Politik Viral
Drama Utang Whoosh! Purbaya Terjun Langsung ke China, Ngotot Ikut Negosiasi: Biar Gak Rugi-rugi Amat
Menkeu Purbaya menolak diam, akan terbang ke China untuk negosiasi proyek Kereta Cepat Whoosh agar negara tidak rugi-rugi amat.
Editor: jonisetiawan
“Makanya saya bilang, kalau nanti mereka diskusi di sana, saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat.
Tapi kita lihat yang terbaik buat keluarga negara ini,” ujarnya dalam Media Briefing di Kantor Kementerian Keuangan pada Jumat (14/11/2025).
Purbaya menambahkan bahwa pembahasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung masih berlangsung dan belum mencapai keputusan final.
Secara pribadi, ia mengaku tidak ingin melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menutup kewajiban tersebut.
“Kalau saya, mending nggak bayar. Tapi itu kan ada kebijakan pemimpin di atas, ya, ini belum putus,” kata Purbaya.
Prabowo Pasang Badan: “Saya Tanggung Jawab Whoosh Itu Semuanya”
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap tegas dan penuh tanggung jawab di tengah polemik yang membayangi proyek kebanggaan nasional ini.
Dalam sambutannya saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025), Prabowo menegaskan bahwa kereta cepat Whoosh adalah proyek negara, dan negara tidak akan lepas tangan.
Baca juga: Purbaya Direshuffle Gegara Tak Mau Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh? Jawaban Gerindra Bikin Geger
“Ramai-ramai soal Kereta Cepat Whoosh, saya tegaskan itu tidak masalah.
Saya tanggung jawab Whoosh itu semuanya. Indonesia negara hebat, sudah saya hitung-hitung, tidak ada masalah. PT KAI tidak usah khawatir,” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.
Pernyataan Presiden itu seolah menjadi bentuk komitmen politik dan moral, bahwa proyek Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung bukan sekadar soal utang, tetapi tentang kemajuan dan kemandirian bangsa.
Makna di Balik Whoosh: Lebih dari Sekadar Angka dan Neraca
Prabowo menegaskan bahwa proyek transportasi publik tidak boleh diukur dari sisi keuntungan finansial semata.
Menurutnya, setiap negara maju memiliki sistem transportasi massal yang tidak selalu menghasilkan laba, namun memberikan manfaat sosial dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat.
“Semua transportasi publik di dunia tidak dihitung dari untung-ruginya, tapi dari manfaatnya untuk rakyat,” tegasnya.
Sumber: TribunTrends.com
| Drama Utang Whoosh! Purbaya Terjun Langsung ke China, Ngotot Ikut Negosiasi: Biar Gak Rugi-rugi Amat |
|
|---|
| China Siap-siap! Purbaya Ikut Rombongan Danantara Negosiasi Utang Whoosh, Ogah Cuma Tahu Hasil Akhir |
|
|---|
| Prediksi IMF Bikin Purbaya Sakit Kepala! Defisit APBN 2025 Disebut Akan Membengkak di Luar Kendali |
|
|---|
| Drama Mobil Bank Terbakar! Rp 4,6 Miliar Hangus di Tengah Jalan, Purbaya Tanggapi Kecurigaan Publik |
|
|---|
| Purbaya Tak Mau Diam! Sikat Pihak yang Bela Importir Pakaian Bekas di Sosmed: Bea Cukai Siap Datang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Purbaya-Yudhi-Sadewa-akan-terbang-ke-China-untuk-negosiasi-whoosh.jpg)