Ia juga menambahkan bahwa motor yang dikendarai korban tidak sesuai standar pabrik, seperti menggunakan knalpot brong, ban cacing, dan tanpa lampu utama, menyerupai spek drag race.
Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Cimalaka Sumedang, Dua Pelajar SMK Tewas Usai Tabrakan dengan Truk
Upaya Internal dan Respons Kepolisian
Sebagai bentuk pertanggungjawaban awal, Polda Banten telah menetapkan Bripda MA ke tempat khusus atau Patsus untuk pemeriksaan disiplin dan kode etik.
Pihaknya juga melakukan pendekatan kepada keluarga korban secara persuasif.
“Kami melakukan proses penegakan hukum secara transparan dan obyektif terhadap Bripda MA baik peraturan disiplin ataupun kode etik, serta menepatkan ditempat khusus atau Patsus terhadap personel tersebut,” ujar Murwoto.
Namun demikian, reaksi dari keluarga korban menunjukkan ketidakpuasan terhadap langkah-langkah tersebut.
Pihak Keluarga Menolak Bingkisan dari Polisi
Handy, paman korban, mengungkapkan bahwa hingga Rabu (27/8/2025), kondisi VAC masih kritis di ruang ICU tanpa tanda-tanda sadar.
“Tadi pagi masih kritis belum ada respon sama sekali belum sadar masih seperti yang awal di ruang ICU,” kata Handy.
“Cuma untuk luka-luka yang di luar badan sudah agak kering.”
Menurutnya, pihak kepolisian sempat mengirimkan bingkisan ke RSUD tempat VAC dirawat.
Namun keluarga menolak pemberian itu karena khawatir akan dianggap sebagai bentuk “kompensasi” atas tindakan Bripda MA.
“Kalau bingkisan ini untuk meringankan pelaku, kita tidak bisa terima, mending diambil lagi,” tutur Handy.
Ayah Korban: “Anak Saya Bukan Kriminal, Kenapa Diperlakukan Seperti Itu?”
Benny Permadi, ayah VAC, membeberkan kronologi versi keluarga.