Berita Viral
Skandal Keracunan Mengguncang Program Makan Bergizi Gratis: Antara Niat Baik dan Masalah di Lapangan
Lagi-lagi kasus keracunan makan bergizi gratis menjadi viral, sehingga antara niat baik Presiden dengan masalah di lapangan jadi gunjingan rakyat.
Editor: Sinta Darmastri
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa tidak ada dapur fiktif dalam program tersebut.
"Saya katakan di BGN tidak ada yang fiktif," tegasnya usai menerima Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor BGN, Jakarta, Jumat, (26/9/2025).
Menurut Dadan, isu tersebut berawal dari mitra yang dianggap tidak serius dalam menjalani proses pendaftaran dan persiapan program.
Ia kemudian menjelaskan prosedur ketat untuk menjadi mitra dapur MBG, yang meliputi pendaftaran dan harus menunjukkan bukti legalitas lahan, legalitas yayasan, hingga data geospasial.
"Kalau lengkap, kita verifikasi dan masuk ke proses persiapan,” jelas Dadan.
Pada tahap persiapan, mitra diberikan waktu antara 30 hingga 45 hari untuk membangun dapur baru atau melakukan renovasi.
Sayangnya, banyak mitra tidak menunjukkan aktivitas berarti, bahkan setelah 20 hari masa persiapan berjalan.
"Nah kasus yang banyak terjadi, banyak yang sudah dapat dan sudah masuk dalam proses persiapan tidak menunjukkan aktivitasnya selama 20 hari," katanya.
Untuk menyikapi calon mitra yang terindikasi tidak serius, BGN menerapkan kebijakan rollback, yaitu mengembalikan status mitra dari proses persiapan kembali ke tahap pengajuan awal.
"Mereka membangun saja belum, kemudian secara proses persiapan tidak serius kita rollback ke belakang," ujarnya.
Baca juga: Dampak Keracunan MBG di Jawa Barat: Gubernur Dedi Mulyadi Ancam Ganti Vendor yang Tak Becus
Berdasarkan temuan BGN, ada lebih dari 6.000 mitra yang dinilai kurang serius. Setelah diberi kesempatan melalui layanan pengaduan, sekitar 2.100 mitra kembali menunjukkan aktivitas aktif.
"Sehingga sekarang lebih dari 3.900 mitra yang tidak serius sebentar lagi akan hilang dari sistem dan akan membuka kuota baru,” kata Dadan.
Dadan menyimpulkan, istilah "fiktif" sebenarnya kurang tepat. Fiktif baru bisa dikatakan terjadi apabila sebuah dapur sudah disetujui, ditempatkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), diberikan virtual account, namun dapur tersebut sama sekali tidak beroperasi.
"Jadi tidak ada yang di fiktif. Kalau fiktif itu kami sudah setujui SPPG, sudah kita tempatkan ke SPPG, sudah kasih virtual account, sudah mau harus running, kemudian tidak running. Kemudian mungkin tidak jelas, nah itu namanya fiktif," pungkasnya.
(TribunTrends.com/WartaKota.com)
Sumber: Warta Kota
Misi Mustahil! Remaja Ini Sembunyi di Roda Pesawat Selama Penerbangan ke India, Beruntung Hidup |
![]() |
---|
Ojol Viral yang Nyanyi 'Starlight' di Luar Konser, Berhasil Di-notice Promotor Muse, Banjir Hadiah |
![]() |
---|
Kabar Kabur ke Singapura Terbantahkan, Begini Kisah Ahmad Sahroni Bertahan Hidup dari Amukan Massa |
![]() |
---|
Kumpulan Prompt Gemini AI, Ubah Potret Pribadi Jadi Keren Bak Hasil Studio Foto, Ini Caranya |
![]() |
---|
Mau Foto Keren Bak Model Profesional? Modalnya Cuma Foto Selfie dan Prompt Gemini AI, Ini Caranya |
![]() |
---|