Selebrita
Curhatan Ammar Zoni dari Balik Tembok Nusakambangan: Saya Gak Nyaman, Tapi Harus Jalani
Terungkap kondisi batin Ammar Zoni yang kini hidup di Lembaga Pemasyarakatan Super Maximum Security Nusakambangan.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Ammar Zoni merasa tidak nyaman di Lapas Nusakambangan
- Kasus baru peredaran narkoba di dalam rutan
- Jaringan dan modus operandi terungkap
TRIBUNTRENDS.COM - Pagi itu, Kamis (23/10/2025), layar ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menampilkan sosok yang pernah begitu akrab di layar kaca.
Ia bukan lagi aktor pemeran utama dalam sinetron populer, melainkan seorang terdakwa kasus narkotika Ammar Zoni.
Dalam sidang pembacaan dakwaan yang digelar secara daring, Ammar tampak lebih tenang dari sebelumnya, namun tatapannya menyimpan lelah yang sulit disembunyikan.
Sebelum sidang dimulai pukul 10.20 WIB, Jon Mathias, kuasa hukum Ammar, sempat menyapa kliennya.
Percakapan itu singkat, tapi cukup untuk mengungkap kondisi batin seorang mantan selebritas yang kini hidup di Lembaga Pemasyarakatan Super Maximum Security Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
“Sehat,” jawab Ammar Zoni singkat saat Jon menanyakan kesehatannya.
Baca juga: Ammar Zoni Dijadwalkan Akan Jalani Sidang Perdana Kamis 23 Oktober, Kasus Narkoba yang Menjeratnya
Namun ketika ditanya soal kenyamanan di balik jeruji lapas yang dikenal sebagai ‘Alcatraz-nya Indonesia’ itu, Ammar tak mampu menahan kejujurannya.
“Waduh, nggak (nyaman) lah,” ujar dia, disambut keheningan singkat di ruang sidang virtual itu.
Kalimatnya sederhana, tapi terasa berat.
Seolah menggambarkan beban hidup yang kini harus ia jalani jauh dari sorotan lampu kamera, terisolasi di pulau yang dihuni para narapidana berisiko tinggi.
Dari Rutan Salemba ke Nusakambangan: Langkah Cepat Aparat
Pemindahan Ammar ke Nusakambangan bukan tanpa alasan.
Sebelumnya, ia tertangkap tangan diduga mengedarkan narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat.
Aksinya tercium petugas setelah gerak-geriknya dinilai mencurigakan.
Dari hasil penyelidikan, Ammar Zoni tidak bertindak sendirian. Ia diduga terlibat bersama lima orang lainnya A, AP, AM alias KA, ACM, dan MR.
Lebih mengejutkan lagi, kelompok ini disebut menggunakan aplikasi komunikasi terenkripsi bernama Zangi untuk menjalankan bisnis gelap mereka di balik tembok rutan.
Barang haram itu diduga berasal dari seseorang yang berada di luar Rutan Kelas I Salemba.
Kasus ini pun semakin rumit karena terkait dengan peredaran narkoba internal, di tempat yang seharusnya menjadi ruang rehabilitasi bagi pelaku kejahatan serupa.
Kini, Ammar tengah menjalani hukuman empat tahun penjara, setelah jaksa mengajukan banding atas putusan sebelumnya.
Ia dan lima tahanan lainnya dari Jakarta kemudian dipindahkan ke Nusakambangan, tempat dengan tingkat pengamanan tertinggi di negeri ini.
Baca juga: Hotman Paris Akui Terima Permintaan Tolong Ammar Zoni, Tapi Belum Siap Ambil Sikap, Kenapa?
“Gudang” di Balik Jeruji
Dalam pengungkapan kasus ini, peran Ammar Zoni bukan sebagai pengedar langsung, tetapi sebagai penampung atau “gudang” yang menyimpan narkoba yang dikirim dari luar.
