Sosok Nessie Judge, YouTuber Kondang yang 'Dirujak' Netizen Jepang dan Kontroversi Sensitif

Insiden Junko Furuta bukanlah kali pertama Nessie menghadapi kecaman publik. 

Pada Agustus 2022, ia sempat menjadi sasaran kritik dari The Jakmania (penggemar klub sepak bola Persija). 

Hal ini terjadi setelah videonya yang berjudul “Suporter Bola Paling Rusuh dan Anarkis Di Dunia!!!" memasukkan nama Jakmania.

Menanggapi hal itu, Nessie sempat memberikan klarifikasi bahwa video tersebut diunggah oleh timnya tanpa persetujuan dan tidak sesuai dengan keinginannya, sementara banyak Jakmania merasa cerita yang disajikan tidak sesuai fakta.

Baca juga: YouTuber Nessie Judge Menikah, Sosok Suaminya Curi Perhatian, Profesi Mentereng, Intip Profilnya

Tanggapan dan Permintaan Maaf Nessie Judge

Menyadari polemik yang membesar, Nessie Judge segera mengambil langkah cepat dengan menyampaikan permintaan maaf resmi melalui media sosialnya. Ia juga memberikan penjelasan mengenai motif di balik pajangan foto Junko Furuta tersebut.

Nessie berargumen bahwa pajangan itu bukan sekadar dekorasi seram biasa. Ia mengklaimnya sebagai bentuk penghormatan dan referensi terhadap segmen unggulan di kanalnya;

"Untuk para penonton baru yang mungkin bertanya-tanya: latar yang kalian lihat itu bukan dekorasi Halloween atau semata-mata untuk tujuan estetika. Tampilan ini adalah bentuk penghormatan dan referensi terhadap semua segmen #NERROR kami. Penyertaan kasus yang paling banyak diminta dalam sejarah #NERROR merupakan bentuk penghormatan terhadap sebuah kasus yang belum mendapatkan keadilan dan tidak boleh dilupakan," tulis Nessie Judge.

Ia melanjutkan dengan mengakui kesalahannya dan janji untuk merefleksi diri:

"Kemarin, setelah saya menyadari seluruh masalah yang ada, saya langsung menghapus semuanya dan duduk bersama tim saya untuk merenungkan tindakan kami. Meskipun ini tentu saja tidak menghapus apa yang telah terjadi, ketahuilah bahwa kami belajar dari kesalahan kami dan berkomitmen untuk mengubah proses kami," lanjutnya.

Nessie mengakhiri permohonan maafnya dengan pernyataan penyesalan yang mendalam kepada semua pihak yang merasa tersakiti;

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, pemirsa dan kolaborator kami, dan semua orang. Meskipun kami tidak pernah berniat untuk menyakiti, saya mengerti bahwa dampak dari tindakan kami jauh lebih penting. Terima kasih telah mengingatkan kami dan meminta pertanggungjawaban kami," tutup Nessie Judge.

Kontroversi ini menjadi pengingat penting bagi para kreator konten, terutama yang mengangkat topik sensitif, bahwa niat baik tidak selalu sejalan dengan dampak yang diterima publik.

(TribunTrends.com/Grid.ID)