Selebrita
Pengalaman Pahit Ivan Gunawan saat Jualan Sabun Mandi Sultan Rp400 Ribu di TikTok, Sepi Pembeli
Cerita pahit dari Ivan Gunawan saat berjualan sabun mandi sultan seharga Rp 400 ribu di TikTok, pembelinya tidak ada namun komentarnya penuh.
Editor: Sinta Darmastri
Ringkasan Berita:
- Cerita pengalaman Ivan Gunawan jualan sabun mandi di TikTok
- Tidak ada yang beli namun komentar banyak
- Sabun mandi yang dijual tersebut seharga Rp400 ribu per botol.
TRIBUNTRENDS.COM - Desainer sekaligus presenter ternama, Ivan Gunawan (Igun), membagikan sebuah pengalaman unik yang menguji strategi bisnisnya.
Kisah ini berputar pada produk sabun mandi premium miliknya yang dibanderol seharga fantastis, Rp 400 ribu per buah.
Dalam sebuah tayangan yang dirilis di kanal YouTube Comic8 pada Rabu, 19 November 2025, Igun secara terbuka menceritakan bagaimana ia mencoba membawa produk eksklusif tersebut ke ranah live selling TikTok, dan hasil yang didapat sungguh di luar dugaan.
Eksklusivitas Butik vs. Pasar Live Commerce
Ivan Gunawan memulai ceritanya dengan menjelaskan filosofi di balik harga produknya yang premium.
Sabun mandi mewah seharga Rp 400 ribu itu, tegasnya, memang dirancang khusus untuk ditempatkan di butik pribadinya yang berlokasi di Plaza Indonesia.
Produk tersebut tidak dibuat secara sembarangan ia memastikan sabun itu memenuhi standar kualitas tertinggi, lengkap dengan aroma dan bahan baku pilihan pribadinya.
Wajar saja, harga yang dipatok pun jauh melampaui produk sabun mandi yang beredar di pasaran. Ia membuka kisah tersebut dengan pengakuan.
“Gue bikin sabun mandi Rp 400 ribu buat ditaruh di butik gue di Plaza Indonesia,” ujar Ivan membuka ceritanya.
Namun, rasa ingin tahu memicu Igun untuk menjajaki arena penjualan lain.
Mengikuti tren yang sedang booming, di mana banyak pebisnis dan kreator sukses mendongkrak penjualan lewat live selling, Ivan Gunawan pun memutuskan untuk menggelar siaran langsung di TikTok.
Ia berharap para pengikutnya akan memberikan respons positif terhadap produk andalannya ini.
Baca juga: Kisah Sedekah Subuh Ivan Gunawan, Siapkan 200 Porsi Makanan Gratis Setiap Hari, Total Rp4 Juta
Keramaian yang Berakhir Kecewa
Keputusannya untuk live di TikTok ternyata langsung disambut antusias. Siaran langsungnya segera diramaikan oleh banyak penonton.
Kolom komentar pun bergerak sangat cepat, dipenuhi beragam reaksi dan pertanyaan dari para netizen.
Namun, alih-alih meraup keuntungan, Igun justru dihadapkan pada situasi yang membuatnya geleng-geleng kepala.
Fokus netizen ternyata bukan pada niat membeli, melainkan pada hal-hal yang berlawanan dengan citra premium produknya.
“Suatu hari gue coba live di TikTok. Rame komen. Nanya diskon. Gue bilang sabun gue gak ada diskonnya,” ucap Ivan sambil menirukan ekspresi bingung saat itu.
Baca juga: Tagih Bantuan Ivan Gunawan Rp200 Juta, Oma Nino Nenek Asal Palembang Akhirnya Dapat Jawaban Igun
Pertanyaan kritis lain yang muncul adalah seputar keunggulan produk dengan harga yang setara barang mewah tersebut.
Ivan Gunawan menjawabnya dengan jujur, menekankan bahwa nilai utama sabunnya adalah pada kualitas sensory dan daya tahannya, bukan pada klaim keunggulan fungsional yang luar biasa.
"Terus ada yang nanya keunggulannya apa sabun seharga Rp 400 Ribu. Gue bilang gak ada keunggulan gimana-gimana. Wanginya enak aja dan tahan lama," tambahnya.
Meskipun siaran langsung tersebut dipenuhi interaksi yang intens, fakta mencengangkan terjadi, tidak ada satu pun penonton yang melakukan pembelian.
Netizen memang sibuk memberikan aneka saran, mulai dari ide diskon, strategi pemasaran, hingga konsep promosi yang menarik.
Sayangnya, semua usulan itu hanya berhenti di kolom komentar tanpa menghasilkan transaksi nyata.
Baca juga: Ivan Gunawan Syok Dengar Kenakalan Habib Jafar, dari Nimpukin Gereja hingga Usilin Warga Tionghoa
Mengakui Perbedaan Target Pasar
Pengalaman tersebut membuat Ivan Gunawan mengambil keputusan tegas dan sebuah kesimpulan penting mengenai strategi pemasaran.
“Netizen ngasih saran ini itu tapi gak ada yang beli. Gue pusing, habis itu gue gak mau live TikTok lagi. Marketnya beda,” tambah Ivan.
Ia mengakui bahwa insiden ini telah membuka matanya lebar-lebar tentang karakteristik unik dari setiap platform.
Produk premium dan eksklusif seperti sabunnya ternyata membutuhkan lingkungan pemasaran yang tepat yaitu butik offline yang memang menjadi sasaran konsumen pencari barang mewah.
Lingkungan live commerce, lanjutnya, cenderung lebih identik dengan perburuan diskon besar dan harga yang lebih ekonomis.
Kisah sabun Rp 400 ribu ini menjadi pelajaran berharga bagi Igun, menegaskan bahwa penempatan produk harus selaras dengan karakter dan daya beli audiens yang menjadi target.
(TribunTrends.com/TribunJateng.com)
Sumber: Tribun Jateng
| Demi Anak, Kisah Haru Mantan Istri Fahmi Bo Rela Merawat Sang Aktor, Kabarnya Mereka Segera Rujuk |
|
|---|
| Kemenangan Penuh Haru Sheila Dara Aisha di FFI 2025, Terima Piala Citra Disaksikan Vidi Aldiano |
|
|---|
| Deddy Corbuzier Akui Sudah Resmi Cerai dari Sabrina Chairunnisa Jauh Sebelum Andre Taulany & Tasya |
|
|---|
| Setelah Batal Nikah karena Selingkuh, DJ Bravy Tertangkap Kamera Main Bareng Anak Erika Carlina |
|
|---|
| Air Mata & Janji Setia Beby Prisillia yang Merindukan Onadio Leonardo, 3 Minggu Jalani Rehabilitasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/igun-dan-sabun.jpg)