Breaking News:

5 Fakta Bahlil Lahadalia Dorong Campuran Etanol 10 Persen di BBM, Prabowo Setuju, Kapan Diterapkan?

Berikut ini 5 fakta wacana kebijakan campuran etanol 10 persen pada BBM, Bahlil Lahadalia sebut Presiden Prabowo Subianto sudah setuju.

Penulis: Amir M
Editor: Amir M
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
ETANOL 10 PERSEN - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (13/12/2024). 5 fakta pemerintah mewacanakan kebijakan campuran etanol 10 persen dalam BBM. 

Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” tambahnya.

Baca juga: Kegunaan Etanol dalam Base Fuel BBM Pertamina yang Bikin SPBU Swasta Kabur Ogah beli

Pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
ETANOL 10 PERSEN - Foto Ilustrasi SPBU Pertamina. 5 fakta pemerintah mewacanakan kebijakan campuran etanol 10 persen dalam BBM. (WARTA KOTA/YULIANTO)

Efek etanol tinggi dalam BBM

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pakar bahan bakar serta pelumas, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, menyebut jika bahan bakar etanol memang lebih ramah lingkungan karena emisi karbon yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil namun ada pula risiko dari penggunaan E10 dalam BBM.

Kadar etanol yang semakin tinggi dalam bahan bakar menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros, potensi kerusakan pada selang dan seal karet kendaraan, serta risiko korosi pada komponen mesin dan tangki.

Walaupun etanol dapat meningkatkan angka oktan dan mengurangi emisi gas buang berbahaya, konsentrasi etanol yang berlebihan juga mengurangi nilai energi bahan bakar dan dapat merusak mesin jika tidak disesuaikan dengan spesifikasi yang tepat. 

Kendaraan modern umumnya mampu menyesuaikan diri dengan kandungan etanol hingga 20 persen, namun kendaraan lama yang masih banyak beredar di Indonesia bisa mengalami masalah.

“Materialnya belum tentu compatible dengan etanol.

Misalnya, silnya, selang-selangnya, nanti jangan-jangan melar,” ujarnya.

Kondisi iklim Indonesia yang lembap juga memengaruhi performa bahan bakar etanol.

Etanol bersifat higroskopis, artinya mudah menarik uap air.

“Kadar airnya di dalam bahan bakar itu, karena penjualannya mungkin yang lambat, akan naik terus.

Jadi, kalau dasar airnya itu sampai lebih dari 1 persen, muncul air bebas. Air yang mengendap di dasar tangki,” ujar Tri dikutip dari KOMPAS.com, Rabu (8/10/2025).

“Kalau ada air bebas, etanol itu lebih suka bereaksi dengan air.

Jadi, etanolnya ikut turun. 

Kalau etanolnya ikut turun, berarti RON-nya akan turun,” jelasnya.

(TRIBUNTRENDS.com/ Amr)

Halaman 3 dari 3
Tags:
Bahlil LahadaliaetanolBBMPrabowo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved