Breaking News:

Pembunuhan Dosen di Jambi

Ketua Lingkungan Cerita Keanehan di Malam Pembunuhan Dosen Erni, Bripda Waldi Diam-diam Menyelinap

Madin Maulana, Ketua Lingkungan Al-Kausar ceritakan keanehan di malam pembunuhan dosen Erni, pelaku Bripda Waldi ditangkap Minggu, 2 November 2025.

|
Editor: jonisetiawan
Istimewa
DOSEN DIBUNUH POLISI - Dosen muda, Erni Yuniati (37) sosok berpendidikan, sopan dan dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya, Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, Jambi dibunuh Bripda Waldi. Pelaku ditangkap pada Minggu, 2 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • EY, dosen sekaligus Ketua Prodi S1 IAK Muara Bungo, ditemukan tewas di kamar tidurnya dengan wajah tertutup bantal
  • Menurut dokter, EY diperkirakan meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan, kemungkinan pada malam atau dini hari sebelumnya
  • EY dikenal ramah tapi tertutup, tinggal sendiri, dan belum menikah

TRIBUNTRENDS.COM - Sabtu siang yang terik di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Jambi, mendadak berubah mencekam.

Dari rumah bernomor 12, aroma misteri mulai menyelimuti udara. EY (37), dosen sekaligus Ketua Program Studi S1 IAK Muara Bungo, ditemukan tewas mengenaskan di kamar tidurnya wajahnya tertutup bantal, tubuhnya membisu tanpa tanda kehidupan.

Dua Hari Tanpa Kabar

Semuanya bermula dari kekhawatiran rekan-rekan sejawat EY.

Dua hari lamanya dosen muda itu tak muncul di kampus, tak membalas pesan, tak mengangkat panggilan telepon.

Baca juga: Bunuh Dosen di Jambi, Bripda Waldi Pakai Cara Ini untuk Hapus Jejak, Usahanya Sia-sia Dari Awal

“Biasanya dia selalu responsif, tapi kali ini benar-benar hilang kabar,” ujar salah satu kolega yang datang siang itu.

Mereka lalu mendatangi rumah EY dan menemui Madin Maulana, Ketua Lingkungan Al-Kausar.

Kepada Madin, para dosen menyampaikan niat untuk memastikan kondisi sahabat mereka.

“Saya izinkan saja,” kata Madin.

“Kalau pintunya sampai rusak, saya tanggung jawab.”

Namun tak ada yang menyangka, izin sederhana itu akan membuka tabir tragedi.

Pintu Tak Terkunci, Tubuh di Balik Bantal

Ketika hendak mendobrak, Madin mendapati pintu rumah tak terkunci. Sunyi.

Tak ada suara dari dalam. Ia dan beberapa warga perlahan masuk, menapaki ruang tamu yang rapi namun terasa dingin.

Dan di kamar, mereka menemukan pemandangan yang membuat dada sesak: EY tergeletak di lantai, tubuhnya diam, wajahnya tertutup bantal.

“Beberapa warga sampai menangis,” tutur Madin pelan.

“Kami langsung mundur, tak ada yang berani menyentuh apa pun.” imbuhnya.

Ia segera menghubungi polisi. Tak lama, petugas datang dan memasang garis kuning di sekitar rumah.

POLISI DUNUH DOSEN - Bripda Waldi (22) bunuh dosen Erni di Jambi, pelaku juga diduga merampas dan menyembunyikan barang berharga milik korban demi menghilangkan jejak kejahatannya.
POLISI DUNUH DOSEN - Bripda Waldi (22) bunuh dosen Erni di Jambi, pelaku juga diduga merampas dan menyembunyikan barang berharga milik korban demi menghilangkan jejak kejahatannya. (Facebook TribunSumsel)

Malam Sunyi yang Tak Disadari

Yang membuat warga kian heran, tak seorang pun mendengar teriakan atau suara mencurigakan malam sebelumnya.

“Jarak antar rumah di sini dekat, cuma lima meter,” ujar Madin.

“Tapi tak ada yang dengar apa-apa.”

Menurut keterangan dokter, EY diperkirakan meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan artinya, korban kemungkinan tewas pada malam atau dini hari sebelumnya.

Baca juga: Sosok Erni Yuniati, Dosen yang Dibunuh Bripda Waldi di Jambi, Keseharian Diungkap Tetangga

Dosen yang Pendiam, Hidup Sendiri

EY dikenal sebagai sosok ramah namun tertutup. Ia jarang bergaul, lebih sering menghabiskan waktu di rumah usai bekerja.

“Beliau orangnya baik, sopan, tapi memang jarang keluar rumah,” kata Madin.

“Beliau juga belum menikah, tinggal sendirian di rumah itu.”

Kehidupan sederhana EY tak menyimpan banyak rahasia setidaknya begitu dugaan warga hingga kematian tragis itu terjadi.

Polisi kini mendalami jejak tamu terakhir yang sempat datang, dan telah memeriksa satu orang yang diduga terkait.

Misteri yang Menunggu Jawaban

Pihak kepolisian mengatakan kematian EY bukanlah bunuh diri, melainkan dibunuh oleh Bripda Waldi.

"Pintu depan tidak terkunci, tapi kemungkinan pelaku masuk lewat belakang.

Di perumahan ini sebenarnya ada aturan tamu wajib lapor, dan ada penjaga lingkungan setiap malam. 

Tapi malam itu tidak ada laporan tamu yang masuk, jadi pelaku kemungkinan menyelinap," tutur Madin.

Kini, penyelidikan terus berlangsung.

Di balik garis polisi, rumah EY tetap sunyi hanya meninggalkan bayangan seorang dosen muda yang hidupnya berakhir di kesepian malam.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJambi)

Tags:
JambiBripda WaldiErni Yuniatidosen
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved