Ketika dia dan suaminya menjemput anak mereka dari rumah pengasuhnya, mereka terkejut melihat bayi mereka ditinggalkan menonton televisi dengan kepala tertunduk.
"Bayangkan berapa lama anak saya dibiarkan di depan televisi sambil duduk di bouncer."
"Kepalanya dibiarkan terkulai."
Pengasuhnya sendiri mengirim pesan WhatsApp bahwa dia mengizinkan anak saya menonton televisi.
"Saya kembali dan memberi tahu suami saya bahwa ini bukan cara yang tepat untuk merawat bayi.
Kami juga berpikir uangnya telah dibayarkan, itu bukan jumlah kecil yang dimintanya.
"Saya memutuskan untuk memberinya kesempatan," katanya.
Pada hari kedua, 'masalah' lain muncul terkait dengan kerusakan pada dudukan listrik yang dikirim ke rumah pengasuh.
Menurut wanita ini, bayinya tidak bermasalah tidur di kasur, tetapi tidurnya lebih nyenyak jika ditaruh di buaian.
"Dia mau bikin cerita, dia WhatsApp saya bilang ayunannya rusak."
Saya katakan padanya saya akan membelinya secara daring dan dia akan memberikannya lagi nanti.
“Keesokan harinya, hari ketiga.
Dia mengeluh lagi bahwa anak saya tidak bisa tidur nyenyak tanpa ayunan.
Malam itu dia mengirimi saya pesan WhatsApp dan menanyakan kapan boks bayi itu akan tiba.
"Saya memberinya ayunan listrik sebagai bentuk sopan santun, tetapi cara dia memaksa seolah-olah saya berkewajiban untuk memberikannya segera," katanya.