Sebelum masuk ke kasus spesifik, prinsip dasar saya dalam mengembangkan aktivitas CASEL adalah:
- Integrasi, Bukan Tambahan: Keterampilan sosial-emosional (KSE) tidak diajarkan sebagai mata pelajaran terpisah, melainkan disisipkan dalam setiap aktivitas belajar, baik mata pelajaran inti maupun kegiatan non-akademik.
- Explicit Instruction (Pengajaran Eksplisit): Meskipun terintegrasi, KSE tertentu perlu diajarkan secara eksplisit melalui diskusi, permainan peran, atau latihan.
- Modeling (Teladan): Guru sendiri harus menjadi contoh dalam menerapkan KSE (misalnya, menunjukkan manajemen diri saat frustrasi, berempati pada siswa).
- Practice and Feedback (Latihan dan Umpan Balik): Siswa perlu kesempatan untuk mempraktikkan KSE dan menerima umpan balik yang konstruktif.
- Safe and Supportive Environment (Lingkungan Aman dan Suportif): Kelas harus menjadi tempat di mana siswa merasa aman untuk mengekspresikan diri dan membuat kesalahan.
Baca juga: Gambaran Penerapan CASEL dalam PSE di Kelas Seperti Apa? Kunci Jawaban Modul 2 PSE Topik 1 PPG
Menerapkan CASEL dalam Kasus Tertentu
Di kelas saya, ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku impulsif (sering menyela, terburu-buru dalam tugas tanpa membaca instruksi), dan ada juga kelompok siswa lain yang terlihat kurang percaya diri untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok, meskipun mereka sebenarnya memahami materi. Konflik kecil juga sering terjadi saat kerja kelompok.
Berdasarkan kasus ini, saya akan fokus pada pengembangan keterampilan:
- Manajemen Diri (untuk impulsivitas)
- Kesadaran Diri (untuk kepercayaan diri)
- Keterampilan Berhubungan (untuk konflik kelompok dan partisipasi)
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (untuk perilaku impulsif dan konflik)
Berikut contoh pengembangan aktivitasnya:
1. Aktivitas untuk Mengatasi Impulsivitas (Manajemen Diri & Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab):
Nama Aktivitas: "Detektif Instruksi dan Si Lampu Lalu Lintas"
Deskripsi:
Sebelum memberikan tugas tertulis atau proyek, saya akan secara eksplisit mengajarkan strategi "STOP dan PIKIRKAN": Stop (berhenti sejenak), Tarik napas, Observasi (baca instruksi dengan cermat), Pilih tindakan terbaik.
Saya akan membuat checklist instruksi sederhana yang harus "dideteksi" dan dicentang siswa sebelum memulai tugas.
Saat diskusi atau tanya jawab, saya akan memperkenalkan "Lampu Lalu Lintas Bicara" (kartu merah/kuning/hijau). Siswa dengan kartu merah harus menahan diri dan mendengarkan. Kartu kuning berarti bersiap-siap untuk berbicara, dan hijau berarti boleh berbicara. Ini memberikan isyarat visual dan waktu berpikir sebelum merespons.
Penguatan CASEL:
- Manajemen Diri: Latihan menahan diri, mengendalikan impuls untuk merespons atau bertindak terburu-buru.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: Membiasakan siswa membaca instruksi dan mempertimbangkan langkah sebelum bertindak.
2. Aktivitas untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Partisipasi (Kesadaran Diri & Keterampilan Berhubungan):
Nama Aktivitas: "Lingkaran Kekuatan Saya" dan "Diskusi Berpasangan Senyap"
Deskripsi: