Nasib Pasangan di Jembatan Gladak Perak yang Terkena Wedhus Gembel Erupsi Semeru, Kondisinya Miris!
Haryono dan Normawati menjadi korban erupsi Gunung Semeru, saat melintasi Jembatan Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Ringkasan Berita:
- Pasangan suami istri Haryono dan Normawati asal Kediri menjadi korban awan panas erupsi Gunung Semeru saat melintasi Jembatan Gladak Perak.
- Motor mereka tergelincir akibat abu vulkanik tebal, membuat keduanya terkena wedhus gembel dan mengalami luka bakar di lengan serta wajah.
- Setelah penanganan awal, keduanya dirujuk ke RSUD Pasirian dan dipastikan mengalami luka bakar sekitar 20 persen.
TRIBUNTRENDS.COM - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025) memakan korban.
Termasuk di dalamnya adalah pasangan suami istri bermana Haryono (49) dan Normawati (43).
Mereka adalah warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kediri.
Haryono dan Normawati menjadi korban erupsi Gunung Semeru, saat melintasi Jembatan Gladak Perak, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Ketika itu juga, wedhus gembel atau awan panas bergerak cepat di bawah jembatan yang mereka lintasi.
Nahas, sepeda motor yang dikendarai korban tergelincir.
Jalan jembatan licin akibat abu vulkanik yang mengendap cukup tebal menjadi penyebabnya.
Akibatnya, Haryono dan Normawati terkena wedhus gembel erupsi Gunung Semeru.
Kedua korban mengalami luka bakar di lengan serta wajah.
Mereka diberi perawatan di RSUD Pasirian untuk penanganan intensif.
Sebelumnya, pasutri tersebut telah menjalani penanganan awal sebelum dirujuk ke rumah sakit.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Daerah Lumajang, Agung Triyono.
“Penanganan awal sudah dilakukan, terutama untuk luka bakarnya.
Namun karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, keduanya langsung dirujuk ke RS Pasirian Lumajang,” kata Agus dikutip dari KOMPAS.com, Kamis (20/11/2025).
Setelah pemeriksaan medis, keduanya dipastikan mengalami luka bakar sekitar 20 persen.
Luka bakar itu diakibatkan oleh paparan panas ekstrem dari awan panas Gunung Semeru.
Baca juga: Evakuasi Dramatis 178 Orang yang Terjebak di Ranu Kumbolo Saat Status Semeru Naik ke Level Awas
Sebelumnya, Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Rabu (19/11/2025) pukul 14.13 WIB.
Laporan pengamatan pada Kamis (20/11/2025) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB mencatat, Gunung Semeru mengalami 32 kali gempa guguran.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, mengatakan bahwa gempa guguran terjadi dengan amplitudo 3–16 mm dan durasi 69–108 detik.
Selain itu, gunung tersebut juga tercatat mengalami 25 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 71–141 detik.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 1.131 warga di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru pada Rabu.
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di 11 lokasi di dua kecamatan.
Di Kecamatan Pronojiwo terdapat 7 lokasi pengungsian yang menampung 806 jiwa, sedangkan di Kecamatan Candipuro terdapat 4 lokasi pengungsian dengan 325 jiwa.
(TribunTrends/ Amr)
Sumber: TribunTrends.com
| Dirut Pertamina Dikecam DPR Usai Purbaya Bilang ‘Kita Kalah Sama Mafia’ |
|
|---|
| AKBP Basuki Dalam Tekanan! Dosen Untag Ternyata Sudah Pindah KK Sejak 2024, Kakak Korban Kaget |
|
|---|
| Saksi Kunci Kematian Dosen Untag! AKBP Basuki Akui Tahu Detik-detik Terakhir DLL, Nasibnya Kini Pilu |
|
|---|
| Terbongkar Komunikasi Intens AKBP Basuki dengan DLL Dosen Untag: Berhubungan Sejak 2020 |
|
|---|
| Sosok Bripda G Polisi Sumut Hajar Pemotor, Ternyata Idap Skizofrenia, Kabur Tinggalkan Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/ERUPSI-GUNUNG-SEMERU-Jembatan-Gladak-Perak-diterjang-erupsi-Gunung-Semeru-Rabu-19112025.jpg)