Politik Viral
PAN Gigit Jari, Purbaya Tolak Gabung Partai Politik: Nggak Tertarik, Saya Cuma Mau Bekerja
Dapat tawaran dari PAN, Menteri Keuangan Purbaya menjawab pertanyaan soal peluang dirinya terjun ke dunia politik.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
TRIBUNTRENDS.COM - Langit siang di Istana Kepresidenan Jakarta terasa teduh, namun suasananya penuh dengan tanya dari awak media yang sudah menanti di halaman kompleks istana.
Dari dalam gedung, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa keluar dengan langkah cepat, mengenakan kemeja putih khas pejabat kabinet.
Senyum tipis terukir di wajahnya, tapi nada bicaranya tegas ketika menjawab pertanyaan yang mulai sering muncul belakangan ini soal peluang dirinya terjun ke dunia politik.
Baca juga: Babel Balik Menyerang Purbaya! Dana Rp 2,1 Triliun Ternyata Salah Input, Berujung Laporan Polisi
Elektabilitas Melonjak, Tapi Purbaya Tetap Dingin Menanggapi
Popularitas Purbaya terus menanjak. Survei terbaru dari IndexPolitica bahkan menempatkannya di peringkat pertama daftar tokoh potensial calon wakil presiden dengan elektabilitas 28,65 persen.
Angka itu melampaui beberapa nama besar seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (20,15 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (15,75 persen), hingga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (12,35 persen).
Namun, di tengah sorotan yang kian terang itu, Purbaya justru memilih langkah berbeda. Ia menepis semua isu politik yang mulai mengitari namanya.
Usai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/10/2025), Purbaya menegaskan sikapnya ketika ditanya wartawan soal kemungkinan dirinya bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Saya enggak tertarik politik. Saya mau kerja aja,” kata Purbaya singkat namun tegas, sembari melangkah menuju kendaraan dinasnya.
Nada suaranya datar, tapi jelas. Tidak ada ambisi politik, tidak ada manuver tersembunyi.
Ketika seorang jurnalis kembali mengulang pertanyaan terkait tingginya elektabilitas yang kini ia miliki, Purbaya justru menanggapinya dengan gaya khasnya yang santai namun tajam.
“Saya enggak tertarik politik, Mas,” ujarnya sambil tersenyum dan berkelakar ringan sebelum akhirnya masuk ke mobil dinasnya.
PAN Akui Elektabilitas Purbaya Tinggi, Tapi Tak Yakin Mau Terjun Politik
Dari sisi partai, sinyal ketertarikan datang justru bukan dari Purbaya, melainkan dari para politisi yang mulai melirik sosoknya.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Eddy Soeparno mengakui bahwa elektabilitas Menteri Keuangan itu memang cukup tinggi.
Meski begitu, ia juga realistis: tingginya popularitas belum tentu berarti kesediaan untuk berpolitik.
“Apakah kemudian Pak Purbaya itu menjadi salah satu calon besutan dari PAN untuk kita tarik ke PAN? Ya, belum tentu Pak Purbaya-nya juga mau,” kata Eddy kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Purbaya Dituding Asal Bicara, Muhidin Gubernur Kalsel Emosi soal Dana Triliunan: Koboi Salah Tembak!
Eddy menilai, Purbaya adalah sosok profesional sejati. Latar belakangnya yang kuat di bidang ekonomi dan keuangan membuatnya lebih nyaman bekerja di jalur birokrasi ketimbang politik praktis.
“Dia ini profesional di bidang keuangan yang sekarang masuk ke birokrasi untuk mengurusi perbendaharaan negara,” jelas Eddy.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa Purbaya berniat melangkah ke panggung politik, apalagi mengincar jabatan elektoral.
Popularitas Melejit di Tengah Kepuasan Publik yang Tinggi
Data survei IndexPolitica juga mencatat hal menarik: 83,5 persen masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam setahun terakhir.
Angka kepuasan publik yang tinggi itu diyakini ikut mendorong naiknya popularitas para pembantu presiden, termasuk Purbaya, yang selama ini dikenal berani, transparan, dan konsisten mengawal kebijakan fiskal.
Meski begitu, bagi Purbaya, popularitas bukanlah tujuan. Di balik gaya bicaranya yang lugas dan sesekali diselipi kelakar, tersimpan keteguhan seorang teknokrat yang lebih memilih kerja nyata ketimbang manuver politik.
Dan ketika ditanya apakah dirinya siap jika kelak “dipinang” oleh partai politik besar, ia hanya tersenyum dan menutup dengan kalimat yang kembali menggemakan ketegasannya: “Saya enggak tertarik politik. Saya mau kerja aja.”
***
(TribunTrends)
| Purbaya Blokir Rp 200 Triliun dari Konglomerat, Ekonomi Rakyat Jadi Prioritas, Penyaluran Harus Luas |
|
|---|
| Angka 8 Persen di Topi Purbaya Curi Perhatian, Jadi Simbol Ambisi Ekonomi Prabowo, Menkeu Terbebani? |
|
|---|
| Purbaya Jadi Kambing Hitam Soal Pemotongan Dana Daerah: Keputusan Sudah Ada Sebelum Saya Menjabat! |
|
|---|
| Babel Balik Menyerang Purbaya! Dana Rp 2,1 Triliun Ternyata Salah Input, Berujung Laporan Polisi |
|
|---|
| Transisi Pahit Pedagang Thrifting Gegara Kebijakan Purbaya: Sudah Sepi, Sekarang Makin Mati |
|
|---|