Selain itu, durasi antargelombang bisa terpaut satu hingga tiga jam.
Karena alasan itulah, masyarakat diminta untuk menjauhi wilayah pantai saat gelombang tsunami pertama diestimasikan mencapai Indonesia dan tidak melakukan aktivitas di pesisir sampai peringatan tsunami dicabut.
“Jadi jangan sampai ini terulang, kosongkan dulu daerah pantai supaya setelah (peringatan) tsunami diakhiri oleh BMKG, kemudian masyarakat beraktivitas seperti biasa,” ujar Muhari.
"Masyarakat di lima ptovinsi sebagaimana disampaikan BMKG agar diupayakan menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami dari BMKG," pungkasnya.
Berikut estimasi waktu tsunami akibat gempa Rusia mencapai wilayah Indonesia:
- Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
- Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
- Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
- Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
- Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT)
- Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT)
- Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
- Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
- Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
- Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
Baca juga: Kisah Ibu di Tengah Ancaman Tsunami di Gorontalo, Rumah Ditinggal, Harapan Dibawa
Seluruh Pesisir Pasifik Jepang Juga Diterjang Tsunami
Seluruh pesisir Pasifik Jepang kini melaporkan gelombang tsunami usai gempa berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang dekat Semenanjung Kamchatka, Rusia timur jauh, Rabu (30/7/2025).
Laporan tersebut disampaikan lembaga penyiar publik Jepang, NHK.
Gelombang tsunami kini mencapai ketinggian 60 sentimeter (cm) di beberapa wilayah pantai, termasuk Pelabuhan Kuji dan Kota Hamanaka.
Ukuran gelombang terus meningkat dari mulanya 20 cm.
Pihak berwenang mengatakan, ketinggian tsunami bisa mencapai 3 meter (m).
Peringatan tsunami akan diberlakukan di seluruh Jepang setidaknya selama 24 jam ke depan.
Potensi tsunami 3 m
Melansir The Japan Times, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan adanya potensi tsunami setinggi 3 m di pantai Pasifik Hokkaido dan Honshu.
Lalu, peringatan tsunami setinggi 1 meter di pantau Shikoku, Kyushu, dan Okinawa.
"Tsunami dapat terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang panjang," kata Badan Meteorologi Jepang.
"Gelombang yang datang setelah gelombang pertama mungkin lebih besar, jadi penting untuk terus melakukan evakuasi hingga peringatan atau himbauan tsunami dicabut," lanjut badan tersebut.