Klarifikasi Toko Kue CT dan Permintaan Maaf Codeblu
Pada 27 Februari 2025, Toko Kue CT memberikan klarifikasi lebih lanjut, menjelaskan bahwa kue yang diduga berjamur tersebut bukan berasal dari mereka.
Kue tersebut berasal dari seorang mantan karyawan vendor maintenance mereka yang bertindak tanpa sepengetahuan manajemen toko.
Pihak toko juga menyatakan mengalami kerugian reputasi akibat tuduhan tersebut.
Codeblu kemudian mengunggah video permintaan maaf pada 28 Februari 2025, mengakui bahwa informasi yang disebarkan berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
Ia menyadari bahwa tindakannya telah merugikan pihak toko kue CT dan menyebabkan keresahan di masyarakat.
Codeblu berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di masa depan.
Dugaan Pemerasan
Namun, kontroversi semakin memanas dengan munculnya tuduhan pemerasan.
Pada 1 Maret 2025, beredar kabar bahwa Codeblu meminta uang sebesar Rp 350 juta kepada toko kue CT sebagai imbalan untuk menghapus ulasan negatifnya.
Tuduhan ini menambah keruh suasana, dan pada keesokan harinya, Theresia Rosalinda, istri Codeblu, membantah tuduhan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa Rp 350 juta adalah tarif resmi untuk jasa konsultasi yang ditawarkan oleh Codeblu, bukan sebagai imbalan untuk menghapus ulasan negatif.
Tanggapan DPR
Kontroversi ini juga menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mengkritik maraknya konten review makanan yang tidak terverifikasi dan dapat merugikan pelaku usaha kuliner serta konsumen.
Ia juga menyebutkan adanya kelengahan dari Kementerian Perdagangan dalam melindungi kedua belah pihak dan mendesak tindakan tegas terhadap kreator konten yang tidak bertanggung jawab.
(TribunTrends.com/TribunJakarta/Satrio Sarwo)