Setelah barang diterima, ia menyerahkannya kepada lima tahanan lain untuk diedarkan ke dalam rutan.
“Ammar ini perannya sebagai gudang. Berdasarkan pengakuan tersangka lain, dia yang menyimpan barang dari luar,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih, Iptu Mulyadi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/10/2025).
Walau tidak turun langsung ke lapangan, peran itu dianggap berisiko tinggi karena dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan, tempat yang seharusnya steril dari peredaran narkotika.
Jaringan Gelap yang Lebih Luas
Penyelidikan polisi juga menyingkap rantai panjang distribusi barang haram tersebut.
Disebutkan, narkoba itu dikirim oleh seorang bernama Andre, yang kini berstatus buron (DPO).
Penyaluran dilakukan melalui kurir bernama Asep, yang sudah ditangkap bersama lima tersangka lainnya.
“DPO kami satu orang atas nama Andre. Komunikasinya lewat aplikasi Zangi,” jelas Mulyadi, menggambarkan pola komunikasi yang rapi dan sulit dilacak.
Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa peredaran narkoba di dalam penjara kini beroperasi layaknya jaringan profesional, dengan peran terstruktur mulai dari pemasok, penghubung, hingga pengedar.
Pemindahan Ammar ke Lapas Nusakambangan pun disebut sebagai langkah tegas untuk melindungi Rutan Salemba dari infiltrasi jaringan narkoba internal.
Baca juga: Hari-Hari Ammar Zoni di Sel Sempit Nusakambangan, Hanya Boleh Keluar Sel 1 Jam dalam Sehari
Dari Cahaya Gemerlap ke Sunyi Nusakambangan
Bagi publik, nama Ammar Zoni dulu identik dengan dunia hiburan seorang aktor tampan dengan karier menjulang dan popularitas meluas.
Namun kini, narasi hidupnya berubah menjadi kisah muram tentang kejatuhan akibat narkoba, dan perjuangan mencari arti hidup di balik jeruji baja.
Nusakambangan, yang dikenal sebagai tempat bagi para narapidana kelas berat, menjadi panggung baru bagi perjalanan hidup Ammar.
Tempat di mana cahaya kamera digantikan oleh sorot lampu sel, dan tepuk tangan penonton berganti dengan suara rantai besi yang bergesek setiap pagi.
“Waduh, Nggak Nyaman Lah” — Sebuah Kalimat, Seribu Arti
Kalimat sederhana yang diucapkan Ammar Zoni dari balik layar sidang daring itu kini menggema di telinga banyak orang.
Bukan hanya keluhan fisik tentang kerasnya hidup di lapas super maksimum, tetapi juga mungkin penyesalan dan kesadaran mendalam atas jalan hidup yang ia tempuh.
Dari seorang bintang layar kaca menjadi narapidana berisiko tinggi di Nusakambangan perjalanan Ammar adalah potret gelap dari bahaya narkotika dan jebakan gaya hidup yang salah arah.
Dan meski hukum telah menempatkannya di pulau pengasingan, suara lirihnya “Waduh, nggak nyaman lah” menjadi cermin getir tentang harga mahal dari setiap kesalahan yang tak terkendali.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel ini diolah dari Kompas)
| Jule Akhirnya Buka Suara Soal Isu Selingkuh Tapi Bukan ke Publik, Justru Disemprot Teman Sendiri |
|
|---|
| Isu Gaji Karyawan dan Keheningan di Tengah Kabar Perceraian Raisa dan Hamish Daud, Soal Ekonomi? |
|
|---|
| Suasana Tenang Warung Jukut Goreng Epy Kusnandar Pascaviral Dugaan Pungli, Pilih Bungkam? |
|
|---|
| Sidang Hari Ini: Babak Balasan Nikita Mirzani dalam Kasus Pemerasan dan TPPU |
|
|---|
| Ini Kisah Bulan Madu dan Kehidupan Baru Amanda Manopo dan Kenny Austin, Tak Menunda Momongan |
|
|---|