Ia bahkan menyebut akan menghadirkan massa dalam jumlah besar sekitar 50 ribu orang, guna menekan DPRD Kabupaten Pati agar segera menuntaskan pembahasan Pansus Hak Angket terkait pemakzulan Sudewo.
Perubahan sikap Husein dalam waktu singkat inilah yang kini menuai kecurigaan publik. Banyak yang mempertanyakan integritasnya, terlebih setelah video dirinya melihat-lihat motor baru beredar luas di dunia maya.
Tuduhan Suap
Perubahan sikap Ahmad Husein tak pelak menimbulkan spekulasi liar.
Publik menudingnya telah menerima suap atau imbalan tertentu dari pihak bupati. Menanggapi hal itu, Husein memilih santai.
“Biarin saja, besok kelihatan (apakah saya disuap atau tidak). Wong omahku yo elek wae kok (rumahku juga jelek-jelek saja kok),” ucapnya.
Baca juga: Koordinator Demo Pati Cuek Dituding Terima Suap dari Sudewo, Ahmad Husein Singgung Soal Rumah
Dengan keputusan ini, dinamika politik di Pati kian menarik untuk diikuti.
Publik kini menanti apakah gerakan masyarakat tetap berlanjut tanpa Husein, atau justru meredup setelah inisiator utamanya memilih berdamai dengan Bupati Sudewo.
AMPB Akan Dilegalkan
Meski mundur dari aksi jalanan, Husein berencana mengurus legalitas nama AMPB agar dapat menjadi organisasi resmi.
Namun, ia memastikan bahwa dirinya tidak lagi ikut campur dengan gerakan yang kini masih berjalan.
Reaksi dari Rekan AMPB
Sementara itu, dua koordinator lain di AMPB, yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok, menegaskan bahwa mereka tetap konsisten memperjuangkan pemakzulan Bupati Sudewo.
“Bahwa AMPB bukan suatu organisasi, melainkan kumpulan pejuang yang sifatnya kolektif, tidak bertumpu pada satu tokoh atau satu orang saja.
Jika Mas Husein menyatakan keluar dari kelompok kami, sudah tidak satu gerbong perjuangan lagi, kami hormati,” kata Teguh.