Kecelakaan Maut Probolinggo
Kecelakaan Maut Nakes di Probolinggo, 8 Orang Meninggal, Ini Pengakuan Sopir, Rem Jadi Penyebab
Innalillahi terjadi kecelakaan maut di Probolinggo yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, pengakuan sopir mengeluhkan rem
Editor: Nafis Abdulhakim
Meski demikian, Albahri menegaskan bahwa kondisi bus baik-baik saja sebelum memasuki wilayah Jatian.
"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian masih aman, tidak ada apa-apa, tiba-tiba ngeblong dan angin langsung habis," ungkapnya.
Olah TKP
Setelah kecelakaan, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim bersama Satlantas Polres Probolinggo melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi.
Proses olah TKP menggunakan alat 3D Scanner untuk merekonstruksi kronologi kecelakaan.
Selama pemeriksaan, arus lalu lintas dari arah Bromo maupun sebaliknya sempat dihentikan.
"Ada 10 titik lokasi yang di-scan menggunakan alat ini untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian, serta untuk mengetahui penyebab pasti," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah.
Menurut Septa, hasil analisis olah TKP akan diketahui dalam waktu tiga hari.
"Karena tidak banyak melibatkan kendaraan lain, jika tidak ada halangan, hasil dari olah TKP ini bisa keluar dalam waktu tiga hari ke depan," ucap Septa.
Bus yang mengalami kecelakaan diketahui membawa rombongan wisata dari RS Bina Sehat Jember.
Rombongan terdiri dari 52 pegawai dan keluarga yang baru saja melakukan perjalanan wisata di kawasan Gunung Bromo.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan akibat rem blong di jalur rawan Probolinggo–Bromo.
Polisi masih mendalami penyebab utama kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi teknis kendaraan dan keterangan sopir.
(TribunTrends.com/Wartakota/Disempurnakan dengan bantuan AI)