Selebrita
Pengalaman Pahit Ivan Gunawan saat Jualan Sabun Mandi Sultan Rp400 Ribu di TikTok, Sepi Pembeli
Cerita pahit dari Ivan Gunawan saat berjualan sabun mandi sultan seharga Rp 400 ribu di TikTok, pembelinya tidak ada namun komentarnya penuh.
Editor: Sinta Darmastri
Fokus netizen ternyata bukan pada niat membeli, melainkan pada hal-hal yang berlawanan dengan citra premium produknya.
“Suatu hari gue coba live di TikTok. Rame komen. Nanya diskon. Gue bilang sabun gue gak ada diskonnya,” ucap Ivan sambil menirukan ekspresi bingung saat itu.
Baca juga: Tagih Bantuan Ivan Gunawan Rp200 Juta, Oma Nino Nenek Asal Palembang Akhirnya Dapat Jawaban Igun
Pertanyaan kritis lain yang muncul adalah seputar keunggulan produk dengan harga yang setara barang mewah tersebut.
Ivan Gunawan menjawabnya dengan jujur, menekankan bahwa nilai utama sabunnya adalah pada kualitas sensory dan daya tahannya, bukan pada klaim keunggulan fungsional yang luar biasa.
"Terus ada yang nanya keunggulannya apa sabun seharga Rp 400 Ribu. Gue bilang gak ada keunggulan gimana-gimana. Wanginya enak aja dan tahan lama," tambahnya.
Meskipun siaran langsung tersebut dipenuhi interaksi yang intens, fakta mencengangkan terjadi, tidak ada satu pun penonton yang melakukan pembelian.
Netizen memang sibuk memberikan aneka saran, mulai dari ide diskon, strategi pemasaran, hingga konsep promosi yang menarik.
Sayangnya, semua usulan itu hanya berhenti di kolom komentar tanpa menghasilkan transaksi nyata.
Baca juga: Ivan Gunawan Syok Dengar Kenakalan Habib Jafar, dari Nimpukin Gereja hingga Usilin Warga Tionghoa
Mengakui Perbedaan Target Pasar
Pengalaman tersebut membuat Ivan Gunawan mengambil keputusan tegas dan sebuah kesimpulan penting mengenai strategi pemasaran.
“Netizen ngasih saran ini itu tapi gak ada yang beli. Gue pusing, habis itu gue gak mau live TikTok lagi. Marketnya beda,” tambah Ivan.
Ia mengakui bahwa insiden ini telah membuka matanya lebar-lebar tentang karakteristik unik dari setiap platform.
Produk premium dan eksklusif seperti sabunnya ternyata membutuhkan lingkungan pemasaran yang tepat yaitu butik offline yang memang menjadi sasaran konsumen pencari barang mewah.
Lingkungan live commerce, lanjutnya, cenderung lebih identik dengan perburuan diskon besar dan harga yang lebih ekonomis.
Kisah sabun Rp 400 ribu ini menjadi pelajaran berharga bagi Igun, menegaskan bahwa penempatan produk harus selaras dengan karakter dan daya beli audiens yang menjadi target.
(TribunTrends.com/TribunJateng.com)
Sumber: Tribun Jateng
| Demi Anak, Kisah Haru Mantan Istri Fahmi Bo Rela Merawat Sang Aktor, Kabarnya Mereka Segera Rujuk |
|
|---|
| Kemenangan Penuh Haru Sheila Dara Aisha di FFI 2025, Terima Piala Citra Disaksikan Vidi Aldiano |
|
|---|
| Deddy Corbuzier Akui Sudah Resmi Cerai dari Sabrina Chairunnisa Jauh Sebelum Andre Taulany & Tasya |
|
|---|
| Setelah Batal Nikah karena Selingkuh, DJ Bravy Tertangkap Kamera Main Bareng Anak Erika Carlina |
|
|---|
| Air Mata & Janji Setia Beby Prisillia yang Merindukan Onadio Leonardo, 3 Minggu Jalani Rehabilitasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/igun-dan-sabun.jpg)