Breaking News:

Berita Viral

Penjelasan AKBP B! Mengaku Sudah Lama Tahu Riwayat Penyakit Dosen Untag, Buka-bukaan Soal Hubungan

Akhirnya AKBP Basuki (56) buka suara soal meninggalnya Dwinanda dosen Untag, korban mengalami penurunan kondisi sejak Minggu (16/11/2025).

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL - AKBP Basuki (56) mengaku berada di kamar 201 karena sedang mendampingi Dwinanda dosen Untag yang disebut mengalami penurunan kondisi sejak Minggu (16/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Keluarga dan kerabat menilai kematian DLL penuh kejanggalan
  • DLL ditemukan pertama kali oleh seorang AKBP Basuki yang mengaku sedang mendampingi korban karena sakit
  • AKBP Basuki mengklaim korban sebelumnya sakit, sempat muntah-muntah, dan ia sudah mengantarnya ke rumah sakit

 

TRIBUNTRENDS.COM - Kematian DLL (35), dosen perempuan Untag Semarang, tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga membuka pintu pertanyaan demi pertanyaan yang belum terjawab.

Di balik misteri yang menjerat hari-hari terakhirnya, perlahan terungkap potongan kisah tentang siapa ia sebenarnya, bagaimana ia hidup dan suara-suara dari pihak luar yang mulai menggugat kejanggalan kematiannya.

Sosok Pendiam yang Lama Merantau ke Semarang

Tiwi, salah satu kerabat yang memahami keseharian korban, menggambarkan DLL sebagai pribadi yang pendiam seorang perempuan yang jarang mengungkapkan isi hati, lebih memilih menyimpan cerita dalam diam.

Ia sudah merantau bekerja di Kota Semarang selama kurang lebih empat tahun terakhir.

Baca juga: Dosen Untag Tewas Telanjang, Ternyata Satu KK dengan Polisi Penemu Jenazah, Keluarga Makin Curiga!

Korban merupakan warga asli Purwokerto. Ia hijrah ke Semarang setelah ayah dan ibunya meninggal dunia, mencoba membangun hidup baru di kota itu.

“Korban masih sendiri (lajang). Ia kuliah hingga akhirnya menjadi dosen tetap di Untag, belum lama, sekitar 2021 atau 2022,” tutur Tiwi.

Tidak Tinggal di Kos-Hotel Tempat Ia Ditemukan Tewas

Satu hal yang diperjelas keluarga adalah bahwa DLL tidak tinggal di kostel tempat jenazahnya ditemukan.

Ia sebenarnya memiliki kamar kos pribadi, yang lokasi­nya tidak jauh dari tempat kejadian.

“Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini,” jelas Tiwi.

Pernyataan tersebut menambah satu lapis misteri baru mengenai aktivitas korban menjelang kematiannya.

DOSEN UNTAG MENINGGAL - Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP.
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. (istimewa)

Tidak Punya Riwayat Penyakit Serius

Menurut keterangan keluarga, DLL tidak memiliki riwayat penyakit tertentu selama tinggal di Semarang. Ia tampak sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan.

“Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit tertentu,” ungkap Tiwi.

Hal ini membuat keluarga sulit menerima begitu saja pernyataan bahwa korban meninggal karena penyakit.

Baca juga: Dosen Cantik Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Darah di Bagian Intim Picu Kecurigaan, AKBP B Dicari

Penjelasan dan Reaksi Alumni Untag

Kematian DLL juga memantik perhatian dari Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang.

Mereka menilai ada kejanggalan yang tidak bisa diabaikan, terutama karena korban ditemukan bersama seorang oknum polisi yang menjadi saksi kunci.

“Kami melihat kejadian ini janggal karena ada oknum polisi bagian Dalmas yang tidak ada kaitannya dengan tindak pidana justru menemukan korban pertama kali.

Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur dan tim Inafis Polrestabes Semarang,” ujar Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, Selasa (18/11/2025).

Keterangan Oknum Polisi: Mengaku Mendampingi Korban

Dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025), AKBP Basuki (56) mengaku berada di kamar 201 karena sedang mendampingi Levi nama yang ia gunakan untuk menyebut korban yang disebut mengalami penurunan kondisi sejak Minggu (16/11/2025).

Perwira Ditsamapta Polda Jateng itu menyebut bahwa korban sudah lama bermasalah dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi.

Menurut Basuki, pada Minggu sore korban sempat muntah-muntah.

“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” kata Basuki.

Namun esok paginya, ia mengaku terkejut mendapati korban sudah tergeletak tanpa busana, dengan darah keluar dari hidung dan mulut.

Basuki menyebut kondisi itu sebagai reaksi tubuh menjelang kematian.

Membantah Hubungan Asmara, Mengaku Hanya Simpati

Basuki menegaskan tidak memiliki hubungan asmara dengan korban.

Ia mengaku mengenal DLL karena rasa simpati, terutama setelah orangtua korban meninggal dunia.

Bahkan, ia menyatakan bahwa dirinya sempat membiayai proses wisuda doktor korban.

“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” tandasnya.

***

(TribunTrends)

Tags:
dosenUntagBasukiDwinanda Linchia LeviUniversitas 17 Agustus 1945
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved