"Misalnya ada kritikan, usulan, saran atas kegiatan atau kebijakan pemerintah, apakah itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, silakan. Ada salurannya," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat bisa menyuarakan pendapat melalui aksi damai.
"Bisa kemudian ada aduan, bisa juga dengan menggunakan saluran demokrasi ke lapangan yaitu demo. Monggo bisa dimanfaatkan," ujar Hamenang.
Namun ia berharap, jangan sampai ekspresi tersebut malah menyalahi nilai-nilai yang telah diperjuangkan para pahlawan.
"Jangan sampai kemudian kita memasang bendera lain yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah," tandasnya.
Di akhir pernyataannya, Hamenang menekankan kembali pentingnya menghormati darah dan nyawa yang telah dikorbankan demi kemerdekaan.
"Mereka sudah berdarah-darah, bertumpah darah, kemudian sampai ada yang meninggal dan segala macam," katanya lirih.
"Jangan sampai kemudian kita justru membuat hal-hal yang dilihat kurang baik," pungkasnya, memberi penekanan agar Agustus tetap menjadi bulan Merah Putih, bukan simbol lain. (*)