TRIBUNTRENDS.COM - Pertanyaan ini diberikan kepada bapak/ibu guru setelah menyelesaikan Latihan Pemahaman Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) pada Topik 2 mengenai Makna, Urgensi, dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai, khususnya pada materi "Komitmen Saya untuk Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran" di Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
Kunci jawaban yang disajikan dalam artikel ini ditujukan bagi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 dan dapat dijadikan panduan untuk membantu dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Cerita Reflektif Modul 3 Topik 2 PPG 2025:
Setelah mempelajari topik ini, Apa yang menjadi komitmen Bapak/Ibu dalam menerapkan pendidikan nilai dalam kehidupan pribadi dan kegiatan pembelajaran?
Baca juga: Jawaban: Menelaah Infografis Mengenai Pancasila Sebagai Landasan Filosofi Pendidikan Nasional
Kunci Jawaban:
Setelah mempelajari Modul 3 Topik 2 tentang pendidikan nilai, saya semakin menyadari bahwa guru tidak hanya bertugas mentransfer pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai teladan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan karakter kepada peserta didik. Pendidikan nilai bukanlah materi yang berdiri sendiri, melainkan harus diintegrasikan secara holistik dalam setiap proses pembelajaran dan interaksi sehari-hari.
Saya menyadari bahwa perubahan yang saya inginkan pada siswa harus saya mulai dari diri sendiri. Oleh karena itu, komitmen saya yang pertama adalah menjadi pribadi yang konsisten menunjukkan sikap jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas. Nilai-nilai ini akan saya tunjukkan dalam tindakan nyata, seperti tepat waktu, menepati janji kepada siswa, dan bersikap adil kepada semua.
Komitmen kedua saya adalah mengintegrasikan pendidikan nilai dalam kegiatan pembelajaran, tidak hanya melalui materi, tetapi juga lewat pendekatan, strategi, dan interaksi. Saya akan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman, serta memfasilitasi diskusi reflektif yang mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Selain itu, saya juga berkomitmen untuk membangun relasi yang positif dengan siswa, dengan pendekatan yang humanis dan penuh empati. Saya percaya bahwa pendidikan nilai paling efektif ditanamkan melalui keteladanan, dialog, dan pembiasaan, bukan sekadar ceramah.
Melalui pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa peran guru dalam membentuk karakter peserta didik sangat penting bagi masa depan bangsa. Maka, saya berkomitmen untuk terus belajar, merefleksi, dan memperbaiki diri agar bisa menjadi guru yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam nilai dan sikap.
Kunci Jawaban Alternatif:
Setelah mempelajari materi pada topik ini, saya menyadari bahwa pendidikan nilai merupakan inti dari proses pendidikan itu sendiri. Pengetahuan tanpa nilai dapat menghasilkan pribadi yang cerdas, namun belum tentu bijak dalam bertindak. Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk lebih menekankan pendidikan nilai, baik dalam kehidupan pribadi saya maupun dalam praktik pembelajaran di kelas.
Dalam kehidupan pribadi, saya berkomitmen untuk lebih sadar dalam bersikap dan bertindak sebagai seorang teladan, baik bagi peserta didik, rekan sejawat, maupun masyarakat sekitar. Saya menyadari bahwa keteladanan adalah bentuk pendidikan nilai yang paling efektif, maka saya akan terus mengembangkan diri agar bisa konsisten dalam menunjukkan sikap-sikap positif seperti integritas, kepedulian, dan rendah hati.
Dalam kegiatan pembelajaran, saya berkomitmen untuk menerapkan pendidikan nilai secara kontekstual, yaitu mengaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai kehidupan yang relevan dan bermakna bagi peserta didik. Saya ingin menciptakan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pencapaian kognitif, tetapi juga membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berempati, dan mampu hidup dalam keberagaman.
Saya juga akan membuka ruang dialog dan refleksi di kelas agar siswa terbiasa berpikir kritis terhadap nilai-nilai yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tidak hanya tentang benar dan salah, tetapi juga tentang memahami alasan di balik suatu sikap atau tindakan.