Kisah pertemuan terakhir ini menjadi saksi bisu kekuatan dua perempuan yang bertarung melawan penyakit yang sama.
Nunung sendiri sempat didiagnosis kanker payudara pada 2023.
Ia menjalani berbagai pengobatan, termasuk kemoterapi, dan akhirnya dinyatakan sembuh.
Itulah sebabnya momen bersama Mpok Alpa terasa sangat emosional bagi dirinya, bukan hanya sebagai rekan kerja, tetapi sebagai sesama pejuang yang mengerti betul beratnya proses tersebut.
Saat kabar duka datang di Jumat pagi (15/8/2025) pukul 09.30 WIB, Nunung mengaku sangat terpukul.
Ia bahkan segera meninggalkan kampung halamannya untuk kembali ke Jakarta demi memberikan penghormatan terakhir.
“Ya aku sedih banget. Baru tadi subuh aku berangkat ke Jakarta setelah dapat kabar. Rasanya masih nggak percaya,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Jejak Cinta Seorang Ibu
Mpok Alpa menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker payudara yang telah menyebar.
Di tengah perjuangan hidup dan sakitnya, ia tetap berusaha menjalani kehamilan dengan penuh optimisme.
Hal ini menjadi bukti nyata kasih sayang dan keberanian seorang ibu.
Ia meninggalkan seorang suami yang setia mendampingi, dan empat anak yang menjadi saksi kekuatan dan cinta tanpa syarat dari sang ibu.
Kepergian Mpok Alpa tak hanya meninggalkan duka, tetapi juga menginspirasi banyak orang akan makna ketegaran dalam menghadapi cobaan hidup.
Bagi Nunung, persahabatan mereka mungkin telah terputus di dunia, namun kenangan dan kekuatan yang mereka bagi akan terus hidup.
(TribunTrends.com/ Tribunnews.com/ Fauzi Nur Alamsyah/ Disempurnakan dengan bantuan AI)