suami dan dia datang ke rumah membawa wali disitu juga kami sudah diskusikan dia tetap ingin menceraikan saya," katanya.
Lebih lanjut, Melda Safitri mengaku faktor ekonomi menjadi bayang-bayang terbesar dalam perjalanan rumah tangganya bersama JS.
Termasuk dalam hal merawat diri, Melda mengakui kesulitan membeli bedak.
Ia menyebut tekanan finansial semasa hidup berumah tangga cukup berat, hingga situasi menegang usai sang suami menceraikan dirinya.
"Perceraian yang ia (JS) lontarkan kepada saya pada 15 Agustus itu sangat menyakitkan bagi saya, impian yang sudah saya harapkan dengan anak-anak kandas," kata Safitri menahan tangis.
Bahkan Fitri mengatakan bahwa sang suami pergi dari rumah, dan pulang ke rumah orangtuanya.
"Dan dia tidak mau pulang, dia tetap kekeuh untuk menceraikan saya, mungkin karena saya kurang sempurna saya ikhlas untuk terima hal itu," lanjut Fitri.
Fitri juga menyebut bahwa sang suami menceraikan dirinya kemungkinan karena penampilan dirinya.
Fitri mengatakan bahwa penampilannya kurang menarik dan kurang menyenangkan hati suami.
"Mungkin dari penampilan saya yang kurang menyenangkan lagi, kurang mengurus diri, karena jujur siapa sih perempuan yang tidak mau cantik? tapi kan faktor ekonomi juga." imbuhnya.
"Nanti kalau saya usahakan untuk membeli bedak, nanti bagaimana dengan kebutuhan kami," lanjutnya.
Di sisi lain, Fitri tetap mengakui bahwa selama ini sang suami juga telah berusaha mencari nafkah, walaupun, lanjutnya, yang diusahakan JS terkadang belum tentu ada hasil.
"Dia mencari juga, tapi terkadang yang dicari itu belum tentu ada hasil tapi dia udah usaha," terangnya.
Kini Melda mengaku mentalnya hancur.
"Mental hancur, kalau fisik dia tidak pernah kasar tapi kalau batin sudah cukup," terangnya.
Padahal diakui Melda dirinya membayangkan saat pelantikan suami bisa menemani dan foto bersama bersama keluarga.
Namun kini rupanya harapan tersebut pupus, ia justru diceraikan suami dua hari jelang pelantikan PPPK.
"Saya hanya kecewa impian yang sudah saya harapkan hancur sekitar dua hari lagi dia mau menerima SK dia menceraikan saya itu yang buat saya kecewa," terangnya.
"Saya membayangkan nanti pas di hari pelantikannya saya datang terus foto bareng seperti keluarga lain," imbuhnya.
Tak hanya itu, Melda juga mengungkapkan kini perasaannya terhadap JS sudah tidak ada.
Kendati begitu, kini ia lebih memilih untuk fokus membesarkan anaknya.
"Jujur kalo sekarang hati saya ke dia sudah kosong, tapi saya lebih fokus untuk saya," tuturnya.
(TribunTrends.com/TribunSumsel)
Sumber: Tribun Sumsel
| Jeritan Pilu Pemilik Warung Bakso Babi di Bantul: Dari Ramai Pembeli ke Pelik Usai Viral Non-Halal |
|
|---|
| Dikenal sebagai Menteri Koboi, Menkeu Purbaya Akui Itu Bukan Pribadinya Melainkan Perintah Presiden |
|
|---|
| Thailand Berduka: Ribuan Warga Iringi Perjalanan Terakhir Mantan Ratu Sirikit Menuju Istana Agung |
|
|---|
| Curhat Pedih Warga Subang: Hidup di Dekat Pabrik Aqua, Tapi Tak Punya Air Bersih, Dedi Mulyadi Pilu |
|
|---|
| Viral! Bocah SD Papua Minum dari Botol Bekas Sabun Cuci Piring, Tak Lupa Bagi ke Teman, Banjir Doa |
|
|---|