Berita Viral
Heboh WNA Israel Diduga Ber-KTP Cianjur, KDM Turun Tangan, Begini Penjelasan Bupati
Viral beredarnya WNA asal Israel yang memiliki KTP di Cianjur, begini tanggapan Kang Dedi Mulyadi dan Bupati ternyata itu hanya identitas palsu.
Editor: Sinta Darmastri
Ia memastikan bahwa jajarannya telah melakukan penelusuran mendalam terhadap KTP yang menjadi viral tersebut.
Baca juga: Heboh! Media Israel Bocorkan Kunjungan Rahasia Prabowo, Pemerintah Indonesia Gerak Cepat Klarifikasi
Hasil Pengecekan Disdukcapil: KTP Dipastikan Palsu
Hasil pengecekan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur menunjukkan fakta yang mengejutkan, data Aron Geller tidak ditemukan dalam sistem kependudukan nasional.
"Jadi kami sudah kroscek baik sistem dan itu terkoneksi dengan sistem di nasional baik menggunakan nama maupun NIK," jelas Wahyu.
Dengan tegas, Bupati kemudian menyimpulkan status dokumen tersebut.
"Dan itu tidak ditemukan hasilnya, jadi KTP tersebut palsu, jadi membuat sendiri," sambung Bupati.
Ia memastikan bahwa tidak ada institusi resmi yang menerbitkan dokumen kependudukan untuk pria bule tersebut.
"Disdukcapil di Kabupaten Cianjur dan Disdukcapil manapun tidak ada yang mengeluarkan KTP tersebut," tegasnya.
Dedi Mulyadi menambahkan penguatan dari sisi sistem administrasi kependudukan.
"Disdukcapil kan terintegrasi, tidak mungkin satu dengan yang lainnya berbeda, ini penjelasannya, mohon dipahami," tutup Dedi Mulyadi, mengakhiri spekulasi tentang KTP viral asal Israel tersebut.
Sumber: Tribun Bogor
| Sosok Kades Aswalun, Sudah Berusaha Damaikan Melda Safitri dan Satpol PP Aceh Singkil sebelum Cerai |
|
|---|
| Canggih! Sekarang Bisa Satukan Foto Masa Kecil dengan Momen Dewasa, Pakai 5 Prompt Gemini AI Ini |
|
|---|
| Anti-Tua Level Sultan! Miliarder Bryan Johnson Perawatan Sperma untuk Singkirkan Mikroplastik |
|
|---|
| Mengulik Sosok Sharon, Ibu Timothy Anugerah Bukan Kalangan Biasa: Dosen dan Pewaris Keluarga Tajir |
|
|---|
| Dicerai Jelang Pelantikan PPPK: Respons Bupati Aceh Singkil Mengejutkan, Prioritaskan Mediasi |
|
|---|