Berita Viral
Kisah Pilu di Balik Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Tangis Sang Bunda dan Firasat Aneh Sang Paman
Mohammad Aziz, menjadi korban tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, kehilangan terlihat dari wajah sang bunda tercinta.
Editor: Sinta Darmastri
Awalnya, ia menganggap kejadian itu hanya kebetulan belaka.
Namun, saat menyadari bahwa beberapa potongan video amatir kejadian nahas itu berlokasi di Ponpes Al-Khoziny, tempat Aziz menimba ilmu, barulah Muzaini tersadar.
Peristiwa aneh saat ia bermain TikTok itu, merupakan petanda kepergian tragis sang keponakan. Apalagi, ia tak juga menemukan Aziz hingga seminggu pasca-kejadian.
"Jam 12.00 sampai 12.30 WIB. Itu video 4 tahun lalu, iya tiba-tiba di-like orang. Nah ini ada apa. Pas jam 14.30, saya habis salat Ashar, saya dapat telpon. Kalau di ponpes Itu ada musibah gedung ambruk," terangnya.
Baca juga: Dikebut! Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 13 Korban Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Maut
Meninggal dalam Keadaan Syahid
Setahu Muzaini, keluarga Aziz terakhir kali berkomunikasi dengan sang anak dua hari sebelum kejadian, yakni pada Sabtu (27/10/2025).
Kala itu, keluarga dikirimi video oleh pengajar pondok yang merekam momen Aziz sedang menyetorkan hafalan mengaji sebuah kitab.
Video tersebut membuat keluarga Aziz terenyuh, mengingat jarak panjang yang membentang antara Cikarang (Jabar) dan Sidoarjo (Jatim) membuat orang tua sulit sering menjenguk.
"Aziz kelas 2 SMA. Terakhir komunikasi, keluarga dapat kiriman video dari ustadnya, korban setor hafalan kitab. Hari Sabtu. Iya 2 hari sebelum kejadian," jelasnya.
Mengenang sosok Aziz, Muzaini mengingatnya sebagai pribadi yang lugu dan pendiam. Meskipun secara akademis terbilang biasa-biasa saja, Aziz memiliki karakter yang rajin dan gigih.
"Dia rajin. Dan polos. Dia itu kalau lagi liburan puasa. Di rumah enggak ngapa ngapain. Ya dia lebih memilih habiskan waktu sama orangtua mungkin. Palingan dia main ke rumah temannya. Tapi kalau disuruh pulang ya pulang," katanya.
Terlepas dari semua itu, Muzaini dibuat kagum dengan momentum meninggalnya sang keponakan, yang terjadi di tengah proses menuntut ilmu dan tepat saat ia sedang sujud menjelang rakaat ketiga salat Ashar.
"Meninggalnya dia saat sujud salat ashar rakaat ketiga. Ashar 4 rakaat, dia lagi rakaat ketiga, lalu ambruk. Ini meninggalnya sahid, kami minta do'anya ya mas," pungkasnya penuh harap.
Sementara itu, proses identifikasi memastikan bahwa kantong jenazah bernomor PM RSB B-027—yang teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti milik korban cocok dengan nomor AM 039 sebagai Mohammad Aziz Pratama Yudistira, laki-laki berusia 16 tahun, beralamat di Kampung Pulo Kapuk Mekar Mukti Cikarang Utara Bekasi Barat, Jabar.
Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, terungkapnya identitas tujuh jenazah pada hari itu menambah total korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi dalam insiden tersebut menjadi 17 jenazah.
"Sampai hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 17 korban dari 59 kantong jenazah yang diterima. Saat ini proses operasi DVM masih berjalan dengan melakukan pendalaman baik nomor AM maupun PM," ujar dr M Khusnan, di depan Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.
(TribunTrends.com/TribunJatim.com)
Deru Pilu di Bangkalan: Keikhlasan Ayah Menyambut Kepulangan Royhan, Santri Korban Mushola Ambruk |
![]() |
---|
Keteguhan Rossy, Bertahan Tiga Hari di Bawah Reruntuhan dan Siap Kembali Mondok dengan Kaki Baru |
![]() |
---|
Punya Foto Masa Kecil dan Sekarang Tapi Pengen Disatukan? Bisa Banget Pakai Prompt Gemini AI Ini |
![]() |
---|
7 Korban Santri Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Berhasil Diidentifikasi, Total 17 Jiwa Ditemukan |
![]() |
---|
Kisah Cinta Lintas Benua: Bule Belanda Ini Kepincut Wanita Berhijab Asal Betawi |
![]() |
---|