Respon Purbaya Usai Disebut Pura-Pura Banyak Gaya, Ucapan Rocky Gerung Dibalas dengan Hasil Nyata

“Itu kan sempat orang ribut, itu kan harusnya mendapatkan persetujuan DPR, karena itu terkait dengan APBN.

Tapi yang saya lakukan tidak merubah APBN, saya hanya memindahkan uang saja, itu hanya cash management.

Karena ketika cash kebanyakan di bank sentral itu mencekik sistem keuangan kita,” katanya tegas.

Hasilnya mulai terlihat. Berdasarkan data Bank Indonesia, suku bunga kredit rata-rata perbankan turun dari 9,12 persen menjadi 9,04 persen pada September 2025.

Penurunan kecil, namun berarti besar bagi roda ekonomi yang sempat melambat.

“Yang jelas penurunannya kelihatan sekali, ini data baru dua minggu ya. Oktober saya pikir lebih di dalam lagi turunannya.

Yang jelas adalah kebijakan yang kita jalankan itu sudah mulai men-trigger perekonomian, men-trigger penurunan suku bunga di pasar,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Satu Kebijakan Purbaya yang Dianggap Rocky Gerung Aneh, Kuliah Umum Berubah Jadi Sindiran Umum

Bukan hanya itu, kebijakan tersebut juga memicu peningkatan signifikan pada peredaran uang primer di sistem ekonomi. Dalam beberapa bulan sebelumnya, pertumbuhan uang primer bahkan stagnan.

Kondisi itu, menurut Purbaya, telah menekan daya beli masyarakat dan menjadi salah satu pemicu gejolak sosial seperti demonstrasi besar pada Agustus–September 2025.

Kini, situasinya berbalik. Uang primer tumbuh lebih dari 13 persen, menciptakan likuiditas baru di sistem keuangan.

“Sehingga dengan seperti ini saya pikir demo-demo akan jauh berkurang dan mereka akan lebih fokus untuk mungkin mencari kerjaan atau melihat peluang-peluang yang timbul dari pergerakan kita di bidang fiskal yang tadi,” tutur Purbaya dengan nada optimistis.

Dampak psikologis dari kebijakan itu juga terasa. Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah (IKKP) yang diukur oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melonjak dari 101,5 pada September menjadi 113,3 pada Oktober 2025.

Begitu pula indeks peningkatan daya beli, naik dari 90,5 menjadi 96,5.

“Jadi langkah yang saya lakukan itu seperti gaya-gayaan, tapi bukan untuk gaya-gayaan.

Kita bisa membalikkan sentimen masyarakat ke kita, ke perekonomian kita, dan ke prospek ekonomi mereka ke depannya,” kata Purbaya.